Rabu, 03 Februari 2010

semarak HUT RI SDM dubes

home stay sdm dubes surabaya

Sudah menjadi program kerja Hizbul Wathon SD M dubes bahwa tiap tahun ajaran punya kegiatan untuk berkemah ( belajar kemandirian diluar sekolah ), jauh-jauh hari tim Hizbul Wathon SD M dubes merencanakan kegiatan perkemahan dilaksanakan dengan pola yang lain dari kegiatan tahun-tahun lalu, untuk itu tim Hizbul Wathon membuat pola kegiatan Home Stay, sebagaimana yang biasa kita lihat di acara televise yang ada.
Kegiatan ini sudah direncana sejak Ustadz / Ustadzah berkunjung kerumah Ustadz Roin, rencana ini disambut positif oleh Ustadz Roin selaku yang ketempatnya nantinya. Setelah melalui berbagai pertimbangan serta persiapan yang mapan, acara ini diinformasikan ke siswa kelas lima dan enam, dengan berbagai ragam pertanyaan yang muncul dibenak tiap siswa kelas lima dan enam.
Kemah yang akan datang dilaksanakan di Pulau Sumatera, tepatnya di Lampung siapa yang setuju dan siapa yang tidak setuju, itu pertanyaan awal yang dilontarkan oleh Ustadz Charbudin, ada yang setuju dan tidak sedikit mereka tidak setuju, malah disampaikan ke Orang tua tentang hal ini dikesempatan lain, dan gurauan itu ternyata sebagai bagian dari menggugah semangat siswa kelas lima yang baru pertama kali mengikuti kegiatan ini.
Al hamdulillah, setelah perencanaan matang serta beberapa kali tim Hizbul Wathon survey di lapangan ( desa Panceng – Gresik ) perkemahan Hizbul Wathon SD M dubes dapat dilaksanakan dan Hizbul Wathon SD Muhammadiyah 17 ikut bergabung untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan di desa Panceng – Gresik beserta Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Panceng – Gresik selaku tuan rumah ikut bergabung pula dengan kegiatan yang digagas oleh tim Hizbul Wathon SD M dubes.
Jadilah hari jum’at tanggal Oktober 2009, dengan mengendarai dua Truk TNI AL kita berangkat dari sekolah di pagi hari dan siswa kelas lima yang dikhawatirkan ada yang tidak ikut ternyata ikut semua. Sesuai rencana kita ditempatkan pada rumah-rumah yang sudah disediakan oleh Ustadz Roin untuk ditinggali selama kegiatan disana, masuk rumah kita disambut dengan buah mangga oleh tuan rumah yang ramah-ramah, sampai siswa-siswi SD M dubes bosan makan mangga, hingga pada season panen buah mangga siswa-siswi SD M dubes banyak yang tidak ambil, alias tidak membawa pulang buah mangga yang sudah disediakan oleh panitia, sehingga jatahnya diambil oleh siswa-siswi SD Muhammadiyah 17.
Banyak kegiatan disana yang sudah dirancang oleh panitia (tim Hizbul Wathon SD M dubes), dimana kegiatan itu dirancang untuk kegiatan bersama tiga sekolah, mulai dari olah raga sampai rekreasi yang semuanya itu diikuti oleh tiga sekolah, walau ada sedikit masalah dilapangan akan tetapi tidak mengurangi kemeriahan inti dari acara itu, yakni silahturrahmi yang dikemas dengan kegiatan kepanduan.
Ba’da sholat Jum’at, yang dilaksanakan berjamaah dengan imam sekaligus khotib oleh Ustadz Jufri Mustafa, acara dilanjutkan dengan pembukaan yang diikuti oleh tiga sekolah ( SD M dubes, SD Muhammadiyah 17, dan MIM Panceng ) dengan dipandu oleh Kak Dedy (Pembina HW SD Muhammadiyah 17) dan Pembina upacara Ustadz Charbudin pembukaan dilaksanakan dengan riang dan gembira, walau petugas upacara asal comot dari masing-masing sekolah, dan sedikit heran dari kita semua dari Surabaya, bahwa siswa-siswi MIM Panceng – Gresik ternyata masih memakai identitas Pramuka walau itu sekolah Muhammadiyah yang seharusnya memakai identitas Hizbul Wathon seperti siswa-siswi SD M dubes mamakai identitas coklat muda dan biru tua seragamnya.
Dengan penempatan rumah yang berjauhan, membuat peserta kegiatan Hizbul Wathon bisa bersilahturrahmi dari rumah satu ke rumah yang lainnya, dan itu menjadikan desa Panceng menjadi desa Pandu HW ( bangga rek ! ), yang Al hamdulillah hal ini tidak mengurangi rutinitas keseharian warga desa.
Ada aja yang dilakukan oleh siswa-siswi SD M dubes, karena rumahnya paling jauh dan lampu penerangan rumah hanya ruang tamu hidup, sarang hitam yang dikomandani oleh Arrijal sering bermain dengan kambing yang ada disamping rumah, dan ada lagi ruang tamu rumah yang ditempati, oleh tuan rumahnya didirikan tenda didalam rumah, biar seperti tidur di tenda.
Sore sepak bola malam sepak bola, pagi olah raga malam olah raga itulah kegiatannya selama disana jika ada waktu luang pas tidak ada kegiatan, itu yang dilakukan oleh peserta pandu Hizbul Wathon selama di desa Panceng yang kebetulan halaman sekolah MIM Panceng luas, malah dilombakan untuk sepak bola antara siswa SD M dubes kelas V dan kelas VI serta siswa SD Muhammadiyah 17, jelas kelas VI SD M dubes juaranya dan berhak menerima Fanta merah serta roti sebagai hadiahnya.
Subuh kita semua melaksanakan Sholat di Masjid besar, yang jaraknya berfariasi dari rumah-rumah yang ditempati oleh peserta Pandu Hizbul Wathon, makanya datangnya tidak bersamaan, yang dekat datangnya lebih awal sedang yang jauh menyusul belakangan. Setelah Sholat Subuh dan membaca al qur’an (buku saku), kegiatan dilanjut dengan ceramah agama oleh Ustadz Jufri di pagi itu, dan kebetulan dekat Masjid ada pasar sehingga kita semua bisa belanja makanan ringan.
Di hari sabtu, kegiatan dilanjutkan dengan penjelajahan, yang pesertanya dari tiga sekolah yang diacak dari masing-masing sekolah untuk membentuk kelompok penjelajahan, baik putra maupun putrid. Tepat pukul sepuluh penjelajahan dimulai, dengan rute yang sudah ditentukan oleh panitia (jauhnya kurang lebih 3 km.) melewati areal persawahan yang belum masuk masa panen dan juga melewati kandang ayam sebagai tempat pos pertama, ada empat pos yang dilalui dan dijaga oleh pambina / guru dari tiga sekolah mengikuti kegiatan Pandu HW ini, ada tugas sandi, ada tugas tali temali (membuat tandu) dan terakhir halang rintang yang sudah dipersiapkan, serta mengambil minuman diatas pohon sebgai pelepas dahaga.
Setelah kumpul diarea sendang sebagai pos terakhir dari kegiatan penjelajahan, kegiatan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 3 km. diarea kebun mangga untuk memanen mangga yang sudah dibeli oleh peserta Pandu HW, terutama dari SD M dubes. Peserta kelihatan payah selama berjalan kaki yang melewati jalan kapur yang berdebu, sehingga banyak siswa-siswi SD M dubes malas untuk memanen mangga dan kembali ke rumah yang ditempati untuk menginap, malah ada yang tersesat kembali ke rumahnya.
Panitia berusaha melayani peserta Pandu HW dengan sebaik-baiknya, sampai Nizar waktu sakit diantar urut selama satu jam, demikian pula pelayanan penginapan jangan sampai peserta mengeluh atau takut untuk menginap di rumah yang sudah disediakan.
Ahad pagi semua sudah berkumpul di halaman MIM Panceng untuk melaksanakan kegiatan pembubaran Pandu Hizbul Wathon dan semuanya berkumpul baik Ustadz/Ustadzah dari tiga sekolah, maupun Kepala Sekolah dari ke tiga sekolah yang ikut kegiatan Pandu HW itu, sambutan dari ketiga kepala sekolah menginginkan bahwa kegiatan seperti ini dapat ditingkatkan lagi pola yang lain, dan setelah itu acara kenang-kenang dari siswa-siswi SD M dubes yang sudah disiapkan jauh-jauh hari diserahkan kepada siswa-siswi MIM Panceng, yang dahulu dengan penyerahan bola dari sekolah SD M dubes, dalam hal ini Ustadzah Nila Hayani selaku Kepala SD M dubes menyerahkan kepada kepala MIM Panceng Ustadz Abdul Malik.
Sebelum kembali ke Surabaya rombongan mampir ke tempat Wisata Segoro Indah Delegan ( WISID ), sebuah pantai pasir putih yang terletak di Gresik, bersama dari ketiga sekolah itu berkumpul kembali di WISID untuk bergembira dengan melepaskan ketegangan serta kepenatan selama tiga hari dua malam.