Jumat, 11 Juni 2010

Prestasi Siswaku SDM 12 SBY

PRESTASI SISWA SD MUHAMMADIYAH 12
Kita semua warga SD M dubes patut berbangga apa yang sudah diraih oleh siswa-siswi SD M dubes untuk tahun ajaran 2009-2010, dimana semua diraih karena kesungguhan dari semua pihak yang ada di sekolah, baik itu pembina ekstra, ustad/Ustadzah pendamping maupun Kepala Sekolah, juga tidak dapat dpungkiri peran orang tua dalam mensuport atau memberi dorongan kepada putra/putrinya sehingga mereka mau meluangkan waktunya untuk berlatih dan menyiapkan segala keperluan guna kegiatan lomba yang diikutinya.
Beberapa diantara trophy yang sudah diraih oleh siswa-siswi SD M dubes adalah : Lomba Tapak Suci Putra Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh SMP Muhammadiyah I Surabaya, dimana kejuaraan Tapak Suci ini diadakan dengan peserta dari Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Dengan menyertakan tiga siswa yang mengikuti ekstra Tapak Suci di sekolah ( Satria Panduwinata, Elang Satrio, dan Alif Nur Muhaammad ) berhasil meraih predikat juara dua untuk Alif di kelas C, dimana Alif difinal kalah dari Tapak Suci Sidoarjo. Walau merasa sakit dan sempat meringis kesakitan di saat final Alif terus maju untuk menyelesaikan pertandingan walau pada akhirnya kalah, dan Insya Allah targetnya adalah bisa berkiprah di Kejurda Tapak Suci dan bisa meeraih juara. Amin !
Ditahun yang sama siswi SD M dubes juga bisa meraih salah trophy yang diselenggarakan Fakultas Teknik Lingkungan ITS – Surabaya, dengan tema pemanfaatan bahan bekas ( daur ulang ) yang bisa dibudidayakan. Dengan melalui bapak penyisian pada kelengkapan laporan ( pengajuan proposal) pada panitia yang disertai dengan foto-foto cara pengolahan serta cara pembuatannya, Al hamdulillah hasil karya yang dikomandani oleh Ustdzah Herwin dan sebagai pelaksana siswa kelas V Jupiter ( Fironika, Tasya, Rifkiyanti dan Venta ) bisa masuk bapak final dalam katagori pelajar, dimana pesaing SD M dubes terdiri dari pelajar SMP dan SMA, walau begitu dengan berbagai persiapan serta penguraian materi dengan baik oleh para siswi SD M dubes, kita bisa meraih juara dalam katagori Peserta Favorit dan poling terbanyak pilihan pengunjung.
Tiga serangkai ini memang kompak dan tidak banyak bicara dalam melakukan segala aktivitas yang diberikan oleh tim Pembina yang terdiri dari Ustadzah Herwin dan Ustadzah Erna dari ekstra KIC ( karya Ilmiah Cilik ), mereka diminta untuk mengikuti lomba dengan tema Green Fiesta 2010 dan mendapat Tropy Gubernur Jawa Timur sebagai juara harapan I dalam rangka lomba daur ulang, diminta teman-teman kita membuat lampu hias dimana bahannya dibuat dari plastic botol bekas, dan hasil yang dibuat oleh teman-teman kita ini diambil oleh panitia untuk diikutkan pada lomba yang sama untuk tingkat nasional. Jika lihat apa yang sudah dibuat siswa-siswi SD M dubes patut dibanggakan, sebab keberhasilan dan bisa meraih juara harapan I itu harus mengalahkan hasil karya yang dibuat peserta seluruh Jawa Timur dan pesertanya tidak hanya dari katagori pelejar, akan tetapi juga dari katagori umum, wah hebat ya teman-teman kita ini, semoga dilain waktu kalian bisa menyusul dengan karya yang lain dengan berbagai even yang lain pula. Insya Allah !

Rabu, 26 Mei 2010

Model Pembelajaran IPS V SD

RENCANA PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN : SD Muhammadiyah 12 Surabaya
MATA PELAJARAN : IPS
KELAS /SEMESTER : V (Lima) / 1
WAKTU : 4 JP (2 kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR
1.2 Menceriterakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia

III. INDIKATOR
1.2.1. Membuat daftar riwayat para tokoh sejara pada masa Hindu melalui pengamatan

IV. TUJUAN
Setelah melakukan proses pembelajaran siswa bisa
• Mengetahui tokoh-tokoh sejarah pada masa kerajaan Hindu di Indonesia

V. MATERI AJAR
Tokoh dan peninggalan sejarah pada masa kerajaan Hindu (terlampir)

VII. LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit)
• Membangun stimata siswa dengan bertanya jawab tentang macam-macam agama, kitab, dan tempat peribadatan
2. Kegiatan Inti (85 menit)
Pertemuan ke 1
• Siswa membaca buku bacaan tentang sejarah kerajaan-kerajaan Hindu
• Siswa menuliskan tokoh-tokoh sejarah yang ada dalam bacaan
• Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok terdiri 4/5 siswa perkelompok
• Kelompok mengelompokan nama tokoh sejarah sesuai nama kerajaannya
• Siswa menulis hasil diskusi kelompok di lembar LKS
Pertemuan ke2
• Siswa kembali berkumpul sesuai kelompoknya
• Masing-masing kelompok mengambil undian nama kelompok (nama kerajaan-kerajaan Hindu)
• Guru memasang lemaran-lembaran nama tokoh dan nama kerajaan di papan tulis
• Kelompok mengambil nama-nama tokoh sesuai kerajaan yang cocok
• Kelompok membuat maping tentang tokoh dan peranya sesuai kerajaanya/kelompoknya
3. Kegiatan Akhir/Penutup (10 menit)
• PenilaiMenberikan penguatan materi yang sudah dipelajari dengan mengulangi sebentar materi.
• Menginformasikan untuk pembelajaran berikutya.

VIII. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
a. Buku teks siswa (IPS Kelas V karangan New Teaching Resources, penerbit ESIS)
b. Lembaran-lembaran nama tokoh dan LKS

IX. PENILAIAN
a. Portofolio
b. Kinerja
c. Tes










Lampiran 1

MATERI PEMBELAJARAN

Teks bacaan sejarah

a. Kerajaan Kutai
Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai didirikan sekitar tahun 400 masehi. Letaknya di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Raja pertamanya bernama Kudungga. Raja yang terkenal adalah Mulawarman.
Mulawarman menyembah Dewa Syiwa. Dalam suatu upacara Raja Mulawarman menghadiahkan 20.000 ekor sapi kepada Brahmana. Untuk memperingati upacara itu maka didirikan sebuah Yupa. Dalam Yupa itu ditulis berita mengenai Kerajaan Kutai.

b. Kerajaan Tarumanegara
Tarumanegara adalah kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa. Kerajaan ini berdiri kira-kira pada abad ke- 5 Masehi. Lokasi kerajaan itu sekitar Bogor, Jawa Barat. Rajanya yang terkenal adalah Purnawarman. Purnawarman memeluk agama Hindu yang menyembah Dewa Wisnu.
Pada zaman Purnawarman, kerajaan
Tarumanegara telah mampu membuat saluran air yang diambil dari sungai Citarum. Saluran air itu berfungsi untuk mengairi lahan pertanian dan menahan banjir.

c. Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri terletak di sekitar Kali Berantas, Jawa Timur. Kerajaan Kediri berjaya pada pemerintahan Raja Kameswara yang bergelar Sri Maharaja Sirikan Kameswara. Kameswara meninggal pada tahun 1130. Penggantinya adalah Jayabaya. Jayabaya adalah raja terbesar Kediri. Ia begitu terkenal karena ramalannya yang disebut Jangka Jayabaya. Raja Kediri yang terakhir adalah Kertajaya yang meninggal tahun 1222. Pada tahun itu Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok di Desa Ganter, Malang.
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Kediri antara lain Prasasti Panumbangan, Prasasti Palah, Kitab Smaradhahana karangan Empu Dharmaja, Kitab Hariwangsa karangan Empu Panuluh, Kitab Krinayana karangan Empu Triguna, dan Candi Panataran.

d. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari terletak di Singasari, Jawa Timur. Luasnya meliputi wilayah Malang sekarang. Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok. Beliau memerintah tahun 1222-1227 M. Para penggantinya adalah Anusapati (1227-1248), Panji Tohjaya (1248), Ranggawuni (1248-1268), Kertanegara (1268 - 1292). Beberapa peninggalan masa kebesaran Singasari antara lain:
1. Candi Jago/Jajaghu, sebagai ma-kam Wisnuwardhana,
2. Candi Singasari dan Candi Jawi, sebagai makam Kertanegara,
3. Candi Kidal, sebagai makam Anusapati,
4. Patung Prajnaparamita, sebagai perwujudan Ken Dedes.

e. Kerajaan Mataram
Kerajaan Mataram terletak di daerah Yogyakarta. Raja yang pertama adalah Raja Sanna, kemudian digantikan oleh Raja Sanjaya. Kerajaan ini dikenal dari sebuah prasasti di desa Canggal, barat Magelang. Prasasti ini tertulis tahun 732 Masehi. Ditulis dengan huruf Pallawa dan dalam bahasa Sanskerta. Prasasti ini menceritakan tentang didirikannya sebuah lingga Syiwa di atas sebuah bukit di Kuncarakunja oleh Raja Sanjaya. Wilayah kekuasaannya mencapai pulau Jawa dan Bali.










Lampiran 2

CONTOH INSTRUMEN

Contoh maping tokoh sejarah:
















Contoh LKS


No. Nama Tokoh Dari kerajaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10




Contoh lembaran-lembaran

























Lampiran 3
PENILAIAN
• Indikator 1.2.1 Membuat daftar riwayat para tokoh sejara pada masa Hindu melalui pengamatan

a. Penilaian tes (isian)
Tulislah tabel nama tokoh dan kerajaanya berikut!
Rubrik penilaian:
No. Nama Tokoh Dari kerajaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Satu nomor nama tokoh dan kerajaan bernilai 10, kalau satu nomor hanya berisi nama tokoh saja atau kerajaanya saja bernilai 5. Jadi jika semua diisi dan benar bernilai 100

b. Penilaian portofolio
Buatlah maping tentang nama tokoh, kerajaan dan peran tokoh!
Rubrik penilaian:
No.
Nama Penilaian Skor
isi Bentuk Kekompakan kelompok
1/2/3 1/2/3 1/2/3
1.








Kriteria penilaian portofolio:
Kebenaran isi:
1. Isi nama tokoh salah, peran tokoh salah, dan tidak sesuai dengan kerajaan
2. Isi nama tokoh salah, peran benar, atau sebaliknya
3. Isi nama tokoh benar, peran tokoh benar, dan sesuai dengan kerajaan
Bentuknya:
1. Bentuknya tidak rapi, kotor, dan tidak menarik
2. Bentuknya tidak rapi dan kotor tapi bentuknya menarik, atau sebaliknya
3. Bentuknya rapi, bersih dan menarik
Kekompakan kelompok:
1. Kelompoknya tidak bekerjasama dengan kompak
2. Kelompoknya bekerjasama kadang kompak kadang tidak
3. Kelompoknya bekerjasama secara kompak

c. Penilaian kinerja
1. 81-90 Menyimak, aktif, dan antusias dalam pembelajaran
2. 71-80 terkadang menyimak, aktif dan antusias
3. 61-70 terkadang menyimak kadang tidak dan menggangu














RENCANA PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN : SD Muhammadiyah 12 Surabaya
MATA PELAJARAN : IPS
KELAS /SEMESTER : V (Lima) / 1
WAKTU : 4 JP (2 kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia

III. INDIKATOR
1.1.1 Membuat ringkasan cerita, pennggalan kerajaan-kerajaan Hindu dalam bentuk min maping

IV. TUJUAN
Setelah melakukan proses pembelajaran siswa bisa
• Mengetahui cerita serta peninggalan-peninggalan kerajaan yang bercorakan Hindu

V. MATERI AJAR
Tokoh dan peninggalan sejarah pada masa kerajaan Hindu (terlampir)

VII. LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit)
• Siswa menyabutkan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu melalui pengamatan gambar tokoh-tokoh
2. Kegiatan Inti (90 menit)
Pertemuan ke 1
• Siswa mengambil undian materi nama-nama kerajaan
• Siswa membaca materi kerajaan tertentu sesuai dengan undian materi
• Siswa mencatat nama-nama tokoh, peninggalan-peninggalan, dan cerita singkat dari kerajaan yang sudah dipelajari
• Siswa membentuk beberapa kelompok sesuai nama kerajaan yang sama
• Kelompok membuat maping tentang cerita, tokoh-tokoh, peninggalan-peninggalan, masa kejayaan, tentang kerajaan yang sesuai kelompoknya
• Kelompok mendisplay hasil mapingnya di sudut kelas / tempat tertentu yang disukai kelompok
Pertemuan ke 2
• Kelompok menunjuk satu temannya untuk menjadi tour guide bagi kelompok lain
• Kelompok lain (anggota) mengunjungi display-display hasil kelompok lain
• Kelompok pengunjung memperhatikan dan mencatat penjelasan dari tour guide
• Kelompok membuat laporan kelompok hasil kunjunganya
• Tugas individu: 1. Siswa mengisi data nama tokoh dan peninggalan-peninggalan sejarah dari kerajaan-kerajaan Hindu. 2. Siswa menjawab 10 pertanyaan dari hasil belajarnya tentang kerajaan-kerajaan Hindu
3. Kegiatan Akhir/Penutup (10 menit)
• Menberikan penguatan materi yang sudah dipelajari dengan mengulangi sebentar materi.
• Menginformasikan untuk pembelajaran berikutya.

VIII. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
a. Buku teks siswa (IPS Kelas V karangan New Teaching Resources, penerbit ESIS)
b. Gambar-gambar tokoh kerajaan Hindu

IX. PENILAIAN
a. Portofolio
b. Produk
c. Tes (isian dan uraian)






Lampiran 1

MATERI PEMBELAJARAN

Teks bacaan sejarah

a. Kerajaan Kutai
Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai didirikan sekitar tahun 400 masehi. Letaknya di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Raja pertamanya bernama Kudungga. Raja yang terkenal adalah Mulawarman.
Mulawarman menyembah Dewa Syiwa. Dalam suatu upacara Raja Mulawarman menghadiahkan 20.000 ekor sapi kepada Brahmana. Untuk memperingati upacara itu maka didirikan sebuah Yupa. Dalam Yupa itu ditulis berita mengenai Kerajaan Kutai.

b. Kerajaan Tarumanegara
Tarumanegara adalah kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa. Kerajaan ini berdiri kira-kira pada abad ke- 5 Masehi. Lokasi kerajaan itu sekitar Bogor, Jawa Barat. Rajanya yang terkenal adalah Purnawarman. Purnawarman memeluk agama Hindu yang menyembah Dewa Wisnu.
Pada zaman Purnawarman, kerajaan
Tarumanegara telah mampu membuat saluran air yang diambil dari sungai Citarum. Saluran air itu berfungsi untuk mengairi lahan pertanian dan menahan banjir.

c. Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri terletak di sekitar Kali Berantas, Jawa Timur. Kerajaan Kediri berjaya pada pemerintahan Raja Kameswara yang bergelar Sri Maharaja Sirikan Kameswara. Kameswara meninggal pada tahun 1130. Penggantinya adalah Jayabaya. Jayabaya adalah raja terbesar Kediri. Ia begitu terkenal karena ramalannya yang disebut Jangka Jayabaya. Raja Kediri yang terakhir adalah Kertajaya yang meninggal tahun 1222. Pada tahun itu Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok di Desa Ganter, Malang.
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Kediri antara lain Prasasti Panumbangan, Prasasti Palah, Kitab Smaradhahana karangan Empu Dharmaja, Kitab Hariwangsa karangan Empu Panuluh, Kitab Krinayana karangan Empu Triguna, dan Candi Panataran.

d. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari terletak di Singasari, Jawa Timur. Luasnya meliputi wilayah Malang sekarang. Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok. Beliau memerintah tahun 1222-1227 M. Para penggantinya adalah Anusapati (1227-1248), Panji Tohjaya (1248), Ranggawuni (1248-1268), Kertanegara (1268 - 1292). Beberapa peninggalan masa kebesaran Singasari antara lain:
1. Candi Jago/Jajaghu, sebagai ma-kam Wisnuwardhana,
2. Candi Singasari dan Candi Jawi, sebagai makam Kertanegara,
3. Candi Kidal, sebagai makam Anusapati,
4. Patung Prajnaparamita, sebagai perwujudan Ken Dedes.

e. Kerajaan Mataram
Kerajaan Mataram terletak di daerah Yogyakarta. Raja yang pertama adalah Raja Sanna, kemudian digantikan oleh Raja Sanjaya. Kerajaan ini dikenal dari sebuah prasasti di desa Canggal, barat Magelang. Prasasti ini tertulis tahun 732 Masehi. Ditulis dengan huruf Pallawa dan dalam bahasa Sanskerta. Prasasti ini menceritakan tentang didirikannya sebuah lingga Syiwa di atas sebuah bukit di Kuncarakunja oleh Raja Sanjaya. Wilayah kekuasaannya mencapai pulau Jawa dan Bali.










Lampiran 2

CONTOH INSTRUMEN

Tabel kerajaan
Lengkapi tabel berikut!















Contoh maping
Buatlah maping tentang kerajaan-kerajaan Hindu!

















Contoh pertanyaan (tugas Individu)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Di mana letak kerajaan Kutai?
2. Sebutkan raja yang terkenal dan peninggalan dari kerajaan Kutai!
3. Tahun berapa kerajaan Tarumanegara didirikan?
4. Apa peninggalan dari kerajaan Tarumanegara? Jelaskan!
5. Sebutkan peninggalan-peninggalan dari kerajaan Kediri!
6. Di mana letak kerajaan Kediri dan kapan berdirinya?
7. Sebutkan raja-raja dari kerajaan Singosari?
8. Sebutkan peninggalan-peninggalan dari kerajaan Singosari?
9. Siapa Raja pertama dari kerajaan Mataram?
10. Sebutkan peninggalan-peninggalan kerajaan Mataram!

Ringkasan cerita kerajaan
Buatlah ringkasan cerita tentang kerajaan-kerajaan Hindu!
(sesuai ringkasan siswa)




Lampiran 3
PENILAIAN
Indikator 1.1.1 Indikator Membuat ringkasan cerita, pennggalan kerajaan-kerajaan Hindu dalam bentuk min maping

a. Penilaian portofolio (Melengkapi tabel)
Rubrik penilaian:
Ada 5 tabel kerajaan masi ng-masing 4 isian.
Masing-masing tabel kerajaan nilainya 20 kalau 4 isiannya benar (satu isian nilainya 5)

b. Penilaian produk (Membuat maping)
Rubrik penilaian:
No.
Nama Penilaian Skor
isi Bentuk Kekompakan kelompok
1/2/3 1/2/3 1/2/3
1.






Kriteria penilaian portofolio:
Kebenaran isi:
1. Jika isinya banyak yang salah
2. Jika isinya benar sebagian
3. Jika isinya benar semua
Bentuknya:
1. Bentuknya tidak rapi, kotor, dan tidak menarik
2. Bentuknya tidak rapi dan kotor tapi bentuknya menarik, atau sebaliknya
3. Bentuknya rapi, bersih dan menarik
Kekompakan kelompok:
1. Kelompoknya tidak bekerjasama dengan kompak
2. Kelompoknya bekerjasama kadang kompak kadang tidak
3. Kelompoknya bekerjasama secara kompak

Jumlah skor yang didapat
Skor = X 100
Jumlah skor keseluruhan

c. Penilaian tes 1 (menjawab pertanyaan)
Ada 10 pertanyaan, masing-masing mempunyai poin 10 jika benar, 5 jika mirip, 2 jika salah

d. Penilaian tes 2 (membuat ringkasan cerita)
100 jika ringkasanya lengkap
90 jika ringkasanya cukup lengkap
80 jika ringkasanya kurang lengkap




















RENCANA PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN : SD Muhammadiyah 12 Surabaya
MATA PELAJARAN : IPS
KELAS /SEMESTER : V (Lima) / 1
WAKTU : 4 JP (2 kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR
1.2 Menceriterakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia

III. INDIKATOR
1.2.2. Membuat ringkasan riwayat tokoh sejarah pada masa Budha

IV. TUJUAN
Setelah melakukan proses pembelajaran siswa bisa
• Mengetahui tokoh-tokoh sejarah pada masa kerajaan Budha di Indonesia

V. MATERI AJAR
Tokoh dan peninggalan sejarah pada masa kerajaan Budha (terlampir)

VII. LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit)
• Apersepsi: Bertanya jawab tentang peninggalan sejarah. Apa peninggalan sejarah Budha di Indonesia yang termasuk keajaiban dunia?
• Motivasi: Mengungkapkan keasn kebanggaan terhadap nenek moyang dan mendorong melanjutkan kisah kejayaannya.
2. Kegiatan Inti (85 menit)
Pertemuan ke 1
• Siswa membaca buku bacaan tentang sejarah kerajaan Budha
• Siswa menuliskan tokoh-tokoh sejarah yang ada dalam bacaan
• Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok terdiri 4/5 siswa perkelompok
• Kelompok mengambil amplop yang berisi lembaran-lembaran biodata tokoh sejarah Budha
• Kelompok berdiskusi untuk mengelompokan lembaran-lembaran biodata tersebut sesuai nama tokoh, kemudian menempelkan lembaran-lembaran tersebut di kertas HVS
• Kelompok menempelkan hasil diskusinya di papan
• Guru bersama-sama dengan siswa mengevaluasi dan menilai hasil kelompok
Pertemuan ke2
• Siswa kembali berkumpul sesuai kelompoknya
• Masing-masing kelompok menempelkan hasil diskusinya di dinding kelas
• Siswa menulis hasil diskusi kelompoknya yang sudah dikoreksi dengan cara roll play (pertama siswa perkelompok mencatat hasil kelopoknya sendiri kemudian secara begantian mencatat hasil kelompok lain
• Siswa membuat ringkasan tokoh sejarah Budha
3. Kegiatan Akhir/Penutup (10 menit)
• Menberikan penguatan materi yang sudah dipelajari dengan mengulangi sebentar materi.
• Menginformasikan untuk pembelajaran berikutya.

VIII. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
• Buku teks siswa (IPS Kelas V karangan New Teaching Resources, penerbit ESIS)
• Lembaran-lembaran nama tokoh dan LKS

IX. PENILAIAN
• Portofolio
• Kinerja
• Tes (uraian)




lampiran 1

MATERI PEMBELAJARAN

Teks bacaan tokoh sejarah Budha

1. Balaputradewa
Balaputradewa adalah raja Sriwijaya yang memerintah sekitar abad ke-9 atau ke-10 Masehi. Beliau berasal dari keluarga Syailendra, yang berkuasa di Pulau Jawa mulai sekitar tahun 750. Ayah Balaputradewa bernama Samaragrawira dan ibunya bernama Tara. Balaputradewa kemudian bergelar Sri Wirawairimathana.
Pada zaman pemerintahan Balaputradewa, Sriwijaya menjalin hubungan dagang dengan kerajaan kerajaan di Jawa, Semenanjung Malaya, dan Cina. Karena itu, nama Balaputradewa juga dikenal di negeri lain. Di daerah Nalanda, India, nama Balaputradewa terpahat pada prasasti di antara puing suatu wihara kuno. Di situ tercantum Suwarnadwipa, sebutan lain bagi Pulau Sumatra atau Kerajaan Sriwijaya.

2. Sakyakirti
Sakyakirti adalah seorang mahaguru agama Buddha yang ada di Kerajaan Sriwijaya. Menurut kesaksian I Tsing Sriwijaya telah menjadi pusat agama Buddha. Di sana ada lebih dari seribu pendeta yang belajar agama Buddha. Diperkirakan di Sriwijaya sudah berdiri sebuah perguruan Buddha. Perguruan ini mempunyai hubungan baik dengan perguruan Buddha yang ada di Nalanda, India.

3. Kertanegara
Kertanegara adalah raja terakhir dari Kerajaan Singasari. Beliau adalah cicit Ken Arok. Kertanegara memerintah tahun 1268-1292. Kertanegara bergelar Maharajadhiraja Sri Kertanegara Wikrama Dharmottunggadewa. Kertanegara adalah raja yang sangat terkenal baik dalam bidang politik maupun keagamaan. Dalam bidang politik, Jayanegara dikenal sebagai raja yang menguasai ilmu ketatanegaraan dan mempunyai gagasan memperluas wilayah kerajaannya. Kertanegara menganut agama Buddha Tantrayana Tahun 1275 Kertanegara mengirim pasukan untuk menaklukkan Kerajaan Sriwijaya. Pengiriman pasukan itu dikenal dengan ekspedisi Pamalayu. Ketika Kertanegara memerintah, Kerajaan Singasari sempat menguasai Sumatera, Bakulapura (Kalimantan Barat), Jawa Barat (Sunda), Madura, Bali, dan Gurun (bagian Indonesia Timur).
Pemerintahan Kertanegara berakhir ketika diserang oleh Jayakatwang dari Gelang-gelang. Setelah Kertanegara gugur, seluruh kerajaan Singasari dikuasai oleh Jayakatwang.

Teks bacaan tentang kerajaan Siwijaya
Agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha masuk dan berkembang di wilayah tanah air dalam waktu hampir bersamaan. Ada beberapa kerajaan yang dipengaruhi baik oleh agama Hindu maupun Buddha. Bahkan, ada peninggalan sejarah yang membuktikan bahwa kedua agama itu hidup secara berdampingan dalam suatu kerajaan. Kerajaan-kerajaan yang mempunyai ciri baik Hindu maupun Buddha, antara lain Kerajaan Mataram Lama di Jawa Tengah dan Singasari di Jawa Timur. Sedangkan kerajaan yang bercorak Buddha antara lain Sriwijaya di Sumatra Selatan. Kita akan membahas lebih lanjut Kerajaan Sriwijaya sebagai salah satu pusat agama Buddha di Indonesia.
Kerajaan Sriwijaya sudah dikenal pada tahun 682. Pusatnya di muara Sungai Musi, dekat Palembang. Awalnya, Sriwijaya hanya kerajaan kecil. Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan besar setelah dipimpin oleh Dapunta Hyang. Dapunta Hyang berhasil memperluas daerah kekuasaannya dengan menaklukkan kerajaan kerajaan di sekitarnya.
Sriwijaya mencapai puncak kejayaan ketika diperintah oleh Raja Balaputradewa. Letaknya sangat strategis bagi pelayaan, yaitu di dekat Selat Malaka dan Selat Sunda. Sriwijaya menjadi kerajaan Maritim yang besar dan dilengkapi dengan armada kuat. Situasi yang aman bagi pelayaran membuat banyak kapal asing singgah di pelabuhan Sriwijaya. Sejak saat itu, Sriwijaya menjadi pusat perdagangan.
Kerajaan Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat agama Buddha. Hal itu diceritakan seorang pendeta Buddha, I-tsing, yang pernah tinggal di Palembang. Banyak Candi dan kuil agama Buddha didirikan. Di Sriwijaya terdapat Perguruan Tinggi agama Buddha. Mahaguru yang terkenal adalah Sakyakirti. Kerajaan Sriwijaya juga menjalin kerja sama dengan Perguruan Tinggi Nalanda di India. Kerajaan Sriwijaya banyak mengirimkan mahasiswanya. Raja Sriwijaya membantu memperbaiki kuil di Kanton, Cina pada awal abad ke 11.
Keruntuhan Sriwijaya disebabkan oleh serangan dari kerajaan Colamandala dari India Selatan, dari kerajaan Singasari, dan Majapahit. Tahun 1025 ibu kota Sriwijaya diserbu dan Raja Sanggarma Wijayatunggawarman ditawan musuh. Tahun 1275, Singasari menyerang Sriwijaya. Kerajaan Majapahit juga menyerang Sriwijaya pada tahun 1377.




lampiran 2

CONTOH INSTRUMEN

Contoh Lembaran-lembaran biodata tokoh sejarah Budha































Susunlah lembaran dalam bentuk maping!























Tulislah ringkasan riwayat tokoh-tokoh sejarah kerajaan Budha!
Contoh ringkasan

1. Balaputradewa
Balaputradewa adalah raja Sriwijaya yang memerintah sekitar abad ke-9 atau ke-10 Masehi. Beliau berasal dari keluarga Syailendra, yang berkuasa di Pulau Jawa mulai sekitar tahun 750. Ayah Balaputradewa bernama Samaragrawira dan ibunya bernama Tara. Balaputradewa kemudian bergelar Sri Wirawairimathana.
Di daerah Nalanda, India, nama Balaputradewa terpahat pada prasasti di antara puing suatu wihara kuno. Di situ tercantum Suwarnadwipa, sebutan lain bagi Pulau Sumatra atau Kerajaan Sriwijaya.

2. Sakyakirti
Sakyakirti adalah seorang mahaguru agama Buddha yang ada di Kerajaan Sriwijaya. Menurut kesaksian I Tsing Sriwijaya telah menjadi pusat agama Buddha. Di sana ada lebih dari seribu pendeta yang belajar agama Buddha. Diperkirakan di Sriwijaya sudah berdiri sebuah perguruan Buddha. Perguruan ini mempunyai hubungan baik dengan perguruan Buddha yang ada di Nalanda, India.

3. Kertanegara
Kertanegara adalah raja terakhir dari Kerajaan Singasari. Beliau adalah cicit Ken Arok. Kertanegara memerintah tahun 1268-1292. Kertanegara bergelar Maharajadhiraja Sri Kertanegara Wikrama Dharmottunggadewa. Kertanegara adalah raja yang sangat terkenal baik dalam bidang politik maupun keagamaan. Dalam bidang politik, Jayanegara dikenal sebagai raja yang menguasai ilmu ketatanegaraan dan mempunyai gagasan memperluas wilayah kerajaannya. Kertanegara menganut agama Buddha Tantrayana Tahun 1275 Kertanegara mengirim pasukan untuk menaklukkan Kerajaan Sriwijaya. Pengiriman pasukan itu dikenal dengan ekspedisi Pamalayu. Ketika Kertanegara memerintah, Kerajaan Singasari sempat menguasai Sumatera, Bakulapura (Kalimantan Barat), Jawa Barat (Sunda), Madura, Bali, dan Gurun (bagian Indonesia Timur).
Pemerintahan Kertanegara berakhir ketika diserang oleh Jayakatwang dari Gelang-gelang. Setelah Kertanegara gugur, seluruh kerajaan Singasari dikuasai oleh Jayakatwang.

Ringkasan tentang kerajaan Sriwijaya
Agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha masuk dan berkembang di wilayah tanah air dalam waktu hampir bersamaan. Ada beberapa kerajaan yang dipengaruhi baik oleh agama Hindu maupun Buddha. Bahkan, ada peninggalan sejarah yang membuktikan bahwa kedua agama itu hidup secara berdampingan dalam suatu kerajaan. Kerajaan-kerajaan yang mempunyai ciri baik Hindu maupun Buddha, antara lain Kerajaan Mataram Lama di Jawa Tengah dan Singasari di Jawa Timur. Sedangkan kerajaan yang bercorak Buddha antara lain Sriwijaya di Sumatra Selatan. Kita akan membahas lebih lanjut Kerajaan Sriwijaya sebagai salah satu pusat agama Buddha di Indonesia.
Kerajaan Sriwijaya sudah dikenal pada tahun 682. Pusatnya di muara Sungai Musi, dekat Palembang. Awalnya, Sriwijaya hanya kerajaan kecil. Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan besar setelah dipimpin oleh Dapunta Hyang. Dapunta Hyang berhasil memperluas daerah kekuasaannya dengan menaklukkan kerajaan kerajaan di sekitarnya.
Sriwijaya mencapai puncak kejayaan ketika diperintah oleh Raja Balaputradewa. Letaknya sangat strategis bagi pelayaan, yaitu di dekat Selat Malaka dan Selat Sunda. Sriwijaya menjadi kerajaan Maritim yang besar dan dilengkapi dengan armada kuat. Situasi yang aman bagi pelayaran membuat banyak kapal asing singgah di pelabuhan Sriwijaya. Sejak saat itu, Sriwijaya menjadi pusat perdagangan.
Kerajaan Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat agama Buddha. Hal itu diceritakan seorang pendeta Buddha, I-tsing, yang pernah tinggal di Palembang. Banyak Candi dan kuil agama Buddha didirikan. Di Sriwijaya terdapat Perguruan Tinggi agama Buddha. Mahaguru yang terkenal adalah Sakyakirti. Kerajaan Sriwijaya juga menjalin kerja sama dengan Perguruan Tinggi Nalanda di India. Kerajaan Sriwijaya banyak mengirimkan mahasiswanya. Raja Sriwijaya membantu memperbaiki kuil di Kanton, Cina pada awal abad ke 11.
Keruntuhan Sriwijaya disebabkan oleh serangan dari kerajaan Colamandala dari India Selatan, dari kerajaan Singasari, dan Majapahit. Tahun 1025 ibu kota Sriwijaya diserbu dan Raja Sanggarma Wijayatunggawarman ditawan musuh. Tahun 1275, Singasari menyerang Sriwijaya. Kerajaan Majapahit juga menyerang Sriwijaya pada tahun 1377.










Lampiran 3
PENILAIAN
Indikator 1.2.2 Membuat ringkasan riwayat tokoh sejarah pada masa Budha

• Penilaian portofolio (membuat maping)
Rubrik penilaian:
No.
Nama Penilaian Skor
isi Bentuk Kekompakan kelompok
1/2/3 1/2/3 1/2/3
1.






Kriteria penilaian portofolio:
Kebenaran isi:
1. Jika isinya banyak yang salah
2. Jika isinya benar sebagian
3. Jika isinya benar semua
Bentuknya:
1. Bentuknya tidak rapi, kotor, dan tidak menarik
2. Bentuknya tidak rapi dan kotor tapi bentuknya menarik, atau sebaliknya
3. Bentuknya rapi, bersih dan menarik
Kekompakan kelompok:
1. Kelompoknya tidak bekerjasama dengan kompak
2. Kelompoknya bekerjasama kadang kompak kadang tidak
3. Kelompoknya bekerjasama secara kompak

Jumlah skor yang didapat
Skor = X 100
Jumlah skor keseluruhan

• Penilaian kinerja
85 Menyimak, aktif, dan antusias dalam pembelajaran
80 terkadang menyimak, aktif dan antusias
75 terkadang menyimak kadang tidak dan menggangu

• Penilaian Tes (Uraian)
90 jika ringkasanya lengkap dan tulisanya bagus
85 jika ringkasanya lengkap tapi tulisanya jelek
80 jika ringkasanya kurang lengkap tapi tulisanya bagus
75 jika ringkasanya kurag lengkap dan tulisanya jelek






















RENCANA PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN : SD Muhammadiyah 12 Surabaya
MATA PELAJARAN : IPS
KELAS /SEMESTER : V (Lima) / 1
WAKTU : 4 JP (2 kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia

III. INDIKATOR
1.1.2 Merangkai ringkasan sejarah dan peninggalan dari kerajaan-kerajaan Budha

IV. TUJUAN
Setelah melakukan proses pembelajaran siswa bisa
• Mengetahui cerita serta peninggalan-peninggalan kerajaan yang bercorakan Budha

V. MATERI AJAR
Peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Budha (terlampir)

VII. LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit)
• Siswa menyabutkan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu
2. Kegiatan Inti (90 menit)
Pertemuan ke 1
• Siswa membaca materi kerajaan Sriwijaya
• Siswa mencatat nama-nama tokoh, peninggalan-peninggalan, dan cerita singkat dari kerajaan yang sudah dipelajari
• Siswa membentuk beberapa kelompok sesuai nama kerajaan yang sama
• Kelompok membuat maping tentang cerita, tokoh-tokoh, peninggalan-peninggalan, masa kejayaan, tentang kerajaan yang sesuai kelompoknya
• Kelompok mendisplay hasil mapingnya di sudut kelas / tempat tertentu yang disukai kelompok
Pertemuan ke 2
• Kelompok menunjuk satu temannya untuk menjadi tour guide bagi kelompok lain
• Kelompok lain (anggota) mengunjungi display-display hasil kelompok lain
• Kelompok pengunjung memperhatikan dan mencatat penjelasan dari tour guide
• Kelompok membuat laporan kelompok hasil kunjunganya
• Tugas individu: 1. Siswa mengisi data nama tokoh dan peninggalan-peninggalan sejarah dari kerajaan Sriwijaya. 2. Siswa menjawab 10 pertanyaan dari hasil belajarnya tentang kerajaan-kerajaan Hindu
3. Kegiatan Akhir/Penutup (10 menit)
• Menberikan penguatan materi yang sudah dipelajari dengan mengulangi sebentar materi.
• Menginformasikan untuk pembelajaran berikutya.

VIII. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
• Buku teks siswa (IPS Kelas V karangan New Teaching Resources, penerbit ESIS)

IX. PENILAIAN
• Portofolio
• Proyek
• Tes







lampiran 1

MATERI PEMBELAJARAN

2. Kejayaan Kerajaan Sriwijaya sebagai pusat penyebaran agama Buddha

Agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha masuk dan berkembang di wilayah tanah air dalam waktu hampir bersamaan. Ada beberapa kerajaan yang dipengaruhi baik oleh agama Hindu maupun Buddha. Bahkan, ada peninggalan sejarah yang membuktikan bahwa kedua agama itu hidup secara berdampingan dalam suatu kerajaan. Kerajaan-kerajaan yang mempunyai ciri baik Hindu maupun Buddha, antara lain Kerajaan Mataram Lama di Jawa Tengah dan Singasari di Jawa Timur. Sedangkan kerajaan yang bercorak Buddha antara lain Sriwijaya di Sumatra Selatan. Kita akan membahas lebih lanjut Kerajaan Sriwijaya sebagai salah satu pusat agama Buddha di Indonesia. Kerajaan Sriwijaya sudah dikenal pada tahun 682. Pusatnya di muara Sungai Musi, dekat Palembang. Awalnya, Sriwijaya hanya kerajaan kecil. Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan besar setelah dipimpin oleh Dapunta Hyang. Dapunta Hyang berhasil memperluas daerah kekuasaannya dengan menaklukkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya.

Rabu, 03 Februari 2010

semarak HUT RI SDM dubes

home stay sdm dubes surabaya

Sudah menjadi program kerja Hizbul Wathon SD M dubes bahwa tiap tahun ajaran punya kegiatan untuk berkemah ( belajar kemandirian diluar sekolah ), jauh-jauh hari tim Hizbul Wathon SD M dubes merencanakan kegiatan perkemahan dilaksanakan dengan pola yang lain dari kegiatan tahun-tahun lalu, untuk itu tim Hizbul Wathon membuat pola kegiatan Home Stay, sebagaimana yang biasa kita lihat di acara televise yang ada.
Kegiatan ini sudah direncana sejak Ustadz / Ustadzah berkunjung kerumah Ustadz Roin, rencana ini disambut positif oleh Ustadz Roin selaku yang ketempatnya nantinya. Setelah melalui berbagai pertimbangan serta persiapan yang mapan, acara ini diinformasikan ke siswa kelas lima dan enam, dengan berbagai ragam pertanyaan yang muncul dibenak tiap siswa kelas lima dan enam.
Kemah yang akan datang dilaksanakan di Pulau Sumatera, tepatnya di Lampung siapa yang setuju dan siapa yang tidak setuju, itu pertanyaan awal yang dilontarkan oleh Ustadz Charbudin, ada yang setuju dan tidak sedikit mereka tidak setuju, malah disampaikan ke Orang tua tentang hal ini dikesempatan lain, dan gurauan itu ternyata sebagai bagian dari menggugah semangat siswa kelas lima yang baru pertama kali mengikuti kegiatan ini.
Al hamdulillah, setelah perencanaan matang serta beberapa kali tim Hizbul Wathon survey di lapangan ( desa Panceng – Gresik ) perkemahan Hizbul Wathon SD M dubes dapat dilaksanakan dan Hizbul Wathon SD Muhammadiyah 17 ikut bergabung untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan di desa Panceng – Gresik beserta Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Panceng – Gresik selaku tuan rumah ikut bergabung pula dengan kegiatan yang digagas oleh tim Hizbul Wathon SD M dubes.
Jadilah hari jum’at tanggal Oktober 2009, dengan mengendarai dua Truk TNI AL kita berangkat dari sekolah di pagi hari dan siswa kelas lima yang dikhawatirkan ada yang tidak ikut ternyata ikut semua. Sesuai rencana kita ditempatkan pada rumah-rumah yang sudah disediakan oleh Ustadz Roin untuk ditinggali selama kegiatan disana, masuk rumah kita disambut dengan buah mangga oleh tuan rumah yang ramah-ramah, sampai siswa-siswi SD M dubes bosan makan mangga, hingga pada season panen buah mangga siswa-siswi SD M dubes banyak yang tidak ambil, alias tidak membawa pulang buah mangga yang sudah disediakan oleh panitia, sehingga jatahnya diambil oleh siswa-siswi SD Muhammadiyah 17.
Banyak kegiatan disana yang sudah dirancang oleh panitia (tim Hizbul Wathon SD M dubes), dimana kegiatan itu dirancang untuk kegiatan bersama tiga sekolah, mulai dari olah raga sampai rekreasi yang semuanya itu diikuti oleh tiga sekolah, walau ada sedikit masalah dilapangan akan tetapi tidak mengurangi kemeriahan inti dari acara itu, yakni silahturrahmi yang dikemas dengan kegiatan kepanduan.
Ba’da sholat Jum’at, yang dilaksanakan berjamaah dengan imam sekaligus khotib oleh Ustadz Jufri Mustafa, acara dilanjutkan dengan pembukaan yang diikuti oleh tiga sekolah ( SD M dubes, SD Muhammadiyah 17, dan MIM Panceng ) dengan dipandu oleh Kak Dedy (Pembina HW SD Muhammadiyah 17) dan Pembina upacara Ustadz Charbudin pembukaan dilaksanakan dengan riang dan gembira, walau petugas upacara asal comot dari masing-masing sekolah, dan sedikit heran dari kita semua dari Surabaya, bahwa siswa-siswi MIM Panceng – Gresik ternyata masih memakai identitas Pramuka walau itu sekolah Muhammadiyah yang seharusnya memakai identitas Hizbul Wathon seperti siswa-siswi SD M dubes mamakai identitas coklat muda dan biru tua seragamnya.
Dengan penempatan rumah yang berjauhan, membuat peserta kegiatan Hizbul Wathon bisa bersilahturrahmi dari rumah satu ke rumah yang lainnya, dan itu menjadikan desa Panceng menjadi desa Pandu HW ( bangga rek ! ), yang Al hamdulillah hal ini tidak mengurangi rutinitas keseharian warga desa.
Ada aja yang dilakukan oleh siswa-siswi SD M dubes, karena rumahnya paling jauh dan lampu penerangan rumah hanya ruang tamu hidup, sarang hitam yang dikomandani oleh Arrijal sering bermain dengan kambing yang ada disamping rumah, dan ada lagi ruang tamu rumah yang ditempati, oleh tuan rumahnya didirikan tenda didalam rumah, biar seperti tidur di tenda.
Sore sepak bola malam sepak bola, pagi olah raga malam olah raga itulah kegiatannya selama disana jika ada waktu luang pas tidak ada kegiatan, itu yang dilakukan oleh peserta pandu Hizbul Wathon selama di desa Panceng yang kebetulan halaman sekolah MIM Panceng luas, malah dilombakan untuk sepak bola antara siswa SD M dubes kelas V dan kelas VI serta siswa SD Muhammadiyah 17, jelas kelas VI SD M dubes juaranya dan berhak menerima Fanta merah serta roti sebagai hadiahnya.
Subuh kita semua melaksanakan Sholat di Masjid besar, yang jaraknya berfariasi dari rumah-rumah yang ditempati oleh peserta Pandu Hizbul Wathon, makanya datangnya tidak bersamaan, yang dekat datangnya lebih awal sedang yang jauh menyusul belakangan. Setelah Sholat Subuh dan membaca al qur’an (buku saku), kegiatan dilanjut dengan ceramah agama oleh Ustadz Jufri di pagi itu, dan kebetulan dekat Masjid ada pasar sehingga kita semua bisa belanja makanan ringan.
Di hari sabtu, kegiatan dilanjutkan dengan penjelajahan, yang pesertanya dari tiga sekolah yang diacak dari masing-masing sekolah untuk membentuk kelompok penjelajahan, baik putra maupun putrid. Tepat pukul sepuluh penjelajahan dimulai, dengan rute yang sudah ditentukan oleh panitia (jauhnya kurang lebih 3 km.) melewati areal persawahan yang belum masuk masa panen dan juga melewati kandang ayam sebagai tempat pos pertama, ada empat pos yang dilalui dan dijaga oleh pambina / guru dari tiga sekolah mengikuti kegiatan Pandu HW ini, ada tugas sandi, ada tugas tali temali (membuat tandu) dan terakhir halang rintang yang sudah dipersiapkan, serta mengambil minuman diatas pohon sebgai pelepas dahaga.
Setelah kumpul diarea sendang sebagai pos terakhir dari kegiatan penjelajahan, kegiatan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 3 km. diarea kebun mangga untuk memanen mangga yang sudah dibeli oleh peserta Pandu HW, terutama dari SD M dubes. Peserta kelihatan payah selama berjalan kaki yang melewati jalan kapur yang berdebu, sehingga banyak siswa-siswi SD M dubes malas untuk memanen mangga dan kembali ke rumah yang ditempati untuk menginap, malah ada yang tersesat kembali ke rumahnya.
Panitia berusaha melayani peserta Pandu HW dengan sebaik-baiknya, sampai Nizar waktu sakit diantar urut selama satu jam, demikian pula pelayanan penginapan jangan sampai peserta mengeluh atau takut untuk menginap di rumah yang sudah disediakan.
Ahad pagi semua sudah berkumpul di halaman MIM Panceng untuk melaksanakan kegiatan pembubaran Pandu Hizbul Wathon dan semuanya berkumpul baik Ustadz/Ustadzah dari tiga sekolah, maupun Kepala Sekolah dari ke tiga sekolah yang ikut kegiatan Pandu HW itu, sambutan dari ketiga kepala sekolah menginginkan bahwa kegiatan seperti ini dapat ditingkatkan lagi pola yang lain, dan setelah itu acara kenang-kenang dari siswa-siswi SD M dubes yang sudah disiapkan jauh-jauh hari diserahkan kepada siswa-siswi MIM Panceng, yang dahulu dengan penyerahan bola dari sekolah SD M dubes, dalam hal ini Ustadzah Nila Hayani selaku Kepala SD M dubes menyerahkan kepada kepala MIM Panceng Ustadz Abdul Malik.
Sebelum kembali ke Surabaya rombongan mampir ke tempat Wisata Segoro Indah Delegan ( WISID ), sebuah pantai pasir putih yang terletak di Gresik, bersama dari ketiga sekolah itu berkumpul kembali di WISID untuk bergembira dengan melepaskan ketegangan serta kepenatan selama tiga hari dua malam.

Selasa, 12 Januari 2010

Home Stay ala SDM dubes sby

Sudah menjadi program kerja Hizbul Wathon SD M dubes bahwa tiap tahun ajaran punya kegiatan untuk berkemah ( belajar kemandirian diluar sekolah ), jauh-jauh hari tim Hizbul Wathon SD M dubes merencanakan kegiatan perkemahan dilaksanakan dengan pola yang lain dari kegiatan tahun-tahun lalu, untuk itu tim Hizbul Wathon membuat pola kegiatan Home Stay, sebagaimana yang biasa kita lihat di acara televise yang ada.
Kegiatan ini sudah direncana sejak Ustadz / Ustadzah berkunjung kerumah Ustadz Roin, rencana ini disambut positif oleh Ustadz Roin selaku yang ketempatnya nantinya. Setelah melalui berbagai pertimbangan serta persiapan yang mapan, acara ini diinformasikan ke siswa kelas lima dan enam, dengan berbagai ragam pertanyaan yang muncul dibenak tiap siswa kelas lima dan enam.
Kemah yang akan datang dilaksanakan di Pulau Sumatera, tepatnya di Lampung siapa yang setuju dan siapa yang tidak setuju, itu pertanyaan awal yang dilontarkan oleh Ustadz Charbudin, ada yang setuju dan tidak sedikit mereka tidak setuju, malah disampaikan ke Orang tua tentang hal ini dikesempatan lain, dan gurauan itu ternyata sebagai bagian dari menggugah semangat siswa kelas lima yang baru pertama kali mengikuti kegiatan ini.
Al hamdulillah, setelah perencanaan matang serta beberapa kali tim Hizbul Wathon survey di lapangan ( desa Panceng – Gresik ) perkemahan Hizbul Wathon SD M dubes dapat dilaksanakan dan Hizbul Wathon SD Muhammadiyah 17 ikut bergabung untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan di desa Panceng – Gresik beserta Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Panceng – Gresik selaku tuan rumah ikut bergabung pula dengan kegiatan yang digagas oleh tim Hizbul Wathon SD M dubes.
Jadilah hari jum’at tanggal Oktober 2009, dengan mengendarai dua Truk TNI AL kita berangkat dari sekolah di pagi hari dan siswa kelas lima yang dikhawatirkan ada yang tidak ikut ternyata ikut semua. Sesuai rencana kita ditempatkan pada rumah-rumah yang sudah disediakan oleh Ustadz Roin untuk ditinggali selama kegiatan disana, masuk rumah kita disambut dengan buah mangga oleh tuan rumah yang ramah-ramah, sampai siswa-siswi SD M dubes bosan makan mangga, hingga pada season panen buah mangga siswa-siswi SD M dubes banyak yang tidak ambil, alias tidak membawa pulang buah mangga yang sudah disediakan oleh panitia, sehingga jatahnya diambil oleh siswa-siswi SD Muhammadiyah 17.
Banyak kegiatan disana yang sudah dirancang oleh panitia (tim Hizbul Wathon SD M dubes), dimana kegiatan itu dirancang untuk kegiatan bersama tiga sekolah, mulai dari olah raga sampai rekreasi yang semuanya itu diikuti oleh tiga sekolah, walau ada sedikit masalah dilapangan akan tetapi tidak mengurangi kemeriahan inti dari acara itu, yakni silahturrahmi yang dikemas dengan kegiatan kepanduan.
Ba’da sholat Jum’at, yang dilaksanakan berjamaah dengan imam sekaligus khotib oleh Ustadz Jufri Mustafa, acara dilanjutkan dengan pembukaan yang diikuti oleh tiga sekolah ( SD M dubes, SD Muhammadiyah 17, dan MIM Panceng ) dengan dipandu oleh Kak Dedy (Pembina HW SD Muhammadiyah 17) dan Pembina upacara Ustadz Charbudin pembukaan dilaksanakan dengan riang dan gembira, walau petugas upacara asal comot dari masing-masing sekolah, dan sedikit heran dari kita semua dari Surabaya, bahwa siswa-siswi MIM Panceng – Gresik ternyata masih memakai identitas Pramuka walau itu sekolah Muhammadiyah yang seharusnya memakai identitas Hizbul Wathon seperti siswa-siswi SD M dubes mamakai identitas coklat muda dan biru tua seragamnya.
Dengan penempatan rumah yang berjauhan, membuat peserta kegiatan Hizbul Wathon bisa bersilahturrahmi dari rumah satu ke rumah yang lainnya, dan itu menjadikan desa Panceng menjadi desa Pandu HW ( bangga rek ! ), yang Al hamdulillah hal ini tidak mengurangi rutinitas keseharian warga desa.
Ada aja yang dilakukan oleh siswa-siswi SD M dubes, karena rumahnya paling jauh dan lampu penerangan rumah hanya ruang tamu hidup, sarang hitam yang dikomandani oleh Arrijal sering bermain dengan kambing yang ada disamping rumah, dan ada lagi ruang tamu rumah yang ditempati, oleh tuan rumahnya didirikan tenda didalam rumah, biar seperti tidur di tenda.
Sore sepak bola malam sepak bola, pagi olah raga malam olah raga itulah kegiatannya selama disana jika ada waktu luang pas tidak ada kegiatan, itu yang dilakukan oleh peserta pandu Hizbul Wathon selama di desa Panceng yang kebetulan halaman sekolah MIM Panceng luas, malah dilombakan untuk sepak bola antara siswa SD M dubes kelas V dan kelas VI serta siswa SD Muhammadiyah 17, jelas kelas VI SD M dubes juaranya dan berhak menerima Fanta merah serta roti sebagai hadiahnya.
Subuh kita semua melaksanakan Sholat di Masjid besar, yang jaraknya berfariasi dari rumah-rumah yang ditempati oleh peserta Pandu Hizbul Wathon, makanya datangnya tidak bersamaan, yang dekat datangnya lebih awal sedang yang jauh menyusul belakangan. Setelah Sholat Subuh dan membaca al qur’an (buku saku), kegiatan dilanjut dengan ceramah agama oleh Ustadz Jufri di pagi itu, dan kebetulan dekat Masjid ada pasar sehingga kita semua bisa belanja makanan ringan.
Di hari sabtu, kegiatan dilanjutkan dengan penjelajahan, yang pesertanya dari tiga sekolah yang diacak dari masing-masing sekolah untuk membentuk kelompok penjelajahan, baik putra maupun putrid. Tepat pukul sepuluh penjelajahan dimulai, dengan rute yang sudah ditentukan oleh panitia (jauhnya kurang lebih 3 km.) melewati areal persawahan yang belum masuk masa panen dan juga melewati kandang ayam sebagai tempat pos pertama, ada empat pos yang dilalui dan dijaga oleh pambina / guru dari tiga sekolah mengikuti kegiatan Pandu HW ini, ada tugas sandi, ada tugas tali temali (membuat tandu) dan terakhir halang rintang yang sudah dipersiapkan, serta mengambil minuman diatas pohon sebgai pelepas dahaga.
Setelah kumpul diarea sendang sebagai pos terakhir dari kegiatan penjelajahan, kegiatan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 3 km. diarea kebun mangga untuk memanen mangga yang sudah dibeli oleh peserta Pandu HW, terutama dari SD M dubes. Peserta kelihatan payah selama berjalan kaki yang melewati jalan kapur yang berdebu, sehingga banyak siswa-siswi SD M dubes malas untuk memanen mangga dan kembali ke rumah yang ditempati untuk menginap, malah ada yang tersesat kembali ke rumahnya.
Panitia berusaha melayani peserta Pandu HW dengan sebaik-baiknya, sampai Nizar waktu sakit diantar urut selama satu jam, demikian pula pelayanan penginapan jangan sampai peserta mengeluh atau takut untuk menginap di rumah yang sudah disediakan.
Ahad pagi semua sudah berkumpul di halaman MIM Panceng untuk melaksanakan kegiatan pembubaran Pandu Hizbul Wathon dan semuanya berkumpul baik Ustadz/Ustadzah dari tiga sekolah, maupun Kepala Sekolah dari ke tiga sekolah yang ikut kegiatan Pandu HW itu, sambutan dari ketiga kepala sekolah menginginkan bahwa kegiatan seperti ini dapat ditingkatkan lagi pola yang lain, dan setelah itu acara kenang-kenang dari siswa-siswi SD M dubes yang sudah disiapkan jauh-jauh hari diserahkan kepada siswa-siswi MIM Panceng, yang dahulu dengan penyerahan bola dari sekolah SD M dubes, dalam hal ini Ustadzah Nila Hayani selaku Kepala SD M dubes menyerahkan kepada kepala MIM Panceng Ustadz Abdul Malik.
Sebelum kembali ke Surabaya rombongan mampir ke tempat Wisata Segoro Indah Delegan ( WISID ), sebuah pantai pasir putih yang terletak di Gresik, bersama dari ketiga sekolah itu berkumpul kembali di WISID untuk bergembira dengan melepaskan ketegangan serta kepenatan selama tiga hari dua malam. (chr)

Prestasi anak-anak SDM dubes

Gerak jalan
Keikutsertaan group gerak jalan SDM dubes telah membuahkan hasil. Dalam lomba gerak jalan Hizbul Wathon SD Muhammadiyah se Kota Surabaya, dengan persiapan yang cukup kurang lebih satu bulan regu putra yang di pandu oleh Ust. Charbudin dan Putri oleh Ust. Maskan dipersiapkan dengan memilih 23 siswa putra dan 23 siswi putrid dari kelas empat dan lima, yang kemudian mengerucut ( proses seleksi ) menjadi 20 siswa putra dan 20 siswi putri, tanggal 21 Nopember 2009 pagi berangkat ke Jl. Tempu Rejo ( tepatnya di Masjid Baiturrahman ) untuk memulai gerak jalan dan finish di Gedung Dakwah Muhammadiyah di Jl. Sutorejo – Surabaya, dan Al hamdulillah dengan komandan Satria Panduwinata dari kelas lima berhasil menggondol predikat juara pertama ( ini kali kedua HW SD M dubes bisa merebut juara pertama gerak jalan HW tingkat kota ). Sedang untuk Putri yang di komandani Avi juga dari kelas lima yang sudah memberikan jalan (sebab jalan didepan kelompok putra) kepada kelompok putra jadinya berbekal pengalaman kelompok putri, sejumlah kesalahan bisa dihindarkan oleh kelompok putra, itulah bentuk kerjasama dari sebuah kompetisi yang diikuti.

Tembang dolanan
Tembang dolanan adalah salah satu jenis seni yang diperlombakan oleh PEMKOT Surabaya. Dari berbagai jenis lomba yang diperlombakan, tambang dolanan merupakan satu yang paling istimewa, karena tidak banyak sekolah yang berani mengikutsertakan sekolahnya untuk lomba jenis tembang dolanan. Disamping, tembang dolanan butuh kesiapan yang matang juga tingkat kesulitan yang njlimet, mulai dari menyiapkan lagunya, aransmen musiknya, kekreatifan penyajianya, juga yang paling penting vocal solonya.
Meskipun begitu kelompok tembang dolanan SDM dubes yang tergabung dalam “teater alit” ikut meramaikan pekan seni Surabaya. Alhamdulillah! Kita mendapat juara I tingkat kecamatan. Kegiatan tahunan tersebut telah membawah kelompok tembang dolanan SDM dubes manyebt juara 3 kali berturut-turut, meskipun hanya tingkat kecamatan.
Dalam lomba pentas seni tersebut membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan untuk mempersiapkan semuanya. Kebetulan kita punya group seni sendiri, jadi tidak susah untuk mencari pesertanya. “Kupu Kuwi” adalah lagu yang dipilih untuk lomba terebut, dengan alat musik yang sederhana-galon, ecek-ecek, ketipung, dan jimbe-tapi di aransmen apik oleh tim musik yang di gawangi oleh “ambon-irfan”. Penyajian tarian yang sederhana tapi selaras dengan lagu yang dibawahkan juga menjadi tontonan yang khas. Lengkingan suara penyanyi solo yang ditembangkan oleh Rani_peserta seleksi Idola Cilik_membuat juri kesemsem, karena penyanyi solonya memang mempunyai ciri khas suara sendiri. Tembang “Kupu Kuwi” dinyanyikan bersama-sama sampai tiga kali dan penyanyi solo dua kali.
Sebagai penyandang tiga kali juara, kelompok kami memastikan untuk melanjutkan ke tingkat kota. Untuk tingkat kota kali ini, kelompok tembang dolanan SDM dubes lebih siap. Berbekal dari kepiawaian peserta dan pengalamanya, kami berharap kelompok tembang dolanan SDMdubes siap menjadi penyaji terbaik di tingkat kota.

Coklat YA mi

Encyclopedi

Oleh: Asti dan Sherly (V JUP)
Ya, menurut kepercayaan suku Maya yang hidup zaman kuno dulu, coklat adalah makanan para dewa. Berarti rakyat biasa tidak boleh menikmati dong? Untungnya sekarang coklat bisa dimakan oleh siapa saja, baik yang berupa coklat padat ataupun minuman coklat.
Coklat yang Populer
Siapa sih yang tidak kenal coklat? Rasa coklat menjadi salah satu rasa yang terkenal di seluruh dunia. Coklat yang kita kenal dalam bentuk batangan yang bisa kita makan juga sebagai minuman yang bisa kita nikmati dalam deadaan dingin/hangat . HHmmm…… Enaknya!!
Dari mana asal coklat?
Kita mengenal kata coklat selain untuk penamaan warna, juga untuk nama pohon jenis makanan dan minuman yang berasal dari coklat. Kata coklat berasal dari kata Aztec dan Maya di Mexico, Xocoah yang artinya minuman pahit. Orang-orang suku Aztec dan Maya percaya kalau Dewa Pertanian telah mengirimkan coklat untuk mereka dari surge.
Bagaimana rasa coklat?
Sebenarnya rasa coklat masih susah untuk dilukiskan dan dikatakan. Ada peneliti bernama Pak Joel Glenn Brenner yang membuat riset tentang coklat yang tertuang dalam ukunya yang berjudul Kaisar Coklat. Katanya rasa coklat terbentuk dari 1.200 macam zat. Diantara 1.200 macam zat itu, tidak ada yang dominan secara jelas. Pernahkah kamu merasakan coklat yang pahit. Kenapa pahit? Sebab mengandung Alkaloid.










Sejak kapan manusia kenal coklat?
Sekitar tahun 450-500 SM suku Maya di dataran Amerika Selatan sudah terbiasa minum coklat. Mereka menikmati dengan taburan lada merah, vanilla, dan rempah-rempah. Tujuanya minuman tersebut dapat mencegah lelah. Bangsa Maya runtuh pada tahun 900 SM dan digantikan oleh bangsa Toltec.
Minuman coklat!
Apakah kalian tahu coklat Cadbury? Dahulu di tahun 1689 ada dokter bernama Hans Sloane yang mengembangkan di Negara Jamaika. Minuman itu diminum oleh suku Apothekari. Kemudian minuman ini dijual oleh Cadbury bersaudara.