Rabu, 26 Mei 2010

Model Pembelajaran IPS V SD

RENCANA PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN : SD Muhammadiyah 12 Surabaya
MATA PELAJARAN : IPS
KELAS /SEMESTER : V (Lima) / 1
WAKTU : 4 JP (2 kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR
1.2 Menceriterakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia

III. INDIKATOR
1.2.1. Membuat daftar riwayat para tokoh sejara pada masa Hindu melalui pengamatan

IV. TUJUAN
Setelah melakukan proses pembelajaran siswa bisa
• Mengetahui tokoh-tokoh sejarah pada masa kerajaan Hindu di Indonesia

V. MATERI AJAR
Tokoh dan peninggalan sejarah pada masa kerajaan Hindu (terlampir)

VII. LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit)
• Membangun stimata siswa dengan bertanya jawab tentang macam-macam agama, kitab, dan tempat peribadatan
2. Kegiatan Inti (85 menit)
Pertemuan ke 1
• Siswa membaca buku bacaan tentang sejarah kerajaan-kerajaan Hindu
• Siswa menuliskan tokoh-tokoh sejarah yang ada dalam bacaan
• Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok terdiri 4/5 siswa perkelompok
• Kelompok mengelompokan nama tokoh sejarah sesuai nama kerajaannya
• Siswa menulis hasil diskusi kelompok di lembar LKS
Pertemuan ke2
• Siswa kembali berkumpul sesuai kelompoknya
• Masing-masing kelompok mengambil undian nama kelompok (nama kerajaan-kerajaan Hindu)
• Guru memasang lemaran-lembaran nama tokoh dan nama kerajaan di papan tulis
• Kelompok mengambil nama-nama tokoh sesuai kerajaan yang cocok
• Kelompok membuat maping tentang tokoh dan peranya sesuai kerajaanya/kelompoknya
3. Kegiatan Akhir/Penutup (10 menit)
• PenilaiMenberikan penguatan materi yang sudah dipelajari dengan mengulangi sebentar materi.
• Menginformasikan untuk pembelajaran berikutya.

VIII. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
a. Buku teks siswa (IPS Kelas V karangan New Teaching Resources, penerbit ESIS)
b. Lembaran-lembaran nama tokoh dan LKS

IX. PENILAIAN
a. Portofolio
b. Kinerja
c. Tes










Lampiran 1

MATERI PEMBELAJARAN

Teks bacaan sejarah

a. Kerajaan Kutai
Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai didirikan sekitar tahun 400 masehi. Letaknya di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Raja pertamanya bernama Kudungga. Raja yang terkenal adalah Mulawarman.
Mulawarman menyembah Dewa Syiwa. Dalam suatu upacara Raja Mulawarman menghadiahkan 20.000 ekor sapi kepada Brahmana. Untuk memperingati upacara itu maka didirikan sebuah Yupa. Dalam Yupa itu ditulis berita mengenai Kerajaan Kutai.

b. Kerajaan Tarumanegara
Tarumanegara adalah kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa. Kerajaan ini berdiri kira-kira pada abad ke- 5 Masehi. Lokasi kerajaan itu sekitar Bogor, Jawa Barat. Rajanya yang terkenal adalah Purnawarman. Purnawarman memeluk agama Hindu yang menyembah Dewa Wisnu.
Pada zaman Purnawarman, kerajaan
Tarumanegara telah mampu membuat saluran air yang diambil dari sungai Citarum. Saluran air itu berfungsi untuk mengairi lahan pertanian dan menahan banjir.

c. Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri terletak di sekitar Kali Berantas, Jawa Timur. Kerajaan Kediri berjaya pada pemerintahan Raja Kameswara yang bergelar Sri Maharaja Sirikan Kameswara. Kameswara meninggal pada tahun 1130. Penggantinya adalah Jayabaya. Jayabaya adalah raja terbesar Kediri. Ia begitu terkenal karena ramalannya yang disebut Jangka Jayabaya. Raja Kediri yang terakhir adalah Kertajaya yang meninggal tahun 1222. Pada tahun itu Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok di Desa Ganter, Malang.
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Kediri antara lain Prasasti Panumbangan, Prasasti Palah, Kitab Smaradhahana karangan Empu Dharmaja, Kitab Hariwangsa karangan Empu Panuluh, Kitab Krinayana karangan Empu Triguna, dan Candi Panataran.

d. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari terletak di Singasari, Jawa Timur. Luasnya meliputi wilayah Malang sekarang. Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok. Beliau memerintah tahun 1222-1227 M. Para penggantinya adalah Anusapati (1227-1248), Panji Tohjaya (1248), Ranggawuni (1248-1268), Kertanegara (1268 - 1292). Beberapa peninggalan masa kebesaran Singasari antara lain:
1. Candi Jago/Jajaghu, sebagai ma-kam Wisnuwardhana,
2. Candi Singasari dan Candi Jawi, sebagai makam Kertanegara,
3. Candi Kidal, sebagai makam Anusapati,
4. Patung Prajnaparamita, sebagai perwujudan Ken Dedes.

e. Kerajaan Mataram
Kerajaan Mataram terletak di daerah Yogyakarta. Raja yang pertama adalah Raja Sanna, kemudian digantikan oleh Raja Sanjaya. Kerajaan ini dikenal dari sebuah prasasti di desa Canggal, barat Magelang. Prasasti ini tertulis tahun 732 Masehi. Ditulis dengan huruf Pallawa dan dalam bahasa Sanskerta. Prasasti ini menceritakan tentang didirikannya sebuah lingga Syiwa di atas sebuah bukit di Kuncarakunja oleh Raja Sanjaya. Wilayah kekuasaannya mencapai pulau Jawa dan Bali.










Lampiran 2

CONTOH INSTRUMEN

Contoh maping tokoh sejarah:
















Contoh LKS


No. Nama Tokoh Dari kerajaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10




Contoh lembaran-lembaran

























Lampiran 3
PENILAIAN
• Indikator 1.2.1 Membuat daftar riwayat para tokoh sejara pada masa Hindu melalui pengamatan

a. Penilaian tes (isian)
Tulislah tabel nama tokoh dan kerajaanya berikut!
Rubrik penilaian:
No. Nama Tokoh Dari kerajaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Satu nomor nama tokoh dan kerajaan bernilai 10, kalau satu nomor hanya berisi nama tokoh saja atau kerajaanya saja bernilai 5. Jadi jika semua diisi dan benar bernilai 100

b. Penilaian portofolio
Buatlah maping tentang nama tokoh, kerajaan dan peran tokoh!
Rubrik penilaian:
No.
Nama Penilaian Skor
isi Bentuk Kekompakan kelompok
1/2/3 1/2/3 1/2/3
1.








Kriteria penilaian portofolio:
Kebenaran isi:
1. Isi nama tokoh salah, peran tokoh salah, dan tidak sesuai dengan kerajaan
2. Isi nama tokoh salah, peran benar, atau sebaliknya
3. Isi nama tokoh benar, peran tokoh benar, dan sesuai dengan kerajaan
Bentuknya:
1. Bentuknya tidak rapi, kotor, dan tidak menarik
2. Bentuknya tidak rapi dan kotor tapi bentuknya menarik, atau sebaliknya
3. Bentuknya rapi, bersih dan menarik
Kekompakan kelompok:
1. Kelompoknya tidak bekerjasama dengan kompak
2. Kelompoknya bekerjasama kadang kompak kadang tidak
3. Kelompoknya bekerjasama secara kompak

c. Penilaian kinerja
1. 81-90 Menyimak, aktif, dan antusias dalam pembelajaran
2. 71-80 terkadang menyimak, aktif dan antusias
3. 61-70 terkadang menyimak kadang tidak dan menggangu














RENCANA PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN : SD Muhammadiyah 12 Surabaya
MATA PELAJARAN : IPS
KELAS /SEMESTER : V (Lima) / 1
WAKTU : 4 JP (2 kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia

III. INDIKATOR
1.1.1 Membuat ringkasan cerita, pennggalan kerajaan-kerajaan Hindu dalam bentuk min maping

IV. TUJUAN
Setelah melakukan proses pembelajaran siswa bisa
• Mengetahui cerita serta peninggalan-peninggalan kerajaan yang bercorakan Hindu

V. MATERI AJAR
Tokoh dan peninggalan sejarah pada masa kerajaan Hindu (terlampir)

VII. LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit)
• Siswa menyabutkan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu melalui pengamatan gambar tokoh-tokoh
2. Kegiatan Inti (90 menit)
Pertemuan ke 1
• Siswa mengambil undian materi nama-nama kerajaan
• Siswa membaca materi kerajaan tertentu sesuai dengan undian materi
• Siswa mencatat nama-nama tokoh, peninggalan-peninggalan, dan cerita singkat dari kerajaan yang sudah dipelajari
• Siswa membentuk beberapa kelompok sesuai nama kerajaan yang sama
• Kelompok membuat maping tentang cerita, tokoh-tokoh, peninggalan-peninggalan, masa kejayaan, tentang kerajaan yang sesuai kelompoknya
• Kelompok mendisplay hasil mapingnya di sudut kelas / tempat tertentu yang disukai kelompok
Pertemuan ke 2
• Kelompok menunjuk satu temannya untuk menjadi tour guide bagi kelompok lain
• Kelompok lain (anggota) mengunjungi display-display hasil kelompok lain
• Kelompok pengunjung memperhatikan dan mencatat penjelasan dari tour guide
• Kelompok membuat laporan kelompok hasil kunjunganya
• Tugas individu: 1. Siswa mengisi data nama tokoh dan peninggalan-peninggalan sejarah dari kerajaan-kerajaan Hindu. 2. Siswa menjawab 10 pertanyaan dari hasil belajarnya tentang kerajaan-kerajaan Hindu
3. Kegiatan Akhir/Penutup (10 menit)
• Menberikan penguatan materi yang sudah dipelajari dengan mengulangi sebentar materi.
• Menginformasikan untuk pembelajaran berikutya.

VIII. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
a. Buku teks siswa (IPS Kelas V karangan New Teaching Resources, penerbit ESIS)
b. Gambar-gambar tokoh kerajaan Hindu

IX. PENILAIAN
a. Portofolio
b. Produk
c. Tes (isian dan uraian)






Lampiran 1

MATERI PEMBELAJARAN

Teks bacaan sejarah

a. Kerajaan Kutai
Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai didirikan sekitar tahun 400 masehi. Letaknya di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Raja pertamanya bernama Kudungga. Raja yang terkenal adalah Mulawarman.
Mulawarman menyembah Dewa Syiwa. Dalam suatu upacara Raja Mulawarman menghadiahkan 20.000 ekor sapi kepada Brahmana. Untuk memperingati upacara itu maka didirikan sebuah Yupa. Dalam Yupa itu ditulis berita mengenai Kerajaan Kutai.

b. Kerajaan Tarumanegara
Tarumanegara adalah kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa. Kerajaan ini berdiri kira-kira pada abad ke- 5 Masehi. Lokasi kerajaan itu sekitar Bogor, Jawa Barat. Rajanya yang terkenal adalah Purnawarman. Purnawarman memeluk agama Hindu yang menyembah Dewa Wisnu.
Pada zaman Purnawarman, kerajaan
Tarumanegara telah mampu membuat saluran air yang diambil dari sungai Citarum. Saluran air itu berfungsi untuk mengairi lahan pertanian dan menahan banjir.

c. Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri terletak di sekitar Kali Berantas, Jawa Timur. Kerajaan Kediri berjaya pada pemerintahan Raja Kameswara yang bergelar Sri Maharaja Sirikan Kameswara. Kameswara meninggal pada tahun 1130. Penggantinya adalah Jayabaya. Jayabaya adalah raja terbesar Kediri. Ia begitu terkenal karena ramalannya yang disebut Jangka Jayabaya. Raja Kediri yang terakhir adalah Kertajaya yang meninggal tahun 1222. Pada tahun itu Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok di Desa Ganter, Malang.
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Kediri antara lain Prasasti Panumbangan, Prasasti Palah, Kitab Smaradhahana karangan Empu Dharmaja, Kitab Hariwangsa karangan Empu Panuluh, Kitab Krinayana karangan Empu Triguna, dan Candi Panataran.

d. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari terletak di Singasari, Jawa Timur. Luasnya meliputi wilayah Malang sekarang. Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok. Beliau memerintah tahun 1222-1227 M. Para penggantinya adalah Anusapati (1227-1248), Panji Tohjaya (1248), Ranggawuni (1248-1268), Kertanegara (1268 - 1292). Beberapa peninggalan masa kebesaran Singasari antara lain:
1. Candi Jago/Jajaghu, sebagai ma-kam Wisnuwardhana,
2. Candi Singasari dan Candi Jawi, sebagai makam Kertanegara,
3. Candi Kidal, sebagai makam Anusapati,
4. Patung Prajnaparamita, sebagai perwujudan Ken Dedes.

e. Kerajaan Mataram
Kerajaan Mataram terletak di daerah Yogyakarta. Raja yang pertama adalah Raja Sanna, kemudian digantikan oleh Raja Sanjaya. Kerajaan ini dikenal dari sebuah prasasti di desa Canggal, barat Magelang. Prasasti ini tertulis tahun 732 Masehi. Ditulis dengan huruf Pallawa dan dalam bahasa Sanskerta. Prasasti ini menceritakan tentang didirikannya sebuah lingga Syiwa di atas sebuah bukit di Kuncarakunja oleh Raja Sanjaya. Wilayah kekuasaannya mencapai pulau Jawa dan Bali.










Lampiran 2

CONTOH INSTRUMEN

Tabel kerajaan
Lengkapi tabel berikut!















Contoh maping
Buatlah maping tentang kerajaan-kerajaan Hindu!

















Contoh pertanyaan (tugas Individu)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Di mana letak kerajaan Kutai?
2. Sebutkan raja yang terkenal dan peninggalan dari kerajaan Kutai!
3. Tahun berapa kerajaan Tarumanegara didirikan?
4. Apa peninggalan dari kerajaan Tarumanegara? Jelaskan!
5. Sebutkan peninggalan-peninggalan dari kerajaan Kediri!
6. Di mana letak kerajaan Kediri dan kapan berdirinya?
7. Sebutkan raja-raja dari kerajaan Singosari?
8. Sebutkan peninggalan-peninggalan dari kerajaan Singosari?
9. Siapa Raja pertama dari kerajaan Mataram?
10. Sebutkan peninggalan-peninggalan kerajaan Mataram!

Ringkasan cerita kerajaan
Buatlah ringkasan cerita tentang kerajaan-kerajaan Hindu!
(sesuai ringkasan siswa)




Lampiran 3
PENILAIAN
Indikator 1.1.1 Indikator Membuat ringkasan cerita, pennggalan kerajaan-kerajaan Hindu dalam bentuk min maping

a. Penilaian portofolio (Melengkapi tabel)
Rubrik penilaian:
Ada 5 tabel kerajaan masi ng-masing 4 isian.
Masing-masing tabel kerajaan nilainya 20 kalau 4 isiannya benar (satu isian nilainya 5)

b. Penilaian produk (Membuat maping)
Rubrik penilaian:
No.
Nama Penilaian Skor
isi Bentuk Kekompakan kelompok
1/2/3 1/2/3 1/2/3
1.






Kriteria penilaian portofolio:
Kebenaran isi:
1. Jika isinya banyak yang salah
2. Jika isinya benar sebagian
3. Jika isinya benar semua
Bentuknya:
1. Bentuknya tidak rapi, kotor, dan tidak menarik
2. Bentuknya tidak rapi dan kotor tapi bentuknya menarik, atau sebaliknya
3. Bentuknya rapi, bersih dan menarik
Kekompakan kelompok:
1. Kelompoknya tidak bekerjasama dengan kompak
2. Kelompoknya bekerjasama kadang kompak kadang tidak
3. Kelompoknya bekerjasama secara kompak

Jumlah skor yang didapat
Skor = X 100
Jumlah skor keseluruhan

c. Penilaian tes 1 (menjawab pertanyaan)
Ada 10 pertanyaan, masing-masing mempunyai poin 10 jika benar, 5 jika mirip, 2 jika salah

d. Penilaian tes 2 (membuat ringkasan cerita)
100 jika ringkasanya lengkap
90 jika ringkasanya cukup lengkap
80 jika ringkasanya kurang lengkap




















RENCANA PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN : SD Muhammadiyah 12 Surabaya
MATA PELAJARAN : IPS
KELAS /SEMESTER : V (Lima) / 1
WAKTU : 4 JP (2 kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR
1.2 Menceriterakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia

III. INDIKATOR
1.2.2. Membuat ringkasan riwayat tokoh sejarah pada masa Budha

IV. TUJUAN
Setelah melakukan proses pembelajaran siswa bisa
• Mengetahui tokoh-tokoh sejarah pada masa kerajaan Budha di Indonesia

V. MATERI AJAR
Tokoh dan peninggalan sejarah pada masa kerajaan Budha (terlampir)

VII. LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit)
• Apersepsi: Bertanya jawab tentang peninggalan sejarah. Apa peninggalan sejarah Budha di Indonesia yang termasuk keajaiban dunia?
• Motivasi: Mengungkapkan keasn kebanggaan terhadap nenek moyang dan mendorong melanjutkan kisah kejayaannya.
2. Kegiatan Inti (85 menit)
Pertemuan ke 1
• Siswa membaca buku bacaan tentang sejarah kerajaan Budha
• Siswa menuliskan tokoh-tokoh sejarah yang ada dalam bacaan
• Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok terdiri 4/5 siswa perkelompok
• Kelompok mengambil amplop yang berisi lembaran-lembaran biodata tokoh sejarah Budha
• Kelompok berdiskusi untuk mengelompokan lembaran-lembaran biodata tersebut sesuai nama tokoh, kemudian menempelkan lembaran-lembaran tersebut di kertas HVS
• Kelompok menempelkan hasil diskusinya di papan
• Guru bersama-sama dengan siswa mengevaluasi dan menilai hasil kelompok
Pertemuan ke2
• Siswa kembali berkumpul sesuai kelompoknya
• Masing-masing kelompok menempelkan hasil diskusinya di dinding kelas
• Siswa menulis hasil diskusi kelompoknya yang sudah dikoreksi dengan cara roll play (pertama siswa perkelompok mencatat hasil kelopoknya sendiri kemudian secara begantian mencatat hasil kelompok lain
• Siswa membuat ringkasan tokoh sejarah Budha
3. Kegiatan Akhir/Penutup (10 menit)
• Menberikan penguatan materi yang sudah dipelajari dengan mengulangi sebentar materi.
• Menginformasikan untuk pembelajaran berikutya.

VIII. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
• Buku teks siswa (IPS Kelas V karangan New Teaching Resources, penerbit ESIS)
• Lembaran-lembaran nama tokoh dan LKS

IX. PENILAIAN
• Portofolio
• Kinerja
• Tes (uraian)




lampiran 1

MATERI PEMBELAJARAN

Teks bacaan tokoh sejarah Budha

1. Balaputradewa
Balaputradewa adalah raja Sriwijaya yang memerintah sekitar abad ke-9 atau ke-10 Masehi. Beliau berasal dari keluarga Syailendra, yang berkuasa di Pulau Jawa mulai sekitar tahun 750. Ayah Balaputradewa bernama Samaragrawira dan ibunya bernama Tara. Balaputradewa kemudian bergelar Sri Wirawairimathana.
Pada zaman pemerintahan Balaputradewa, Sriwijaya menjalin hubungan dagang dengan kerajaan kerajaan di Jawa, Semenanjung Malaya, dan Cina. Karena itu, nama Balaputradewa juga dikenal di negeri lain. Di daerah Nalanda, India, nama Balaputradewa terpahat pada prasasti di antara puing suatu wihara kuno. Di situ tercantum Suwarnadwipa, sebutan lain bagi Pulau Sumatra atau Kerajaan Sriwijaya.

2. Sakyakirti
Sakyakirti adalah seorang mahaguru agama Buddha yang ada di Kerajaan Sriwijaya. Menurut kesaksian I Tsing Sriwijaya telah menjadi pusat agama Buddha. Di sana ada lebih dari seribu pendeta yang belajar agama Buddha. Diperkirakan di Sriwijaya sudah berdiri sebuah perguruan Buddha. Perguruan ini mempunyai hubungan baik dengan perguruan Buddha yang ada di Nalanda, India.

3. Kertanegara
Kertanegara adalah raja terakhir dari Kerajaan Singasari. Beliau adalah cicit Ken Arok. Kertanegara memerintah tahun 1268-1292. Kertanegara bergelar Maharajadhiraja Sri Kertanegara Wikrama Dharmottunggadewa. Kertanegara adalah raja yang sangat terkenal baik dalam bidang politik maupun keagamaan. Dalam bidang politik, Jayanegara dikenal sebagai raja yang menguasai ilmu ketatanegaraan dan mempunyai gagasan memperluas wilayah kerajaannya. Kertanegara menganut agama Buddha Tantrayana Tahun 1275 Kertanegara mengirim pasukan untuk menaklukkan Kerajaan Sriwijaya. Pengiriman pasukan itu dikenal dengan ekspedisi Pamalayu. Ketika Kertanegara memerintah, Kerajaan Singasari sempat menguasai Sumatera, Bakulapura (Kalimantan Barat), Jawa Barat (Sunda), Madura, Bali, dan Gurun (bagian Indonesia Timur).
Pemerintahan Kertanegara berakhir ketika diserang oleh Jayakatwang dari Gelang-gelang. Setelah Kertanegara gugur, seluruh kerajaan Singasari dikuasai oleh Jayakatwang.

Teks bacaan tentang kerajaan Siwijaya
Agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha masuk dan berkembang di wilayah tanah air dalam waktu hampir bersamaan. Ada beberapa kerajaan yang dipengaruhi baik oleh agama Hindu maupun Buddha. Bahkan, ada peninggalan sejarah yang membuktikan bahwa kedua agama itu hidup secara berdampingan dalam suatu kerajaan. Kerajaan-kerajaan yang mempunyai ciri baik Hindu maupun Buddha, antara lain Kerajaan Mataram Lama di Jawa Tengah dan Singasari di Jawa Timur. Sedangkan kerajaan yang bercorak Buddha antara lain Sriwijaya di Sumatra Selatan. Kita akan membahas lebih lanjut Kerajaan Sriwijaya sebagai salah satu pusat agama Buddha di Indonesia.
Kerajaan Sriwijaya sudah dikenal pada tahun 682. Pusatnya di muara Sungai Musi, dekat Palembang. Awalnya, Sriwijaya hanya kerajaan kecil. Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan besar setelah dipimpin oleh Dapunta Hyang. Dapunta Hyang berhasil memperluas daerah kekuasaannya dengan menaklukkan kerajaan kerajaan di sekitarnya.
Sriwijaya mencapai puncak kejayaan ketika diperintah oleh Raja Balaputradewa. Letaknya sangat strategis bagi pelayaan, yaitu di dekat Selat Malaka dan Selat Sunda. Sriwijaya menjadi kerajaan Maritim yang besar dan dilengkapi dengan armada kuat. Situasi yang aman bagi pelayaran membuat banyak kapal asing singgah di pelabuhan Sriwijaya. Sejak saat itu, Sriwijaya menjadi pusat perdagangan.
Kerajaan Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat agama Buddha. Hal itu diceritakan seorang pendeta Buddha, I-tsing, yang pernah tinggal di Palembang. Banyak Candi dan kuil agama Buddha didirikan. Di Sriwijaya terdapat Perguruan Tinggi agama Buddha. Mahaguru yang terkenal adalah Sakyakirti. Kerajaan Sriwijaya juga menjalin kerja sama dengan Perguruan Tinggi Nalanda di India. Kerajaan Sriwijaya banyak mengirimkan mahasiswanya. Raja Sriwijaya membantu memperbaiki kuil di Kanton, Cina pada awal abad ke 11.
Keruntuhan Sriwijaya disebabkan oleh serangan dari kerajaan Colamandala dari India Selatan, dari kerajaan Singasari, dan Majapahit. Tahun 1025 ibu kota Sriwijaya diserbu dan Raja Sanggarma Wijayatunggawarman ditawan musuh. Tahun 1275, Singasari menyerang Sriwijaya. Kerajaan Majapahit juga menyerang Sriwijaya pada tahun 1377.




lampiran 2

CONTOH INSTRUMEN

Contoh Lembaran-lembaran biodata tokoh sejarah Budha































Susunlah lembaran dalam bentuk maping!























Tulislah ringkasan riwayat tokoh-tokoh sejarah kerajaan Budha!
Contoh ringkasan

1. Balaputradewa
Balaputradewa adalah raja Sriwijaya yang memerintah sekitar abad ke-9 atau ke-10 Masehi. Beliau berasal dari keluarga Syailendra, yang berkuasa di Pulau Jawa mulai sekitar tahun 750. Ayah Balaputradewa bernama Samaragrawira dan ibunya bernama Tara. Balaputradewa kemudian bergelar Sri Wirawairimathana.
Di daerah Nalanda, India, nama Balaputradewa terpahat pada prasasti di antara puing suatu wihara kuno. Di situ tercantum Suwarnadwipa, sebutan lain bagi Pulau Sumatra atau Kerajaan Sriwijaya.

2. Sakyakirti
Sakyakirti adalah seorang mahaguru agama Buddha yang ada di Kerajaan Sriwijaya. Menurut kesaksian I Tsing Sriwijaya telah menjadi pusat agama Buddha. Di sana ada lebih dari seribu pendeta yang belajar agama Buddha. Diperkirakan di Sriwijaya sudah berdiri sebuah perguruan Buddha. Perguruan ini mempunyai hubungan baik dengan perguruan Buddha yang ada di Nalanda, India.

3. Kertanegara
Kertanegara adalah raja terakhir dari Kerajaan Singasari. Beliau adalah cicit Ken Arok. Kertanegara memerintah tahun 1268-1292. Kertanegara bergelar Maharajadhiraja Sri Kertanegara Wikrama Dharmottunggadewa. Kertanegara adalah raja yang sangat terkenal baik dalam bidang politik maupun keagamaan. Dalam bidang politik, Jayanegara dikenal sebagai raja yang menguasai ilmu ketatanegaraan dan mempunyai gagasan memperluas wilayah kerajaannya. Kertanegara menganut agama Buddha Tantrayana Tahun 1275 Kertanegara mengirim pasukan untuk menaklukkan Kerajaan Sriwijaya. Pengiriman pasukan itu dikenal dengan ekspedisi Pamalayu. Ketika Kertanegara memerintah, Kerajaan Singasari sempat menguasai Sumatera, Bakulapura (Kalimantan Barat), Jawa Barat (Sunda), Madura, Bali, dan Gurun (bagian Indonesia Timur).
Pemerintahan Kertanegara berakhir ketika diserang oleh Jayakatwang dari Gelang-gelang. Setelah Kertanegara gugur, seluruh kerajaan Singasari dikuasai oleh Jayakatwang.

Ringkasan tentang kerajaan Sriwijaya
Agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha masuk dan berkembang di wilayah tanah air dalam waktu hampir bersamaan. Ada beberapa kerajaan yang dipengaruhi baik oleh agama Hindu maupun Buddha. Bahkan, ada peninggalan sejarah yang membuktikan bahwa kedua agama itu hidup secara berdampingan dalam suatu kerajaan. Kerajaan-kerajaan yang mempunyai ciri baik Hindu maupun Buddha, antara lain Kerajaan Mataram Lama di Jawa Tengah dan Singasari di Jawa Timur. Sedangkan kerajaan yang bercorak Buddha antara lain Sriwijaya di Sumatra Selatan. Kita akan membahas lebih lanjut Kerajaan Sriwijaya sebagai salah satu pusat agama Buddha di Indonesia.
Kerajaan Sriwijaya sudah dikenal pada tahun 682. Pusatnya di muara Sungai Musi, dekat Palembang. Awalnya, Sriwijaya hanya kerajaan kecil. Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan besar setelah dipimpin oleh Dapunta Hyang. Dapunta Hyang berhasil memperluas daerah kekuasaannya dengan menaklukkan kerajaan kerajaan di sekitarnya.
Sriwijaya mencapai puncak kejayaan ketika diperintah oleh Raja Balaputradewa. Letaknya sangat strategis bagi pelayaan, yaitu di dekat Selat Malaka dan Selat Sunda. Sriwijaya menjadi kerajaan Maritim yang besar dan dilengkapi dengan armada kuat. Situasi yang aman bagi pelayaran membuat banyak kapal asing singgah di pelabuhan Sriwijaya. Sejak saat itu, Sriwijaya menjadi pusat perdagangan.
Kerajaan Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat agama Buddha. Hal itu diceritakan seorang pendeta Buddha, I-tsing, yang pernah tinggal di Palembang. Banyak Candi dan kuil agama Buddha didirikan. Di Sriwijaya terdapat Perguruan Tinggi agama Buddha. Mahaguru yang terkenal adalah Sakyakirti. Kerajaan Sriwijaya juga menjalin kerja sama dengan Perguruan Tinggi Nalanda di India. Kerajaan Sriwijaya banyak mengirimkan mahasiswanya. Raja Sriwijaya membantu memperbaiki kuil di Kanton, Cina pada awal abad ke 11.
Keruntuhan Sriwijaya disebabkan oleh serangan dari kerajaan Colamandala dari India Selatan, dari kerajaan Singasari, dan Majapahit. Tahun 1025 ibu kota Sriwijaya diserbu dan Raja Sanggarma Wijayatunggawarman ditawan musuh. Tahun 1275, Singasari menyerang Sriwijaya. Kerajaan Majapahit juga menyerang Sriwijaya pada tahun 1377.










Lampiran 3
PENILAIAN
Indikator 1.2.2 Membuat ringkasan riwayat tokoh sejarah pada masa Budha

• Penilaian portofolio (membuat maping)
Rubrik penilaian:
No.
Nama Penilaian Skor
isi Bentuk Kekompakan kelompok
1/2/3 1/2/3 1/2/3
1.






Kriteria penilaian portofolio:
Kebenaran isi:
1. Jika isinya banyak yang salah
2. Jika isinya benar sebagian
3. Jika isinya benar semua
Bentuknya:
1. Bentuknya tidak rapi, kotor, dan tidak menarik
2. Bentuknya tidak rapi dan kotor tapi bentuknya menarik, atau sebaliknya
3. Bentuknya rapi, bersih dan menarik
Kekompakan kelompok:
1. Kelompoknya tidak bekerjasama dengan kompak
2. Kelompoknya bekerjasama kadang kompak kadang tidak
3. Kelompoknya bekerjasama secara kompak

Jumlah skor yang didapat
Skor = X 100
Jumlah skor keseluruhan

• Penilaian kinerja
85 Menyimak, aktif, dan antusias dalam pembelajaran
80 terkadang menyimak, aktif dan antusias
75 terkadang menyimak kadang tidak dan menggangu

• Penilaian Tes (Uraian)
90 jika ringkasanya lengkap dan tulisanya bagus
85 jika ringkasanya lengkap tapi tulisanya jelek
80 jika ringkasanya kurang lengkap tapi tulisanya bagus
75 jika ringkasanya kurag lengkap dan tulisanya jelek






















RENCANA PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN : SD Muhammadiyah 12 Surabaya
MATA PELAJARAN : IPS
KELAS /SEMESTER : V (Lima) / 1
WAKTU : 4 JP (2 kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia

III. INDIKATOR
1.1.2 Merangkai ringkasan sejarah dan peninggalan dari kerajaan-kerajaan Budha

IV. TUJUAN
Setelah melakukan proses pembelajaran siswa bisa
• Mengetahui cerita serta peninggalan-peninggalan kerajaan yang bercorakan Budha

V. MATERI AJAR
Peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Budha (terlampir)

VII. LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit)
• Siswa menyabutkan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu
2. Kegiatan Inti (90 menit)
Pertemuan ke 1
• Siswa membaca materi kerajaan Sriwijaya
• Siswa mencatat nama-nama tokoh, peninggalan-peninggalan, dan cerita singkat dari kerajaan yang sudah dipelajari
• Siswa membentuk beberapa kelompok sesuai nama kerajaan yang sama
• Kelompok membuat maping tentang cerita, tokoh-tokoh, peninggalan-peninggalan, masa kejayaan, tentang kerajaan yang sesuai kelompoknya
• Kelompok mendisplay hasil mapingnya di sudut kelas / tempat tertentu yang disukai kelompok
Pertemuan ke 2
• Kelompok menunjuk satu temannya untuk menjadi tour guide bagi kelompok lain
• Kelompok lain (anggota) mengunjungi display-display hasil kelompok lain
• Kelompok pengunjung memperhatikan dan mencatat penjelasan dari tour guide
• Kelompok membuat laporan kelompok hasil kunjunganya
• Tugas individu: 1. Siswa mengisi data nama tokoh dan peninggalan-peninggalan sejarah dari kerajaan Sriwijaya. 2. Siswa menjawab 10 pertanyaan dari hasil belajarnya tentang kerajaan-kerajaan Hindu
3. Kegiatan Akhir/Penutup (10 menit)
• Menberikan penguatan materi yang sudah dipelajari dengan mengulangi sebentar materi.
• Menginformasikan untuk pembelajaran berikutya.

VIII. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
• Buku teks siswa (IPS Kelas V karangan New Teaching Resources, penerbit ESIS)

IX. PENILAIAN
• Portofolio
• Proyek
• Tes







lampiran 1

MATERI PEMBELAJARAN

2. Kejayaan Kerajaan Sriwijaya sebagai pusat penyebaran agama Buddha

Agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha masuk dan berkembang di wilayah tanah air dalam waktu hampir bersamaan. Ada beberapa kerajaan yang dipengaruhi baik oleh agama Hindu maupun Buddha. Bahkan, ada peninggalan sejarah yang membuktikan bahwa kedua agama itu hidup secara berdampingan dalam suatu kerajaan. Kerajaan-kerajaan yang mempunyai ciri baik Hindu maupun Buddha, antara lain Kerajaan Mataram Lama di Jawa Tengah dan Singasari di Jawa Timur. Sedangkan kerajaan yang bercorak Buddha antara lain Sriwijaya di Sumatra Selatan. Kita akan membahas lebih lanjut Kerajaan Sriwijaya sebagai salah satu pusat agama Buddha di Indonesia. Kerajaan Sriwijaya sudah dikenal pada tahun 682. Pusatnya di muara Sungai Musi, dekat Palembang. Awalnya, Sriwijaya hanya kerajaan kecil. Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan besar setelah dipimpin oleh Dapunta Hyang. Dapunta Hyang berhasil memperluas daerah kekuasaannya dengan menaklukkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya.