Selasa, 12 Januari 2010

Home Stay ala SDM dubes sby

Sudah menjadi program kerja Hizbul Wathon SD M dubes bahwa tiap tahun ajaran punya kegiatan untuk berkemah ( belajar kemandirian diluar sekolah ), jauh-jauh hari tim Hizbul Wathon SD M dubes merencanakan kegiatan perkemahan dilaksanakan dengan pola yang lain dari kegiatan tahun-tahun lalu, untuk itu tim Hizbul Wathon membuat pola kegiatan Home Stay, sebagaimana yang biasa kita lihat di acara televise yang ada.
Kegiatan ini sudah direncana sejak Ustadz / Ustadzah berkunjung kerumah Ustadz Roin, rencana ini disambut positif oleh Ustadz Roin selaku yang ketempatnya nantinya. Setelah melalui berbagai pertimbangan serta persiapan yang mapan, acara ini diinformasikan ke siswa kelas lima dan enam, dengan berbagai ragam pertanyaan yang muncul dibenak tiap siswa kelas lima dan enam.
Kemah yang akan datang dilaksanakan di Pulau Sumatera, tepatnya di Lampung siapa yang setuju dan siapa yang tidak setuju, itu pertanyaan awal yang dilontarkan oleh Ustadz Charbudin, ada yang setuju dan tidak sedikit mereka tidak setuju, malah disampaikan ke Orang tua tentang hal ini dikesempatan lain, dan gurauan itu ternyata sebagai bagian dari menggugah semangat siswa kelas lima yang baru pertama kali mengikuti kegiatan ini.
Al hamdulillah, setelah perencanaan matang serta beberapa kali tim Hizbul Wathon survey di lapangan ( desa Panceng – Gresik ) perkemahan Hizbul Wathon SD M dubes dapat dilaksanakan dan Hizbul Wathon SD Muhammadiyah 17 ikut bergabung untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan di desa Panceng – Gresik beserta Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Panceng – Gresik selaku tuan rumah ikut bergabung pula dengan kegiatan yang digagas oleh tim Hizbul Wathon SD M dubes.
Jadilah hari jum’at tanggal Oktober 2009, dengan mengendarai dua Truk TNI AL kita berangkat dari sekolah di pagi hari dan siswa kelas lima yang dikhawatirkan ada yang tidak ikut ternyata ikut semua. Sesuai rencana kita ditempatkan pada rumah-rumah yang sudah disediakan oleh Ustadz Roin untuk ditinggali selama kegiatan disana, masuk rumah kita disambut dengan buah mangga oleh tuan rumah yang ramah-ramah, sampai siswa-siswi SD M dubes bosan makan mangga, hingga pada season panen buah mangga siswa-siswi SD M dubes banyak yang tidak ambil, alias tidak membawa pulang buah mangga yang sudah disediakan oleh panitia, sehingga jatahnya diambil oleh siswa-siswi SD Muhammadiyah 17.
Banyak kegiatan disana yang sudah dirancang oleh panitia (tim Hizbul Wathon SD M dubes), dimana kegiatan itu dirancang untuk kegiatan bersama tiga sekolah, mulai dari olah raga sampai rekreasi yang semuanya itu diikuti oleh tiga sekolah, walau ada sedikit masalah dilapangan akan tetapi tidak mengurangi kemeriahan inti dari acara itu, yakni silahturrahmi yang dikemas dengan kegiatan kepanduan.
Ba’da sholat Jum’at, yang dilaksanakan berjamaah dengan imam sekaligus khotib oleh Ustadz Jufri Mustafa, acara dilanjutkan dengan pembukaan yang diikuti oleh tiga sekolah ( SD M dubes, SD Muhammadiyah 17, dan MIM Panceng ) dengan dipandu oleh Kak Dedy (Pembina HW SD Muhammadiyah 17) dan Pembina upacara Ustadz Charbudin pembukaan dilaksanakan dengan riang dan gembira, walau petugas upacara asal comot dari masing-masing sekolah, dan sedikit heran dari kita semua dari Surabaya, bahwa siswa-siswi MIM Panceng – Gresik ternyata masih memakai identitas Pramuka walau itu sekolah Muhammadiyah yang seharusnya memakai identitas Hizbul Wathon seperti siswa-siswi SD M dubes mamakai identitas coklat muda dan biru tua seragamnya.
Dengan penempatan rumah yang berjauhan, membuat peserta kegiatan Hizbul Wathon bisa bersilahturrahmi dari rumah satu ke rumah yang lainnya, dan itu menjadikan desa Panceng menjadi desa Pandu HW ( bangga rek ! ), yang Al hamdulillah hal ini tidak mengurangi rutinitas keseharian warga desa.
Ada aja yang dilakukan oleh siswa-siswi SD M dubes, karena rumahnya paling jauh dan lampu penerangan rumah hanya ruang tamu hidup, sarang hitam yang dikomandani oleh Arrijal sering bermain dengan kambing yang ada disamping rumah, dan ada lagi ruang tamu rumah yang ditempati, oleh tuan rumahnya didirikan tenda didalam rumah, biar seperti tidur di tenda.
Sore sepak bola malam sepak bola, pagi olah raga malam olah raga itulah kegiatannya selama disana jika ada waktu luang pas tidak ada kegiatan, itu yang dilakukan oleh peserta pandu Hizbul Wathon selama di desa Panceng yang kebetulan halaman sekolah MIM Panceng luas, malah dilombakan untuk sepak bola antara siswa SD M dubes kelas V dan kelas VI serta siswa SD Muhammadiyah 17, jelas kelas VI SD M dubes juaranya dan berhak menerima Fanta merah serta roti sebagai hadiahnya.
Subuh kita semua melaksanakan Sholat di Masjid besar, yang jaraknya berfariasi dari rumah-rumah yang ditempati oleh peserta Pandu Hizbul Wathon, makanya datangnya tidak bersamaan, yang dekat datangnya lebih awal sedang yang jauh menyusul belakangan. Setelah Sholat Subuh dan membaca al qur’an (buku saku), kegiatan dilanjut dengan ceramah agama oleh Ustadz Jufri di pagi itu, dan kebetulan dekat Masjid ada pasar sehingga kita semua bisa belanja makanan ringan.
Di hari sabtu, kegiatan dilanjutkan dengan penjelajahan, yang pesertanya dari tiga sekolah yang diacak dari masing-masing sekolah untuk membentuk kelompok penjelajahan, baik putra maupun putrid. Tepat pukul sepuluh penjelajahan dimulai, dengan rute yang sudah ditentukan oleh panitia (jauhnya kurang lebih 3 km.) melewati areal persawahan yang belum masuk masa panen dan juga melewati kandang ayam sebagai tempat pos pertama, ada empat pos yang dilalui dan dijaga oleh pambina / guru dari tiga sekolah mengikuti kegiatan Pandu HW ini, ada tugas sandi, ada tugas tali temali (membuat tandu) dan terakhir halang rintang yang sudah dipersiapkan, serta mengambil minuman diatas pohon sebgai pelepas dahaga.
Setelah kumpul diarea sendang sebagai pos terakhir dari kegiatan penjelajahan, kegiatan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 3 km. diarea kebun mangga untuk memanen mangga yang sudah dibeli oleh peserta Pandu HW, terutama dari SD M dubes. Peserta kelihatan payah selama berjalan kaki yang melewati jalan kapur yang berdebu, sehingga banyak siswa-siswi SD M dubes malas untuk memanen mangga dan kembali ke rumah yang ditempati untuk menginap, malah ada yang tersesat kembali ke rumahnya.
Panitia berusaha melayani peserta Pandu HW dengan sebaik-baiknya, sampai Nizar waktu sakit diantar urut selama satu jam, demikian pula pelayanan penginapan jangan sampai peserta mengeluh atau takut untuk menginap di rumah yang sudah disediakan.
Ahad pagi semua sudah berkumpul di halaman MIM Panceng untuk melaksanakan kegiatan pembubaran Pandu Hizbul Wathon dan semuanya berkumpul baik Ustadz/Ustadzah dari tiga sekolah, maupun Kepala Sekolah dari ke tiga sekolah yang ikut kegiatan Pandu HW itu, sambutan dari ketiga kepala sekolah menginginkan bahwa kegiatan seperti ini dapat ditingkatkan lagi pola yang lain, dan setelah itu acara kenang-kenang dari siswa-siswi SD M dubes yang sudah disiapkan jauh-jauh hari diserahkan kepada siswa-siswi MIM Panceng, yang dahulu dengan penyerahan bola dari sekolah SD M dubes, dalam hal ini Ustadzah Nila Hayani selaku Kepala SD M dubes menyerahkan kepada kepala MIM Panceng Ustadz Abdul Malik.
Sebelum kembali ke Surabaya rombongan mampir ke tempat Wisata Segoro Indah Delegan ( WISID ), sebuah pantai pasir putih yang terletak di Gresik, bersama dari ketiga sekolah itu berkumpul kembali di WISID untuk bergembira dengan melepaskan ketegangan serta kepenatan selama tiga hari dua malam. (chr)

Prestasi anak-anak SDM dubes

Gerak jalan
Keikutsertaan group gerak jalan SDM dubes telah membuahkan hasil. Dalam lomba gerak jalan Hizbul Wathon SD Muhammadiyah se Kota Surabaya, dengan persiapan yang cukup kurang lebih satu bulan regu putra yang di pandu oleh Ust. Charbudin dan Putri oleh Ust. Maskan dipersiapkan dengan memilih 23 siswa putra dan 23 siswi putrid dari kelas empat dan lima, yang kemudian mengerucut ( proses seleksi ) menjadi 20 siswa putra dan 20 siswi putri, tanggal 21 Nopember 2009 pagi berangkat ke Jl. Tempu Rejo ( tepatnya di Masjid Baiturrahman ) untuk memulai gerak jalan dan finish di Gedung Dakwah Muhammadiyah di Jl. Sutorejo – Surabaya, dan Al hamdulillah dengan komandan Satria Panduwinata dari kelas lima berhasil menggondol predikat juara pertama ( ini kali kedua HW SD M dubes bisa merebut juara pertama gerak jalan HW tingkat kota ). Sedang untuk Putri yang di komandani Avi juga dari kelas lima yang sudah memberikan jalan (sebab jalan didepan kelompok putra) kepada kelompok putra jadinya berbekal pengalaman kelompok putri, sejumlah kesalahan bisa dihindarkan oleh kelompok putra, itulah bentuk kerjasama dari sebuah kompetisi yang diikuti.

Tembang dolanan
Tembang dolanan adalah salah satu jenis seni yang diperlombakan oleh PEMKOT Surabaya. Dari berbagai jenis lomba yang diperlombakan, tambang dolanan merupakan satu yang paling istimewa, karena tidak banyak sekolah yang berani mengikutsertakan sekolahnya untuk lomba jenis tembang dolanan. Disamping, tembang dolanan butuh kesiapan yang matang juga tingkat kesulitan yang njlimet, mulai dari menyiapkan lagunya, aransmen musiknya, kekreatifan penyajianya, juga yang paling penting vocal solonya.
Meskipun begitu kelompok tembang dolanan SDM dubes yang tergabung dalam “teater alit” ikut meramaikan pekan seni Surabaya. Alhamdulillah! Kita mendapat juara I tingkat kecamatan. Kegiatan tahunan tersebut telah membawah kelompok tembang dolanan SDM dubes manyebt juara 3 kali berturut-turut, meskipun hanya tingkat kecamatan.
Dalam lomba pentas seni tersebut membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan untuk mempersiapkan semuanya. Kebetulan kita punya group seni sendiri, jadi tidak susah untuk mencari pesertanya. “Kupu Kuwi” adalah lagu yang dipilih untuk lomba terebut, dengan alat musik yang sederhana-galon, ecek-ecek, ketipung, dan jimbe-tapi di aransmen apik oleh tim musik yang di gawangi oleh “ambon-irfan”. Penyajian tarian yang sederhana tapi selaras dengan lagu yang dibawahkan juga menjadi tontonan yang khas. Lengkingan suara penyanyi solo yang ditembangkan oleh Rani_peserta seleksi Idola Cilik_membuat juri kesemsem, karena penyanyi solonya memang mempunyai ciri khas suara sendiri. Tembang “Kupu Kuwi” dinyanyikan bersama-sama sampai tiga kali dan penyanyi solo dua kali.
Sebagai penyandang tiga kali juara, kelompok kami memastikan untuk melanjutkan ke tingkat kota. Untuk tingkat kota kali ini, kelompok tembang dolanan SDM dubes lebih siap. Berbekal dari kepiawaian peserta dan pengalamanya, kami berharap kelompok tembang dolanan SDMdubes siap menjadi penyaji terbaik di tingkat kota.

Coklat YA mi

Encyclopedi

Oleh: Asti dan Sherly (V JUP)
Ya, menurut kepercayaan suku Maya yang hidup zaman kuno dulu, coklat adalah makanan para dewa. Berarti rakyat biasa tidak boleh menikmati dong? Untungnya sekarang coklat bisa dimakan oleh siapa saja, baik yang berupa coklat padat ataupun minuman coklat.
Coklat yang Populer
Siapa sih yang tidak kenal coklat? Rasa coklat menjadi salah satu rasa yang terkenal di seluruh dunia. Coklat yang kita kenal dalam bentuk batangan yang bisa kita makan juga sebagai minuman yang bisa kita nikmati dalam deadaan dingin/hangat . HHmmm…… Enaknya!!
Dari mana asal coklat?
Kita mengenal kata coklat selain untuk penamaan warna, juga untuk nama pohon jenis makanan dan minuman yang berasal dari coklat. Kata coklat berasal dari kata Aztec dan Maya di Mexico, Xocoah yang artinya minuman pahit. Orang-orang suku Aztec dan Maya percaya kalau Dewa Pertanian telah mengirimkan coklat untuk mereka dari surge.
Bagaimana rasa coklat?
Sebenarnya rasa coklat masih susah untuk dilukiskan dan dikatakan. Ada peneliti bernama Pak Joel Glenn Brenner yang membuat riset tentang coklat yang tertuang dalam ukunya yang berjudul Kaisar Coklat. Katanya rasa coklat terbentuk dari 1.200 macam zat. Diantara 1.200 macam zat itu, tidak ada yang dominan secara jelas. Pernahkah kamu merasakan coklat yang pahit. Kenapa pahit? Sebab mengandung Alkaloid.










Sejak kapan manusia kenal coklat?
Sekitar tahun 450-500 SM suku Maya di dataran Amerika Selatan sudah terbiasa minum coklat. Mereka menikmati dengan taburan lada merah, vanilla, dan rempah-rempah. Tujuanya minuman tersebut dapat mencegah lelah. Bangsa Maya runtuh pada tahun 900 SM dan digantikan oleh bangsa Toltec.
Minuman coklat!
Apakah kalian tahu coklat Cadbury? Dahulu di tahun 1689 ada dokter bernama Hans Sloane yang mengembangkan di Negara Jamaika. Minuman itu diminum oleh suku Apothekari. Kemudian minuman ini dijual oleh Cadbury bersaudara.

Makna 1 Muharram

Bulan Suro Dalam Persepsi Islam dan Masyarakat
Sekarang kita telah memasuki bulan Suro. Nama ini begitu populer di kalangan orang Jawa, meskipun tak menutup kemungkinan banyak penduduk Indonesia lainnya yang mengenalnya. Bulan yang dinamakan Suro ini, tak lain adalah bulan Muharram menurut kalender Islam. Terlebih dahulu marilah kita melihat, bagaimanakah penilaian Islam mengenai bulan Suro (bulan Muharram). Semoga Allah memudahkan urusan ini.

Islam Menilai Bulan Suro Termasuk Bulan Haram
Dalam agama ini, bulan Muharram atau bulan Suro, merupakan salah satu di antara empat bulan yang dinamakan bulan haram. Lihatlah firman Allah Ta’ala berikut.
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan suci. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah [9] : 36)
Lalu apa saja empat bulan suci tersebut? Hal ini dijelaskan dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
« …السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ »
“… satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan suci. Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3025)
Jadi empat bulan suci yang dimaksud adalah (1) Dzulqo’dah; (2) Dzulhijjah; (3) Muharram; (4) Rojab. Lalu kenapa bulan-bulan tersebut disebut bulan haram ? Berikut penjelasan ulama mengenai hal ini.
Al Qodhi Abu Ya’la rahimahullah mengatakan, “Dinamakan bulan haram karena dua makna.
Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian. Kedua, pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan tersebut. Demikian pula sangat diagungkan jika dilakukan pada bulan haram ini.” (Lihat Zadul Maysir, Ibnul Jauziy, tafsir surat At Taubah ayat 36)
Islam Menyebut Bulan Muharram sebagai Syahrullah (Bulan Allah)
Suri tauladan dan panutan kita, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 2812)
Sangat mulianya bulan Muharram ini. Bulan ini betul istimewa karena disebut syahrullah yaitu bulan Allah, dengan disandarkan pada lafazh jalalah Allah. Karena disandarkannya bulan ini pada lafazh jalalah Allah, inilah yang menunjukkan keagungan dan keistimewaannya. (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 1/475)
Perkataan yang sangat bagus dari As Zamakhsyari, kami nukil dari Faidhul Qodir (2/53), beliau rahimahullah mengatakan, “Bulan Muharram ini disebut syahrullah (bulan Allah), disandarkan pada lafazh jalalah ‘Allah’ untuk menunjukkan mulia dan agungnya bulan tersebut, sebagaimana pula kita menyebut ‘Baitullah‘ (rumah Allah) atau ‘Alullah‘ (keluarga Allah) ketika menyebut Quraisy. Penyandaran yang khusus di sini dan tidak kita temui pada bulan-bulan lainnya, ini menunjukkan adanya keutamaan pada bulan tersebut. Bulan Muharram inilah yang menggunakan nama Islami. Nama bulan ini sebelumnya adalah Shofar Al Awwal. Bulan lainnya masih menggunakan nama Jahiliyah, sedangkan bulan inilah yang memakai nama islami dan disebut Muharram. Bulan ini adalah seutama-utamanya bulan untuk berpuasa penuh setelah bulan Ramadhan. Adapun melakukan puasa tathowwu’ (puasa sunnah) pada sebagian bulan, maka itu masih lebih utama daripada melakukan puasa sunnah pada sebagian hari seperti pada hari Arofah dan 10 Dzulhijah. Inilah yang disebutkan oleh Ibnu Rojab. Bulan Muharram memiliki keistimewaan demikian karena bulan ini adalah bulan pertama dalam setahun dan pembuka tahun.”
Al Hafizh Abul Fadhl Al ‘Iroqiy mengatakan dalam Syarh Tirmidzi, “Apa hikmah bulan Muharram disebut dengan syahrullah (bulan Allah), padahal semua bulan adalah milik Allah?” Beliau rahimahullah menjawab, “Disebut demikian karena di bulan Muharram ini diharamkan pembunuhan. Juga bulan Muharram adalah bulan pertama dalam setahun. Bulan ini disandarkan pada Allah (sehingga disebut syahrullah atau bulan Allah, pen) adalah untuk menunjukkan istimewanya bulan ini. Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri tidak pernah menyandarkan bulan lain pada Allah Ta’ala kecuali bulan Allah – Muharram. (Dinukil dari Syarh Suyuthi li Sunan An Nasa’i, 3/206)
Dengan melihat penjelasan Az Zamakhsyari dan Abul Fadhl Al ‘Iroqiy di atas, jelaslah bahwa bulan Muharram adalah bulan yang sangat utama dan istimewa. Selanjutnya kita melihat berbagai anggapan masyarakat mengenai bulan Muharram (bulan Suro).
Anggapan Masyarakat Mengenai Bulan Suro
Bulan suro adalah bulan penuh musibah, penuh bencana, penuh kesialan, bulan keramat dan sangat sakral. Itulah berbagai tanggapan masyarakat mengenai bulan Suro atau bulan Muharram. Sehingga kita akan melihat berbagai ritual untuk menghindari kesialan, bencana, musibah dilakukan oleh mereka. Di antaranya adalah acara ruwatan, yang berarti pembersihan. Mereka yang diruwat diyakini akan terbebas dari sukerta atau kekotoran. Ada beberapa kriteria bagi mereka yang wajib diruwat, antara lain ontang-anting (putra/putri tunggal), kedono-kedini (sepasang putra-putri), sendang kapit pancuran (satu putra diapit dua putri). Mereka yang lahir seperti ini menjadi mangsa empuk Bhatara Kala, simbol kejahatan.
Karena kesialan bulan Suro ini pula, sampai-sampai sebagian orang tua menasehati anaknya seperti ini: “Nak, hati-hati di bulan ini. Jangan sering kebut-kebutan, nanti bisa celaka. Ini bulan suro lho.”
Karena bulan ini adalah bulan sial, sebagian orang tidak mau melakukan hajatan nikah, dsb. Jika melakukan hajatan pada bulan ini bisa mendapatkan berbagai musibah, acara pernikahannya tidak lancar, mengakibatkan keluarga tidak harmonis, dsb. Itulah berbagai anggapan masyarakat mengenai bulan Suro dan kesialan di dalamnya.
Ketahuilah saudaraku bahwa sikap-sikap di atas tidaklah keluar dari dua hal yaitu mencela waktu dan beranggapan sial dengan waktu tertentu. Karena ingatlah bahwa mengatakan satu waktu atau bulan tertentu adalah bulan penuh musibah dan penuh kesialan, itu sama saja dengan mencela waktu. Saatnya kita melihat penilaian agama Islam mengenai dua hal ini.
Mencela Waktu atau Bulan
Perlu kita ketahui bersama bahwa mencela waktu adalah kebiasaan orang-orang musyrik. Mereka menyatakan bahwa yang membinasakan dan mencelakakan mereka adalah waktu. Allah pun mencela perbuatan mereka ini. Allah Ta’ala berfirman,
وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ وَمَا لَهُمْ بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ
“Dan mereka berkata: ‘Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa (waktu)’, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.” (QS. Al Jatsiyah [45] : 24). Jadi, mencela waktu adalah sesuatu yang tidak disenangi oleh Allah. Itulah kebiasan orang musyrik dan hal ini berarti kebiasaan yang jelek.
Begitu juga dalam berbagai hadits disebutkan mengenai larangan mencela waktu. Dalam shohih Muslim, dibawakan Bab dengan judul ‘larangan mencela waktu (ad-dahr)’. Di antaranya terdapat hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يُؤْذِينِى ابْنُ آدَمَ يَسُبُّ الدَّهْرَ وَأَنَا الدَّهْرُ أُقَلِّبُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ
“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,’Aku disakiti oleh anak Adam. Dia mencela waktu, padahal Aku adalah (pengatur) waktu, Akulah yang membolak-balikkan malam dan siang.” (HR. Muslim no. 6000)
Dalam lafadz yang lain, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يُؤْذِينِى ابْنُ آدَمَ يَقُولُ يَا خَيْبَةَ الدَّهْرِ. فَلاَ يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ يَا خَيْبَةَ الدَّهْرِ. فَإِنِّى أَنَا الدَّهْرُ أُقَلِّبُ لَيْلَهُ وَنَهَارَهُ فَإِذَا شِئْتُ قَبَضْتُهُمَا
“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, ‘Aku disakiti oleh anak Adam. Dia mengatakan ‘Ya khoybah dahr’ [ungkapan mencela waktu, pen]. Janganlah seseorang di antara kalian mengatakan ‘Ya khoybah dahr’ (dalam rangka mencela waktu, pen). Karena Aku adalah (pengatur) waktu. Aku-lah yang membalikkan malam dan siang. Jika suka, Aku akan menggenggam keduanya.” (HR. Muslim no. 6001)
An Nawawi rahimahullah dalam Syarh Shohih Muslim (7/419) mengatakan bahwa orang Arab dahulu biasanya mencela masa (waktu) ketika tertimpa berbagai macam musibah seperti kematian, kepikunan, hilang (rusak)-nya harta dan lain sebagainya sehingga mereka mengucapkan ‘Ya khoybah dahr’ (ungkapan mencela waktu, pen) dan ucapan celaan lainnya yang ditujukan kepada waktu.
Setelah dikuatkan dengan berbagai dalil di atas, jelaslah bahwa mencela waktu adalah sesuatu yang telarang. Kenapa demikian? Karena Allah sendiri mengatakan bahwa Dia-lah yang mengatur siang dan malam. Apabila seseorang mencela waktu dengan menyatakan bahwa bulan ini adalah bulan sial atau bulan ini selalu membuat celaka, maka sama saja dia mencela Pengatur Waktu, yaitu Allah ‘Azza wa Jalla.
Perlu diketahui bahwa mencela waktu bisa membuat kita terjerumus dalam dosa bahkan bisa membuat kita terjerumus dalam syirik akbar (syirik yang mengekuarka pelakunya dari Islam). Perhatikanlah rincian Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah dalam Al Qoulul Mufid ‘ala Kitabit Tauhid berikut.
Mencela waktu itu terbagi menjadi tiga macam:
Pertama; jika dimaksudkan hanya sekedar berita dan bukanlah celaan, kasus semacam ini diperbolehkan. Misalnya ucapan, “Kita sangat kelelahan karena hari ini sangat panas” atau semacamnya. Hal ini diperbolehkan karena setiap amalan tergantung pada niatnya. Hal ini juga dapat dilihat pada perkataan Nabi Luth ‘alaihis salam,
هَـذَا يَوْمٌ عَصِيبٌ
“Ini adalah hari yang amat sulit.” (QS. Hud [11] : 77)
Kedua; jika menganggap bahwa waktulah pelaku yaitu yang membolak-balikkan perkara menjadi baik dan buruk, maka ini bisa termasuk syirik akbar. Karena hal ini berarti kita meyakini bahwa ada pencipta bersama Allah yaitu kita menyandarkan berbagai kejadian pada selain Allah. Barangsiapa meyakini ada pencipta selain Allah maka dia kafir. Sebagaimana seseorang meyakini bahwa ada sesembahan selain Allah, maka dia juga kafir.
Ketiga; jika mencela waktu karena waktu adalah tempat terjadinya perkara yang dibenci, maka ini adalah haram dan tidak sampai derajat syirik. Tindakan semacam ini termasuk tindakan bodoh (alias ‘dungu’) yang menunjukkan kurangnya akal dan agama. Hakikat mencela waktu, sama saja dengan mencela Allah karena Dia-lah yang mengatur waktu, di waktu tersebut Dia menghendaki adanya kebaikan maupun kejelekan. Maka waktu bukanlah pelaku. Tindakan mencela waktu semacam ini bukanlah bentuk kekafiran karena orang yang melakukannya tidaklah mencela Allah secara langsung. –Demikianlah rincian dari beliau rahimahullah yang sengaja kami ringkas-
Maka perhatikanlah saudaraku, mengatakan bahwa waktu tertentu atau bulan tertentu adalah bulan sial atau bulan celaka atau bulan penuh bala bencana, ini sama saja dengan mencela waktu dan ini adalah sesuatu yang terlarang. Mencela waktu bisa jadi haram, bahkan bisa termasuk perbuatan syirik. Hati-hatilah dengan melakukan perbuatan semacam ini. Oleh karena itu, jagalah selalu lisan ini dari banyak mencela. Jagalah hati yang selalu merasa gusar dan tidak tenang ketika bertemu dengan satu waktu atau bulan yang kita anggap membawa malapetaka. Ingatlah di sisi kita selalu ada malaikat yang akan mengawasi tindak-tanduk kita.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ (16) إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17)
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan para malaikat Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.” (QS. Qaaf [50] : 16-17)
Bid'ah-Bid'ah Di Hari Asyura
1.Shalat dan dzikir-dzikir khusus, shalat ini disebut dengan asyura.
2.Mandi, bercelak, memakai minyak rambut dan mewarnai kuku (menyemir rambut ).
3.Membuat makanan khusus atau istimewa, yang tidak seperti biasanya (seperti membuat bubur syura yang terdapat di daerah Sumatra barat).
4.Membakar kemenyan.
5.Bersusah-susah dalam kehausan dan menampakkan kesusahan.
6.Menentukan berinfaq dan memberi makan orang-orang miskin (yakni jika menyakini adanya keutamaan atau keistimewaan dilakukan pada hari asyura).
7.Membaca do'a awal dan akhir tahun pada bulan ini.
8.Mengkhususkan diri untuk berziarah ke kuburan orang-orang shalih dan para wali.
9.Mengusap kepala anak yatim, dan lainnya.
10.Menyakini musibah akan terjadi apabila ada orang yang melakukan pernikahan dibulan ini.

Kegiatan PHBI di SDM dubes sby

Semarak lomba HUT RI-64
Peringatan HUT RI ke 64, merupakan salah satu program dalam rangka memeriahkan kemerdekaan RI dan ini merupakan bagian dari Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN), untuk tahun 2009 dilaksanakan pada hari selasa, rabu, dan kamis yang bertepatan tanggal 11, 12, dan 13 Agustus 2009, berbagai lomba dilaksanakan, yang dibagi dalam kelompok kelas besar ( kelas tiga sampai enam ) dan kelas kecil ( kelas satu dan dua ). Ada beberapa lomba yang baru dan dilombakan pada kegiatan HUT tahun ini, seperti tendang bola ( menendang bola pada lobang yang sudah ditentukan ) dan ada lagi yang lainnya, yang sudah tentu bertujuan untuk memeeriahkan kegitan HUT RI ke 64 di SD M dubes. Sedang jalan sehat dilaksanakan pada hari sabtu, 15 Agustus 2009, walau tidak didampingi dengan Drum Band kemeriahan jalan sehat tidak berkurang karena dikemas dengan model lain, yakni memberikan makna kemerdekaan ini dengan tulisan-tulisan yang membangkitkan semangat kemerdekaan kepada orang yang melihat ( kayak demo ). (chr)
Indahnya ramadhan
Darul Arqom yang dilaksanakan di bulan Romadhon, untuk tahun 2009 ini Darul Arqom untuk kelas satu sampai kelas empat kegiatan dilaksanakan di dalam kelas sebagaimana tahun-tahun yang sudah, akan tetapi untuk kelas tiga dan empat, selama kelas lima dan enam menginap di sekolah, siswa kelas tiga dan empat kembali ke sekolah di sore hari ( Pukul 16.00 WIB ) untuk ikut berbuka puasa bersama dan sekaligus berjamaah Taraweh di Masjid Al Jihad, dan Al Hamdulillah ini sudah masuk tahun ke dua kegiatan serupa yang mengikut serta kelas tiga dan empat. Sedang untuk kelas lima dan enam kemasan dirubah selama kegiatan Darul Arqom dilaksanakan diluar kelas/sekolah, yakni berupa Road Show dari Masjid ke Masjid dengan tujuan untuk mengenalkan sejumlah Masjid di sekitar SD M dubes yang dikelola oleh Muhammadiyah, dan dilaksnakan dari pukul 07.30 – 13.00 dengan jadwal sebagai berikut :
Hari / Tanggal
Masjid
Alamat
Selasa, 8 September 2009
Rabu, 9 September 2009
Kamis, 10 September 2009
Jum’at, 11 September 2009
Al Ishlah
Al Azhar
Al Munawarroh
Al Jihad
Jl. Purwodadi Raya 83 Sby.
Jl. Dupak Bandarejo Sby.
Sumber Mulyo V / 42 Sby.
Dupak Jaya V / 21-25 Sby.
sedang untuk acara menginapnya dilaksanakan di sekolah pada tanggal 11-12 September 2009.
INDOOR HW ACTIVITIES
Hal lain yang patut dicatat bahwa Hizbul Wathon di SD M dubes sudah di bentuk tim dan itu merupakan pemngembangan dari tim yang sudah dibentuk diawal, yakni tim Out Bond SD M dubes dan untuk tahun ajaran ini ( 2009 – 2010 ) kinerjanya diperluas, dan di awal tahun sudah membuat program terutama untuk Hizbul Wathon, bahwa banyak kegiatan di tahun ajaran ini terutama untuk HW kelas lima dan enam.
Pertama di laksanakan adalah Kepanduan Hizbul Wathon dengan tema “ Kemah dan Dakwah untuk menjalain ukhuwah Islamiyah dan Wathoniyah “, yang dilaksnakan di desa Pantenan kecamatan Panceng – Gresik, tanggal 30 Oktober – 1 Nopember 2009 ( laporan selengkapnya dilain halaman ).
Di bulan desember 2009 ini Hizbul Wathon SD M dubes mengadakan beberapa kali kegiatan yang mengajak siswa-siswi SD M dubes lebih mandiri dan mampu menggalang kerjasama diantara sarang/kelompok yang sudah dibentuk, baik kelas kelompok kelas tiga dan empat atau kelompok kelas lima dan enam, diawal bulan desember dengan mengedapankan kerjasama HW kelas tiga dan empat mengadakan Bisnis Day, yang dimulai dari sarang putri, dan di Rabu berikutnya berganti sarang putra yang melaksanakannya, jika sarang putri lebih banyak berjualan aneka pernik-pernik asesoris anak putri dan juga berjualan alat tulis, maka untuk sarang putra yang dijual adalah jajanan yang biasa dijual di bazar-bazar, karena ini adalah kegiatan yang pertama untuk mereka, maka masalah keuntungan banyak diabaikan oleh mereka, yang penting Heppy kata mereka terutama siswa putra.
Siswa kelas lima dan enam dalam kegiatan Hizbul Wathon hari Rabu tanggal 23 Desember 2009 mengadakan kegiatan lomba memasak antar sarang, dimana keiatan ini sempat tertunda dua minggu dari jadwal semula, berbagai persiapan dari masing-masing sarang untuk bisa menjadi yang tebaik dalam lomba memasak ini, baik sarang putra maupun putri sudah berusaha maksimal, sarang putra banyak menghidangkan masakan nasi goreng, sedang sarang putri lebh berfariasi dalam menghidangkan masakan, ada cah kangkung dengan minuman teh, nasi dengan lauk telur, tahu dan minuman kholak serta jus alpukat, dan banyak lagi menu-menu yan disuguhkan. (chr)

Akhlak dan Do'a

AKHLAK DAN DO’A
Akhlak Berpakaian
Allah Swt telah menganugerahkan kepada manusia berbagai macam nikmat yang tidak terhingga nilai dan jumlahnya. Salah satu bentuk nikmat itu adalah mengajarkan kepada kita pengetahuan atau ilmu untuk berpakaian.
A.Mengenakan Pakaian
1.Mengambil pakaian dengan hati – hati, tidak perlu merusak tatanan pakaian yang lain
2.Memilih pakaian yang sesuai dengan kondisi, situasi, tempat dan adab kesopanan setempat
3.Bagi wanita, harus lebih memperhatikan tatanan berpakaian dalam Islam, seperti : tingkat kelonggaran, transparansi (tembus pandang) bahan, warna, menutup aurat dan lain – lain
4.Pakaian harus bersih, suci dan rapi tanpa harus berharga mahal dan mewah
5.Diusahakan agar pakaian yang dipakai itu telah diseterika dengan baik
6.Mengenakan pakaian dengan membaca do’a berpakaian, yaitu :
uîîe qîsäîi=Ep r =Eoi cæ :qîQüp uîîe qîsäîi=î~5p r=î~5oi ce ýAüûm ü ktfeã
Artinya : Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kebaikan (pakaian ini) dan dari kebaikan yang ada padanya, dan aku berlindung pada-Mu dari keburukan (pakaian ini) dan dari keburukan yang ada padanya.
7.Memilih pakaian yang memenuhi syarat – syarat kesehatan
8.Mengenakan pakaian dimulai dari bagian tubuh sebelah kanan
9.Tidak boleh berlebih – lebihan dan sombong dengan pakaian tersebut
10.Tidak boleh menyeret pakaian di tanah
11.Pakaian wanita tidak boleh menyerupai pakaian pria ataupun sebaliknya
B.Melepaskan Pakaian
1.Berdo’a sebelum melepaskan pakaian, yaitu :
qîs vü uîîeü v ú;îeã uîîfeã kBîæ
Artinya : Dengan nama Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia (Allah)
2.Melepaskan dari kiri dulu baru bagian yang kanan
3.Pakaian dilepas di dalam kamar (dalam ruangan tertutup)
4.Meletakan pakaian di tempat yang telah disediakan
1.Akhlak Berhijab (Jilbab)
Kata hijab mempunyai makna menutup, yaitu pakaian yang dapat menutup seluruh tubuh perempuan, kecuali muka dan telapak tangan.
A.Beberapa Keuntungan Berhijab /Berjilbab
1.Mendapatkan ketenangan jiwa, karena lebih aman atau terjaga dari gangguan
2.Mendapat pahala, karena telah melaksanakan perintah Agama / Allah
3.Memperkukuh akar – akar keluarga
4.Menumbuhkan kekuatan masyarakat

B.Beberapa Kriteria yang dapat dijadikan Standar Hijab / Jilbab :
1.Bahan busana tidak boleh tipis atau transparan
2.Bagian tubuh yang boleh kelihatan hanya wajah dan telapak tangan (sampai pergelangan)
3.Modelnya tidak boleh ketat
4.Tidak menyerupai pakaian laki – laki
5.Bahannya tidak terlalu mewah dan berlebihan atau mencolok mata

Outing Class SDM dubes


FIRST CLASS OUTBOND IN KEN PARK


Pada hari Kamis, 19 November 2009, kami para siswa siswi kelas 1 beserta Ustad dan Ustadzah melakukan kegiatan pembelajaran keluar atau yang lebih dikenal dengan sebutan Outbond. Tujuan dari outbond kami kali ini adalah Ken Park Surabaya.

Sebelum berangkat ke Ken Park, kami melakukan pengecekan barang bawaan, mungkin ada yang kurang atau malah terlalu banyak karena kami harus membawa barang perlengkapan kami sendiri lho. Kami juga harus menggunakan pakaian renang yang ditutupi pakaian olah raga agar nantinya tidak repot. Kemudian Ustadzah membagi kami dalam 5 kelompok dan memberikan tanda pengenal pada kami yang sekaligus dapat dipakai sebagai tanda kelompok kami masing-masing. Nama kelompok kami diambil dari nama-nama warna dalam bahasa Inggris lho. Jadi bisa sekaligus belajar bahasa asing dech

Pukul 07.30 setelah pengecekan selesai, kami berangkat bersama-sama naik bemo. Butuh 3 bemo untuk cukup menampung kami semua supaya tidak berjejalan. Kami senang bisa naik bemo bersama-sama beserta Ustad dan Ustadzah juga. Dalam perjalanan, kami saling bercerita tentang tempat-tempat yang kami lalui yang kami kenal. Tapi, sewaktu di depan tempat tujuan, ada salah satu bemo yang kami naiki mengalami ban bocor dan mogok. Untung tidak terlalu lama, sehingga kami dapat meneruskan perjalanan.

Pukul 08.30 kami sampai di Ken Park. Kami langsung menuju ke Area Bebas Polusi yang lebih dikenal dengan sebutan Kya-Kya, karena bentuk gerbangnya yang mirip dengan Kya-Kya Surabaya yang terkenal itu tuh… Tempatnya membuat kami nyaman karena memang di sana tidak ada polusi dari asap kendaraan. Kami juga bisa menikmati sejuknya semilir angin laut. Di area itu, inginnya kami langsung naik perahu dan menikmati percikan air laut, tapi ternyata pantainya sedang surut. Jadi tidak ada satu perahupun yang mangkal. Padahal kalau airnya sedang pasang, banyak nelayan yang menawarkan jasa naik perahu lho. Yach, sayang sekali ya…

Tapi Ustad dan Ustadzah tidak ingin melihat kami bersedih. Lalu kami diajak ke sebuah balai di area itu. Di sana kami diajak untuk melakukan permainan. Pada awalnya kami dibagi berdasarkan kelompok yang dibuat. Masing-masing kelompok ada pendampingnya. Ustadzah Erna untuk Kelompok Blue, Ustadzah Rohana untuk Kelompok Green, Ustadzah Ariel untuk Kelompok Black, Ustad Andi untuk Kelompok Yellow, dan Ustad Roin untuk Kelompok Red. Sedangkan Ustad Bayu bertugas sebagai pembawa acara. Semua permainan akan dilakukan dalam bentuk kelompok.

Pada permainan pertama, masing-masing kelompok harus membuat yel-yel agar lebih bersemangat. Kemudian masing-masing kelompok membawakan yel-yel tersebut di depan kelompok yang lain. Setiap kelompok harus membawakan dengan kompak. Suasana jadi seru dan ceria.

Permainan kedua setelah yel-yel adalah menyusun nama-nama hari. Kami diberi selembar kertas besar kosong dan beberapa kertas kecil yang berisi nama-nama hari. Tugas kami adalah menyusun kertas nama hari tersebut di kertas besar secara urut dengan menggunakan lem. Siapa yang terlebih dahulu menyelesaikan permainan dan urutan harinya benar, dialah pemenangnya. Asyik…

Selanjutnya adalah permainan menyusun potongan ayat Al Quran dari Surat An-Nasr. Kami diberi kertas besar dan kecil lagi seperti tadi dan kami harus menyusunnya dengan cepat dan benar juga. Wah, seru sekali…

Setelah 3 permainan tadi, kami agak santai sejenak sambil mewarnai gambar. Setiap kelompok diberi 1 contoh gambar yang sudah diwarnai. Lalu masing-masing dari kami diberi 1 gambar yang harus kami warnai sesuai contoh gambar tersebut. Asyik lho bisa mewarnai di lantai sambil menikmati angin laut… Lalu, sesudah waktunya selesai, kami diperbolehkan untuk memakan sedikit bekal kami dan bermain di arena permainan di sana. Horee… Sedih karena tidak naik perahu pun jadi benar-benar hilang.

Pukul 10.30 kami kembali ke bemo untuk meneruskan perjalanan menuju ke Area Water Park. Sesampainya di area itu, kami turun dari bemo dan berbaris sesuai kelompok. Kami harus berbaris dengan rapi agar dapat masuk tanpa berjejalan serta mempermudah petugas Water Park dalam penghitungan. Wah, membayangkan segarnya bermain air di kolam renang membuat kami tidak sabar lagi…

Masuk di area itu, kami dibawa oleh Ustad dan Ustadzah menuju ke tempat permainan yang berada di dekat kolam renang. Ternyata Ustad dan Ustadzah sudah menyiapkan permainan flying fox untuk kami. Asyiik…

Sambil menunggu petugas flying fox menyiapkan peralatan, kami meneruskan permainan seperti yang kami lakukan di area Kya-Kya tadi. Kali ini kami diajak untuk bermain menyusun nama-nama bulan. Permainan ini tetap dalam bentuk permainan kelompok dan dengan menggunakan media kertas dan lem. Sebelum dimulai, kami menghafalkan nama-nama bulan terlebih dahulu agar nantinya dapat mengerjakan dengan benar dan cepat. Nah, saat permainan dimulai dan kertas telah dibagikan, kami berebut untuk segera menempelkan kertas nama bulan yang kami pegang. Kami saling berlomba untuk menjadi pemenang karena kelompok yang menang dalam permainan ini dapat bermain flying fox terlebih dahulu. Yes…!!

Aduuh, ternyata menunggu permainan flying fox itu sangat lama, karena harus memasang peralatan keamanan di badan kami lalu meluncur satu per satu. Kami sampai lelah dan tak sabar untuk segera berenang. Sebagian dari kami ada yang bermain-main di arena permainan di dekat kolam, ada pula yang duduk-duduk saja. Tetapi bila pada gilirannya kami mencoba permainan flying fox, rasa deg-degan muncul. Bayangkan saja, permainan ini mengharuskan setiap pesertanya untuk meluncur dari salah satu pos dengan ketinggian tertentu ke pos lain dengan ketinggian tertentu pula tetapi lebih rendah dari pos pertama, dengan menggunakan kabel dan tali layaknya Tarzan. Wuiih…, menegangkan sekali!! Tapi ini adalah permainan yang paling menyenangkan bagi kami. Sampai-sampai ada yang ingin meluncur lagi lho, padahal masing-masing cuma mendapat satu kali kesempatan. Sayangnya ada beberapa dari kami yang tidak berani untuk meluncur. Katanya, takuut…

Puas meluncur dengan flying fox, tibalah saatnya kami untuk bermain air. Byurrr… Senang rasanya bisa masuk ke kolam renang. Ternyata Ustad dan Ustadzah juga ikut masuk ke kolam renang lho. Mereka mendampingi kami agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Tiba-tiba ada bola-bola plastik kecil yang meluncur kearah kami. Ada apa ya…? Ternyata Ustadzah Ariel melemparkan bola-bola itu untuk bermain kami. Jadi tambah menyenangkan nich

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 13.30. Waktunya bagi kami keluar dari kolam renang, membersihkan diri, berganti pakaian bersih dan membereskan barang-barang kami. Setelah itu kami makan siang dari bekal yang kami bawa sendiri.

Puas kami bermain-main di Ken Park, waktunya kami untuk pulang. Sebelum pulang, kami melaksanakan sholat Dzuhur bersama-sama di Musholla Water Park.

Keluar dari area Water Park, ternyata bemo-bemo kami sudah siap untuk mengantarkan kami kembali ke sekolah. Dalam perjalanan pulang ini, rasa lelah terasa. Beberapa dari kami sampai tertidur tak beraturan.

Pukul 15.30 kami sampai di sekolah. Walaupun terlambat 30 menit dari jadwal kepulangan semula, tapi kami tak mengeluh karena kami puas bermain dan berenang di Ken Park. Malah kami jadi ingin sering ke sana lagi. Semoga saja…