Jumat, 11 Juni 2010

Prestasi Siswaku SDM 12 SBY

PRESTASI SISWA SD MUHAMMADIYAH 12
Kita semua warga SD M dubes patut berbangga apa yang sudah diraih oleh siswa-siswi SD M dubes untuk tahun ajaran 2009-2010, dimana semua diraih karena kesungguhan dari semua pihak yang ada di sekolah, baik itu pembina ekstra, ustad/Ustadzah pendamping maupun Kepala Sekolah, juga tidak dapat dpungkiri peran orang tua dalam mensuport atau memberi dorongan kepada putra/putrinya sehingga mereka mau meluangkan waktunya untuk berlatih dan menyiapkan segala keperluan guna kegiatan lomba yang diikutinya.
Beberapa diantara trophy yang sudah diraih oleh siswa-siswi SD M dubes adalah : Lomba Tapak Suci Putra Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh SMP Muhammadiyah I Surabaya, dimana kejuaraan Tapak Suci ini diadakan dengan peserta dari Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Dengan menyertakan tiga siswa yang mengikuti ekstra Tapak Suci di sekolah ( Satria Panduwinata, Elang Satrio, dan Alif Nur Muhaammad ) berhasil meraih predikat juara dua untuk Alif di kelas C, dimana Alif difinal kalah dari Tapak Suci Sidoarjo. Walau merasa sakit dan sempat meringis kesakitan di saat final Alif terus maju untuk menyelesaikan pertandingan walau pada akhirnya kalah, dan Insya Allah targetnya adalah bisa berkiprah di Kejurda Tapak Suci dan bisa meeraih juara. Amin !
Ditahun yang sama siswi SD M dubes juga bisa meraih salah trophy yang diselenggarakan Fakultas Teknik Lingkungan ITS – Surabaya, dengan tema pemanfaatan bahan bekas ( daur ulang ) yang bisa dibudidayakan. Dengan melalui bapak penyisian pada kelengkapan laporan ( pengajuan proposal) pada panitia yang disertai dengan foto-foto cara pengolahan serta cara pembuatannya, Al hamdulillah hasil karya yang dikomandani oleh Ustdzah Herwin dan sebagai pelaksana siswa kelas V Jupiter ( Fironika, Tasya, Rifkiyanti dan Venta ) bisa masuk bapak final dalam katagori pelajar, dimana pesaing SD M dubes terdiri dari pelajar SMP dan SMA, walau begitu dengan berbagai persiapan serta penguraian materi dengan baik oleh para siswi SD M dubes, kita bisa meraih juara dalam katagori Peserta Favorit dan poling terbanyak pilihan pengunjung.
Tiga serangkai ini memang kompak dan tidak banyak bicara dalam melakukan segala aktivitas yang diberikan oleh tim Pembina yang terdiri dari Ustadzah Herwin dan Ustadzah Erna dari ekstra KIC ( karya Ilmiah Cilik ), mereka diminta untuk mengikuti lomba dengan tema Green Fiesta 2010 dan mendapat Tropy Gubernur Jawa Timur sebagai juara harapan I dalam rangka lomba daur ulang, diminta teman-teman kita membuat lampu hias dimana bahannya dibuat dari plastic botol bekas, dan hasil yang dibuat oleh teman-teman kita ini diambil oleh panitia untuk diikutkan pada lomba yang sama untuk tingkat nasional. Jika lihat apa yang sudah dibuat siswa-siswi SD M dubes patut dibanggakan, sebab keberhasilan dan bisa meraih juara harapan I itu harus mengalahkan hasil karya yang dibuat peserta seluruh Jawa Timur dan pesertanya tidak hanya dari katagori pelejar, akan tetapi juga dari katagori umum, wah hebat ya teman-teman kita ini, semoga dilain waktu kalian bisa menyusul dengan karya yang lain dengan berbagai even yang lain pula. Insya Allah !

Rabu, 26 Mei 2010

Model Pembelajaran IPS V SD

RENCANA PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN : SD Muhammadiyah 12 Surabaya
MATA PELAJARAN : IPS
KELAS /SEMESTER : V (Lima) / 1
WAKTU : 4 JP (2 kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR
1.2 Menceriterakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia

III. INDIKATOR
1.2.1. Membuat daftar riwayat para tokoh sejara pada masa Hindu melalui pengamatan

IV. TUJUAN
Setelah melakukan proses pembelajaran siswa bisa
• Mengetahui tokoh-tokoh sejarah pada masa kerajaan Hindu di Indonesia

V. MATERI AJAR
Tokoh dan peninggalan sejarah pada masa kerajaan Hindu (terlampir)

VII. LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit)
• Membangun stimata siswa dengan bertanya jawab tentang macam-macam agama, kitab, dan tempat peribadatan
2. Kegiatan Inti (85 menit)
Pertemuan ke 1
• Siswa membaca buku bacaan tentang sejarah kerajaan-kerajaan Hindu
• Siswa menuliskan tokoh-tokoh sejarah yang ada dalam bacaan
• Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok terdiri 4/5 siswa perkelompok
• Kelompok mengelompokan nama tokoh sejarah sesuai nama kerajaannya
• Siswa menulis hasil diskusi kelompok di lembar LKS
Pertemuan ke2
• Siswa kembali berkumpul sesuai kelompoknya
• Masing-masing kelompok mengambil undian nama kelompok (nama kerajaan-kerajaan Hindu)
• Guru memasang lemaran-lembaran nama tokoh dan nama kerajaan di papan tulis
• Kelompok mengambil nama-nama tokoh sesuai kerajaan yang cocok
• Kelompok membuat maping tentang tokoh dan peranya sesuai kerajaanya/kelompoknya
3. Kegiatan Akhir/Penutup (10 menit)
• PenilaiMenberikan penguatan materi yang sudah dipelajari dengan mengulangi sebentar materi.
• Menginformasikan untuk pembelajaran berikutya.

VIII. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
a. Buku teks siswa (IPS Kelas V karangan New Teaching Resources, penerbit ESIS)
b. Lembaran-lembaran nama tokoh dan LKS

IX. PENILAIAN
a. Portofolio
b. Kinerja
c. Tes










Lampiran 1

MATERI PEMBELAJARAN

Teks bacaan sejarah

a. Kerajaan Kutai
Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai didirikan sekitar tahun 400 masehi. Letaknya di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Raja pertamanya bernama Kudungga. Raja yang terkenal adalah Mulawarman.
Mulawarman menyembah Dewa Syiwa. Dalam suatu upacara Raja Mulawarman menghadiahkan 20.000 ekor sapi kepada Brahmana. Untuk memperingati upacara itu maka didirikan sebuah Yupa. Dalam Yupa itu ditulis berita mengenai Kerajaan Kutai.

b. Kerajaan Tarumanegara
Tarumanegara adalah kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa. Kerajaan ini berdiri kira-kira pada abad ke- 5 Masehi. Lokasi kerajaan itu sekitar Bogor, Jawa Barat. Rajanya yang terkenal adalah Purnawarman. Purnawarman memeluk agama Hindu yang menyembah Dewa Wisnu.
Pada zaman Purnawarman, kerajaan
Tarumanegara telah mampu membuat saluran air yang diambil dari sungai Citarum. Saluran air itu berfungsi untuk mengairi lahan pertanian dan menahan banjir.

c. Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri terletak di sekitar Kali Berantas, Jawa Timur. Kerajaan Kediri berjaya pada pemerintahan Raja Kameswara yang bergelar Sri Maharaja Sirikan Kameswara. Kameswara meninggal pada tahun 1130. Penggantinya adalah Jayabaya. Jayabaya adalah raja terbesar Kediri. Ia begitu terkenal karena ramalannya yang disebut Jangka Jayabaya. Raja Kediri yang terakhir adalah Kertajaya yang meninggal tahun 1222. Pada tahun itu Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok di Desa Ganter, Malang.
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Kediri antara lain Prasasti Panumbangan, Prasasti Palah, Kitab Smaradhahana karangan Empu Dharmaja, Kitab Hariwangsa karangan Empu Panuluh, Kitab Krinayana karangan Empu Triguna, dan Candi Panataran.

d. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari terletak di Singasari, Jawa Timur. Luasnya meliputi wilayah Malang sekarang. Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok. Beliau memerintah tahun 1222-1227 M. Para penggantinya adalah Anusapati (1227-1248), Panji Tohjaya (1248), Ranggawuni (1248-1268), Kertanegara (1268 - 1292). Beberapa peninggalan masa kebesaran Singasari antara lain:
1. Candi Jago/Jajaghu, sebagai ma-kam Wisnuwardhana,
2. Candi Singasari dan Candi Jawi, sebagai makam Kertanegara,
3. Candi Kidal, sebagai makam Anusapati,
4. Patung Prajnaparamita, sebagai perwujudan Ken Dedes.

e. Kerajaan Mataram
Kerajaan Mataram terletak di daerah Yogyakarta. Raja yang pertama adalah Raja Sanna, kemudian digantikan oleh Raja Sanjaya. Kerajaan ini dikenal dari sebuah prasasti di desa Canggal, barat Magelang. Prasasti ini tertulis tahun 732 Masehi. Ditulis dengan huruf Pallawa dan dalam bahasa Sanskerta. Prasasti ini menceritakan tentang didirikannya sebuah lingga Syiwa di atas sebuah bukit di Kuncarakunja oleh Raja Sanjaya. Wilayah kekuasaannya mencapai pulau Jawa dan Bali.










Lampiran 2

CONTOH INSTRUMEN

Contoh maping tokoh sejarah:
















Contoh LKS


No. Nama Tokoh Dari kerajaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10




Contoh lembaran-lembaran

























Lampiran 3
PENILAIAN
• Indikator 1.2.1 Membuat daftar riwayat para tokoh sejara pada masa Hindu melalui pengamatan

a. Penilaian tes (isian)
Tulislah tabel nama tokoh dan kerajaanya berikut!
Rubrik penilaian:
No. Nama Tokoh Dari kerajaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Satu nomor nama tokoh dan kerajaan bernilai 10, kalau satu nomor hanya berisi nama tokoh saja atau kerajaanya saja bernilai 5. Jadi jika semua diisi dan benar bernilai 100

b. Penilaian portofolio
Buatlah maping tentang nama tokoh, kerajaan dan peran tokoh!
Rubrik penilaian:
No.
Nama Penilaian Skor
isi Bentuk Kekompakan kelompok
1/2/3 1/2/3 1/2/3
1.








Kriteria penilaian portofolio:
Kebenaran isi:
1. Isi nama tokoh salah, peran tokoh salah, dan tidak sesuai dengan kerajaan
2. Isi nama tokoh salah, peran benar, atau sebaliknya
3. Isi nama tokoh benar, peran tokoh benar, dan sesuai dengan kerajaan
Bentuknya:
1. Bentuknya tidak rapi, kotor, dan tidak menarik
2. Bentuknya tidak rapi dan kotor tapi bentuknya menarik, atau sebaliknya
3. Bentuknya rapi, bersih dan menarik
Kekompakan kelompok:
1. Kelompoknya tidak bekerjasama dengan kompak
2. Kelompoknya bekerjasama kadang kompak kadang tidak
3. Kelompoknya bekerjasama secara kompak

c. Penilaian kinerja
1. 81-90 Menyimak, aktif, dan antusias dalam pembelajaran
2. 71-80 terkadang menyimak, aktif dan antusias
3. 61-70 terkadang menyimak kadang tidak dan menggangu














RENCANA PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN : SD Muhammadiyah 12 Surabaya
MATA PELAJARAN : IPS
KELAS /SEMESTER : V (Lima) / 1
WAKTU : 4 JP (2 kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia

III. INDIKATOR
1.1.1 Membuat ringkasan cerita, pennggalan kerajaan-kerajaan Hindu dalam bentuk min maping

IV. TUJUAN
Setelah melakukan proses pembelajaran siswa bisa
• Mengetahui cerita serta peninggalan-peninggalan kerajaan yang bercorakan Hindu

V. MATERI AJAR
Tokoh dan peninggalan sejarah pada masa kerajaan Hindu (terlampir)

VII. LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit)
• Siswa menyabutkan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu melalui pengamatan gambar tokoh-tokoh
2. Kegiatan Inti (90 menit)
Pertemuan ke 1
• Siswa mengambil undian materi nama-nama kerajaan
• Siswa membaca materi kerajaan tertentu sesuai dengan undian materi
• Siswa mencatat nama-nama tokoh, peninggalan-peninggalan, dan cerita singkat dari kerajaan yang sudah dipelajari
• Siswa membentuk beberapa kelompok sesuai nama kerajaan yang sama
• Kelompok membuat maping tentang cerita, tokoh-tokoh, peninggalan-peninggalan, masa kejayaan, tentang kerajaan yang sesuai kelompoknya
• Kelompok mendisplay hasil mapingnya di sudut kelas / tempat tertentu yang disukai kelompok
Pertemuan ke 2
• Kelompok menunjuk satu temannya untuk menjadi tour guide bagi kelompok lain
• Kelompok lain (anggota) mengunjungi display-display hasil kelompok lain
• Kelompok pengunjung memperhatikan dan mencatat penjelasan dari tour guide
• Kelompok membuat laporan kelompok hasil kunjunganya
• Tugas individu: 1. Siswa mengisi data nama tokoh dan peninggalan-peninggalan sejarah dari kerajaan-kerajaan Hindu. 2. Siswa menjawab 10 pertanyaan dari hasil belajarnya tentang kerajaan-kerajaan Hindu
3. Kegiatan Akhir/Penutup (10 menit)
• Menberikan penguatan materi yang sudah dipelajari dengan mengulangi sebentar materi.
• Menginformasikan untuk pembelajaran berikutya.

VIII. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
a. Buku teks siswa (IPS Kelas V karangan New Teaching Resources, penerbit ESIS)
b. Gambar-gambar tokoh kerajaan Hindu

IX. PENILAIAN
a. Portofolio
b. Produk
c. Tes (isian dan uraian)






Lampiran 1

MATERI PEMBELAJARAN

Teks bacaan sejarah

a. Kerajaan Kutai
Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai didirikan sekitar tahun 400 masehi. Letaknya di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Raja pertamanya bernama Kudungga. Raja yang terkenal adalah Mulawarman.
Mulawarman menyembah Dewa Syiwa. Dalam suatu upacara Raja Mulawarman menghadiahkan 20.000 ekor sapi kepada Brahmana. Untuk memperingati upacara itu maka didirikan sebuah Yupa. Dalam Yupa itu ditulis berita mengenai Kerajaan Kutai.

b. Kerajaan Tarumanegara
Tarumanegara adalah kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa. Kerajaan ini berdiri kira-kira pada abad ke- 5 Masehi. Lokasi kerajaan itu sekitar Bogor, Jawa Barat. Rajanya yang terkenal adalah Purnawarman. Purnawarman memeluk agama Hindu yang menyembah Dewa Wisnu.
Pada zaman Purnawarman, kerajaan
Tarumanegara telah mampu membuat saluran air yang diambil dari sungai Citarum. Saluran air itu berfungsi untuk mengairi lahan pertanian dan menahan banjir.

c. Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri terletak di sekitar Kali Berantas, Jawa Timur. Kerajaan Kediri berjaya pada pemerintahan Raja Kameswara yang bergelar Sri Maharaja Sirikan Kameswara. Kameswara meninggal pada tahun 1130. Penggantinya adalah Jayabaya. Jayabaya adalah raja terbesar Kediri. Ia begitu terkenal karena ramalannya yang disebut Jangka Jayabaya. Raja Kediri yang terakhir adalah Kertajaya yang meninggal tahun 1222. Pada tahun itu Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok di Desa Ganter, Malang.
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Kediri antara lain Prasasti Panumbangan, Prasasti Palah, Kitab Smaradhahana karangan Empu Dharmaja, Kitab Hariwangsa karangan Empu Panuluh, Kitab Krinayana karangan Empu Triguna, dan Candi Panataran.

d. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari terletak di Singasari, Jawa Timur. Luasnya meliputi wilayah Malang sekarang. Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok. Beliau memerintah tahun 1222-1227 M. Para penggantinya adalah Anusapati (1227-1248), Panji Tohjaya (1248), Ranggawuni (1248-1268), Kertanegara (1268 - 1292). Beberapa peninggalan masa kebesaran Singasari antara lain:
1. Candi Jago/Jajaghu, sebagai ma-kam Wisnuwardhana,
2. Candi Singasari dan Candi Jawi, sebagai makam Kertanegara,
3. Candi Kidal, sebagai makam Anusapati,
4. Patung Prajnaparamita, sebagai perwujudan Ken Dedes.

e. Kerajaan Mataram
Kerajaan Mataram terletak di daerah Yogyakarta. Raja yang pertama adalah Raja Sanna, kemudian digantikan oleh Raja Sanjaya. Kerajaan ini dikenal dari sebuah prasasti di desa Canggal, barat Magelang. Prasasti ini tertulis tahun 732 Masehi. Ditulis dengan huruf Pallawa dan dalam bahasa Sanskerta. Prasasti ini menceritakan tentang didirikannya sebuah lingga Syiwa di atas sebuah bukit di Kuncarakunja oleh Raja Sanjaya. Wilayah kekuasaannya mencapai pulau Jawa dan Bali.










Lampiran 2

CONTOH INSTRUMEN

Tabel kerajaan
Lengkapi tabel berikut!















Contoh maping
Buatlah maping tentang kerajaan-kerajaan Hindu!

















Contoh pertanyaan (tugas Individu)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Di mana letak kerajaan Kutai?
2. Sebutkan raja yang terkenal dan peninggalan dari kerajaan Kutai!
3. Tahun berapa kerajaan Tarumanegara didirikan?
4. Apa peninggalan dari kerajaan Tarumanegara? Jelaskan!
5. Sebutkan peninggalan-peninggalan dari kerajaan Kediri!
6. Di mana letak kerajaan Kediri dan kapan berdirinya?
7. Sebutkan raja-raja dari kerajaan Singosari?
8. Sebutkan peninggalan-peninggalan dari kerajaan Singosari?
9. Siapa Raja pertama dari kerajaan Mataram?
10. Sebutkan peninggalan-peninggalan kerajaan Mataram!

Ringkasan cerita kerajaan
Buatlah ringkasan cerita tentang kerajaan-kerajaan Hindu!
(sesuai ringkasan siswa)




Lampiran 3
PENILAIAN
Indikator 1.1.1 Indikator Membuat ringkasan cerita, pennggalan kerajaan-kerajaan Hindu dalam bentuk min maping

a. Penilaian portofolio (Melengkapi tabel)
Rubrik penilaian:
Ada 5 tabel kerajaan masi ng-masing 4 isian.
Masing-masing tabel kerajaan nilainya 20 kalau 4 isiannya benar (satu isian nilainya 5)

b. Penilaian produk (Membuat maping)
Rubrik penilaian:
No.
Nama Penilaian Skor
isi Bentuk Kekompakan kelompok
1/2/3 1/2/3 1/2/3
1.






Kriteria penilaian portofolio:
Kebenaran isi:
1. Jika isinya banyak yang salah
2. Jika isinya benar sebagian
3. Jika isinya benar semua
Bentuknya:
1. Bentuknya tidak rapi, kotor, dan tidak menarik
2. Bentuknya tidak rapi dan kotor tapi bentuknya menarik, atau sebaliknya
3. Bentuknya rapi, bersih dan menarik
Kekompakan kelompok:
1. Kelompoknya tidak bekerjasama dengan kompak
2. Kelompoknya bekerjasama kadang kompak kadang tidak
3. Kelompoknya bekerjasama secara kompak

Jumlah skor yang didapat
Skor = X 100
Jumlah skor keseluruhan

c. Penilaian tes 1 (menjawab pertanyaan)
Ada 10 pertanyaan, masing-masing mempunyai poin 10 jika benar, 5 jika mirip, 2 jika salah

d. Penilaian tes 2 (membuat ringkasan cerita)
100 jika ringkasanya lengkap
90 jika ringkasanya cukup lengkap
80 jika ringkasanya kurang lengkap




















RENCANA PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN : SD Muhammadiyah 12 Surabaya
MATA PELAJARAN : IPS
KELAS /SEMESTER : V (Lima) / 1
WAKTU : 4 JP (2 kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR
1.2 Menceriterakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia

III. INDIKATOR
1.2.2. Membuat ringkasan riwayat tokoh sejarah pada masa Budha

IV. TUJUAN
Setelah melakukan proses pembelajaran siswa bisa
• Mengetahui tokoh-tokoh sejarah pada masa kerajaan Budha di Indonesia

V. MATERI AJAR
Tokoh dan peninggalan sejarah pada masa kerajaan Budha (terlampir)

VII. LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit)
• Apersepsi: Bertanya jawab tentang peninggalan sejarah. Apa peninggalan sejarah Budha di Indonesia yang termasuk keajaiban dunia?
• Motivasi: Mengungkapkan keasn kebanggaan terhadap nenek moyang dan mendorong melanjutkan kisah kejayaannya.
2. Kegiatan Inti (85 menit)
Pertemuan ke 1
• Siswa membaca buku bacaan tentang sejarah kerajaan Budha
• Siswa menuliskan tokoh-tokoh sejarah yang ada dalam bacaan
• Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok terdiri 4/5 siswa perkelompok
• Kelompok mengambil amplop yang berisi lembaran-lembaran biodata tokoh sejarah Budha
• Kelompok berdiskusi untuk mengelompokan lembaran-lembaran biodata tersebut sesuai nama tokoh, kemudian menempelkan lembaran-lembaran tersebut di kertas HVS
• Kelompok menempelkan hasil diskusinya di papan
• Guru bersama-sama dengan siswa mengevaluasi dan menilai hasil kelompok
Pertemuan ke2
• Siswa kembali berkumpul sesuai kelompoknya
• Masing-masing kelompok menempelkan hasil diskusinya di dinding kelas
• Siswa menulis hasil diskusi kelompoknya yang sudah dikoreksi dengan cara roll play (pertama siswa perkelompok mencatat hasil kelopoknya sendiri kemudian secara begantian mencatat hasil kelompok lain
• Siswa membuat ringkasan tokoh sejarah Budha
3. Kegiatan Akhir/Penutup (10 menit)
• Menberikan penguatan materi yang sudah dipelajari dengan mengulangi sebentar materi.
• Menginformasikan untuk pembelajaran berikutya.

VIII. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
• Buku teks siswa (IPS Kelas V karangan New Teaching Resources, penerbit ESIS)
• Lembaran-lembaran nama tokoh dan LKS

IX. PENILAIAN
• Portofolio
• Kinerja
• Tes (uraian)




lampiran 1

MATERI PEMBELAJARAN

Teks bacaan tokoh sejarah Budha

1. Balaputradewa
Balaputradewa adalah raja Sriwijaya yang memerintah sekitar abad ke-9 atau ke-10 Masehi. Beliau berasal dari keluarga Syailendra, yang berkuasa di Pulau Jawa mulai sekitar tahun 750. Ayah Balaputradewa bernama Samaragrawira dan ibunya bernama Tara. Balaputradewa kemudian bergelar Sri Wirawairimathana.
Pada zaman pemerintahan Balaputradewa, Sriwijaya menjalin hubungan dagang dengan kerajaan kerajaan di Jawa, Semenanjung Malaya, dan Cina. Karena itu, nama Balaputradewa juga dikenal di negeri lain. Di daerah Nalanda, India, nama Balaputradewa terpahat pada prasasti di antara puing suatu wihara kuno. Di situ tercantum Suwarnadwipa, sebutan lain bagi Pulau Sumatra atau Kerajaan Sriwijaya.

2. Sakyakirti
Sakyakirti adalah seorang mahaguru agama Buddha yang ada di Kerajaan Sriwijaya. Menurut kesaksian I Tsing Sriwijaya telah menjadi pusat agama Buddha. Di sana ada lebih dari seribu pendeta yang belajar agama Buddha. Diperkirakan di Sriwijaya sudah berdiri sebuah perguruan Buddha. Perguruan ini mempunyai hubungan baik dengan perguruan Buddha yang ada di Nalanda, India.

3. Kertanegara
Kertanegara adalah raja terakhir dari Kerajaan Singasari. Beliau adalah cicit Ken Arok. Kertanegara memerintah tahun 1268-1292. Kertanegara bergelar Maharajadhiraja Sri Kertanegara Wikrama Dharmottunggadewa. Kertanegara adalah raja yang sangat terkenal baik dalam bidang politik maupun keagamaan. Dalam bidang politik, Jayanegara dikenal sebagai raja yang menguasai ilmu ketatanegaraan dan mempunyai gagasan memperluas wilayah kerajaannya. Kertanegara menganut agama Buddha Tantrayana Tahun 1275 Kertanegara mengirim pasukan untuk menaklukkan Kerajaan Sriwijaya. Pengiriman pasukan itu dikenal dengan ekspedisi Pamalayu. Ketika Kertanegara memerintah, Kerajaan Singasari sempat menguasai Sumatera, Bakulapura (Kalimantan Barat), Jawa Barat (Sunda), Madura, Bali, dan Gurun (bagian Indonesia Timur).
Pemerintahan Kertanegara berakhir ketika diserang oleh Jayakatwang dari Gelang-gelang. Setelah Kertanegara gugur, seluruh kerajaan Singasari dikuasai oleh Jayakatwang.

Teks bacaan tentang kerajaan Siwijaya
Agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha masuk dan berkembang di wilayah tanah air dalam waktu hampir bersamaan. Ada beberapa kerajaan yang dipengaruhi baik oleh agama Hindu maupun Buddha. Bahkan, ada peninggalan sejarah yang membuktikan bahwa kedua agama itu hidup secara berdampingan dalam suatu kerajaan. Kerajaan-kerajaan yang mempunyai ciri baik Hindu maupun Buddha, antara lain Kerajaan Mataram Lama di Jawa Tengah dan Singasari di Jawa Timur. Sedangkan kerajaan yang bercorak Buddha antara lain Sriwijaya di Sumatra Selatan. Kita akan membahas lebih lanjut Kerajaan Sriwijaya sebagai salah satu pusat agama Buddha di Indonesia.
Kerajaan Sriwijaya sudah dikenal pada tahun 682. Pusatnya di muara Sungai Musi, dekat Palembang. Awalnya, Sriwijaya hanya kerajaan kecil. Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan besar setelah dipimpin oleh Dapunta Hyang. Dapunta Hyang berhasil memperluas daerah kekuasaannya dengan menaklukkan kerajaan kerajaan di sekitarnya.
Sriwijaya mencapai puncak kejayaan ketika diperintah oleh Raja Balaputradewa. Letaknya sangat strategis bagi pelayaan, yaitu di dekat Selat Malaka dan Selat Sunda. Sriwijaya menjadi kerajaan Maritim yang besar dan dilengkapi dengan armada kuat. Situasi yang aman bagi pelayaran membuat banyak kapal asing singgah di pelabuhan Sriwijaya. Sejak saat itu, Sriwijaya menjadi pusat perdagangan.
Kerajaan Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat agama Buddha. Hal itu diceritakan seorang pendeta Buddha, I-tsing, yang pernah tinggal di Palembang. Banyak Candi dan kuil agama Buddha didirikan. Di Sriwijaya terdapat Perguruan Tinggi agama Buddha. Mahaguru yang terkenal adalah Sakyakirti. Kerajaan Sriwijaya juga menjalin kerja sama dengan Perguruan Tinggi Nalanda di India. Kerajaan Sriwijaya banyak mengirimkan mahasiswanya. Raja Sriwijaya membantu memperbaiki kuil di Kanton, Cina pada awal abad ke 11.
Keruntuhan Sriwijaya disebabkan oleh serangan dari kerajaan Colamandala dari India Selatan, dari kerajaan Singasari, dan Majapahit. Tahun 1025 ibu kota Sriwijaya diserbu dan Raja Sanggarma Wijayatunggawarman ditawan musuh. Tahun 1275, Singasari menyerang Sriwijaya. Kerajaan Majapahit juga menyerang Sriwijaya pada tahun 1377.




lampiran 2

CONTOH INSTRUMEN

Contoh Lembaran-lembaran biodata tokoh sejarah Budha































Susunlah lembaran dalam bentuk maping!























Tulislah ringkasan riwayat tokoh-tokoh sejarah kerajaan Budha!
Contoh ringkasan

1. Balaputradewa
Balaputradewa adalah raja Sriwijaya yang memerintah sekitar abad ke-9 atau ke-10 Masehi. Beliau berasal dari keluarga Syailendra, yang berkuasa di Pulau Jawa mulai sekitar tahun 750. Ayah Balaputradewa bernama Samaragrawira dan ibunya bernama Tara. Balaputradewa kemudian bergelar Sri Wirawairimathana.
Di daerah Nalanda, India, nama Balaputradewa terpahat pada prasasti di antara puing suatu wihara kuno. Di situ tercantum Suwarnadwipa, sebutan lain bagi Pulau Sumatra atau Kerajaan Sriwijaya.

2. Sakyakirti
Sakyakirti adalah seorang mahaguru agama Buddha yang ada di Kerajaan Sriwijaya. Menurut kesaksian I Tsing Sriwijaya telah menjadi pusat agama Buddha. Di sana ada lebih dari seribu pendeta yang belajar agama Buddha. Diperkirakan di Sriwijaya sudah berdiri sebuah perguruan Buddha. Perguruan ini mempunyai hubungan baik dengan perguruan Buddha yang ada di Nalanda, India.

3. Kertanegara
Kertanegara adalah raja terakhir dari Kerajaan Singasari. Beliau adalah cicit Ken Arok. Kertanegara memerintah tahun 1268-1292. Kertanegara bergelar Maharajadhiraja Sri Kertanegara Wikrama Dharmottunggadewa. Kertanegara adalah raja yang sangat terkenal baik dalam bidang politik maupun keagamaan. Dalam bidang politik, Jayanegara dikenal sebagai raja yang menguasai ilmu ketatanegaraan dan mempunyai gagasan memperluas wilayah kerajaannya. Kertanegara menganut agama Buddha Tantrayana Tahun 1275 Kertanegara mengirim pasukan untuk menaklukkan Kerajaan Sriwijaya. Pengiriman pasukan itu dikenal dengan ekspedisi Pamalayu. Ketika Kertanegara memerintah, Kerajaan Singasari sempat menguasai Sumatera, Bakulapura (Kalimantan Barat), Jawa Barat (Sunda), Madura, Bali, dan Gurun (bagian Indonesia Timur).
Pemerintahan Kertanegara berakhir ketika diserang oleh Jayakatwang dari Gelang-gelang. Setelah Kertanegara gugur, seluruh kerajaan Singasari dikuasai oleh Jayakatwang.

Ringkasan tentang kerajaan Sriwijaya
Agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha masuk dan berkembang di wilayah tanah air dalam waktu hampir bersamaan. Ada beberapa kerajaan yang dipengaruhi baik oleh agama Hindu maupun Buddha. Bahkan, ada peninggalan sejarah yang membuktikan bahwa kedua agama itu hidup secara berdampingan dalam suatu kerajaan. Kerajaan-kerajaan yang mempunyai ciri baik Hindu maupun Buddha, antara lain Kerajaan Mataram Lama di Jawa Tengah dan Singasari di Jawa Timur. Sedangkan kerajaan yang bercorak Buddha antara lain Sriwijaya di Sumatra Selatan. Kita akan membahas lebih lanjut Kerajaan Sriwijaya sebagai salah satu pusat agama Buddha di Indonesia.
Kerajaan Sriwijaya sudah dikenal pada tahun 682. Pusatnya di muara Sungai Musi, dekat Palembang. Awalnya, Sriwijaya hanya kerajaan kecil. Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan besar setelah dipimpin oleh Dapunta Hyang. Dapunta Hyang berhasil memperluas daerah kekuasaannya dengan menaklukkan kerajaan kerajaan di sekitarnya.
Sriwijaya mencapai puncak kejayaan ketika diperintah oleh Raja Balaputradewa. Letaknya sangat strategis bagi pelayaan, yaitu di dekat Selat Malaka dan Selat Sunda. Sriwijaya menjadi kerajaan Maritim yang besar dan dilengkapi dengan armada kuat. Situasi yang aman bagi pelayaran membuat banyak kapal asing singgah di pelabuhan Sriwijaya. Sejak saat itu, Sriwijaya menjadi pusat perdagangan.
Kerajaan Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat agama Buddha. Hal itu diceritakan seorang pendeta Buddha, I-tsing, yang pernah tinggal di Palembang. Banyak Candi dan kuil agama Buddha didirikan. Di Sriwijaya terdapat Perguruan Tinggi agama Buddha. Mahaguru yang terkenal adalah Sakyakirti. Kerajaan Sriwijaya juga menjalin kerja sama dengan Perguruan Tinggi Nalanda di India. Kerajaan Sriwijaya banyak mengirimkan mahasiswanya. Raja Sriwijaya membantu memperbaiki kuil di Kanton, Cina pada awal abad ke 11.
Keruntuhan Sriwijaya disebabkan oleh serangan dari kerajaan Colamandala dari India Selatan, dari kerajaan Singasari, dan Majapahit. Tahun 1025 ibu kota Sriwijaya diserbu dan Raja Sanggarma Wijayatunggawarman ditawan musuh. Tahun 1275, Singasari menyerang Sriwijaya. Kerajaan Majapahit juga menyerang Sriwijaya pada tahun 1377.










Lampiran 3
PENILAIAN
Indikator 1.2.2 Membuat ringkasan riwayat tokoh sejarah pada masa Budha

• Penilaian portofolio (membuat maping)
Rubrik penilaian:
No.
Nama Penilaian Skor
isi Bentuk Kekompakan kelompok
1/2/3 1/2/3 1/2/3
1.






Kriteria penilaian portofolio:
Kebenaran isi:
1. Jika isinya banyak yang salah
2. Jika isinya benar sebagian
3. Jika isinya benar semua
Bentuknya:
1. Bentuknya tidak rapi, kotor, dan tidak menarik
2. Bentuknya tidak rapi dan kotor tapi bentuknya menarik, atau sebaliknya
3. Bentuknya rapi, bersih dan menarik
Kekompakan kelompok:
1. Kelompoknya tidak bekerjasama dengan kompak
2. Kelompoknya bekerjasama kadang kompak kadang tidak
3. Kelompoknya bekerjasama secara kompak

Jumlah skor yang didapat
Skor = X 100
Jumlah skor keseluruhan

• Penilaian kinerja
85 Menyimak, aktif, dan antusias dalam pembelajaran
80 terkadang menyimak, aktif dan antusias
75 terkadang menyimak kadang tidak dan menggangu

• Penilaian Tes (Uraian)
90 jika ringkasanya lengkap dan tulisanya bagus
85 jika ringkasanya lengkap tapi tulisanya jelek
80 jika ringkasanya kurang lengkap tapi tulisanya bagus
75 jika ringkasanya kurag lengkap dan tulisanya jelek






















RENCANA PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN : SD Muhammadiyah 12 Surabaya
MATA PELAJARAN : IPS
KELAS /SEMESTER : V (Lima) / 1
WAKTU : 4 JP (2 kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

II. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia

III. INDIKATOR
1.1.2 Merangkai ringkasan sejarah dan peninggalan dari kerajaan-kerajaan Budha

IV. TUJUAN
Setelah melakukan proses pembelajaran siswa bisa
• Mengetahui cerita serta peninggalan-peninggalan kerajaan yang bercorakan Budha

V. MATERI AJAR
Peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan Budha (terlampir)

VII. LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit)
• Siswa menyabutkan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu
2. Kegiatan Inti (90 menit)
Pertemuan ke 1
• Siswa membaca materi kerajaan Sriwijaya
• Siswa mencatat nama-nama tokoh, peninggalan-peninggalan, dan cerita singkat dari kerajaan yang sudah dipelajari
• Siswa membentuk beberapa kelompok sesuai nama kerajaan yang sama
• Kelompok membuat maping tentang cerita, tokoh-tokoh, peninggalan-peninggalan, masa kejayaan, tentang kerajaan yang sesuai kelompoknya
• Kelompok mendisplay hasil mapingnya di sudut kelas / tempat tertentu yang disukai kelompok
Pertemuan ke 2
• Kelompok menunjuk satu temannya untuk menjadi tour guide bagi kelompok lain
• Kelompok lain (anggota) mengunjungi display-display hasil kelompok lain
• Kelompok pengunjung memperhatikan dan mencatat penjelasan dari tour guide
• Kelompok membuat laporan kelompok hasil kunjunganya
• Tugas individu: 1. Siswa mengisi data nama tokoh dan peninggalan-peninggalan sejarah dari kerajaan Sriwijaya. 2. Siswa menjawab 10 pertanyaan dari hasil belajarnya tentang kerajaan-kerajaan Hindu
3. Kegiatan Akhir/Penutup (10 menit)
• Menberikan penguatan materi yang sudah dipelajari dengan mengulangi sebentar materi.
• Menginformasikan untuk pembelajaran berikutya.

VIII. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
• Buku teks siswa (IPS Kelas V karangan New Teaching Resources, penerbit ESIS)

IX. PENILAIAN
• Portofolio
• Proyek
• Tes







lampiran 1

MATERI PEMBELAJARAN

2. Kejayaan Kerajaan Sriwijaya sebagai pusat penyebaran agama Buddha

Agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha masuk dan berkembang di wilayah tanah air dalam waktu hampir bersamaan. Ada beberapa kerajaan yang dipengaruhi baik oleh agama Hindu maupun Buddha. Bahkan, ada peninggalan sejarah yang membuktikan bahwa kedua agama itu hidup secara berdampingan dalam suatu kerajaan. Kerajaan-kerajaan yang mempunyai ciri baik Hindu maupun Buddha, antara lain Kerajaan Mataram Lama di Jawa Tengah dan Singasari di Jawa Timur. Sedangkan kerajaan yang bercorak Buddha antara lain Sriwijaya di Sumatra Selatan. Kita akan membahas lebih lanjut Kerajaan Sriwijaya sebagai salah satu pusat agama Buddha di Indonesia. Kerajaan Sriwijaya sudah dikenal pada tahun 682. Pusatnya di muara Sungai Musi, dekat Palembang. Awalnya, Sriwijaya hanya kerajaan kecil. Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan besar setelah dipimpin oleh Dapunta Hyang. Dapunta Hyang berhasil memperluas daerah kekuasaannya dengan menaklukkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya.

Rabu, 03 Februari 2010

semarak HUT RI SDM dubes

home stay sdm dubes surabaya

Sudah menjadi program kerja Hizbul Wathon SD M dubes bahwa tiap tahun ajaran punya kegiatan untuk berkemah ( belajar kemandirian diluar sekolah ), jauh-jauh hari tim Hizbul Wathon SD M dubes merencanakan kegiatan perkemahan dilaksanakan dengan pola yang lain dari kegiatan tahun-tahun lalu, untuk itu tim Hizbul Wathon membuat pola kegiatan Home Stay, sebagaimana yang biasa kita lihat di acara televise yang ada.
Kegiatan ini sudah direncana sejak Ustadz / Ustadzah berkunjung kerumah Ustadz Roin, rencana ini disambut positif oleh Ustadz Roin selaku yang ketempatnya nantinya. Setelah melalui berbagai pertimbangan serta persiapan yang mapan, acara ini diinformasikan ke siswa kelas lima dan enam, dengan berbagai ragam pertanyaan yang muncul dibenak tiap siswa kelas lima dan enam.
Kemah yang akan datang dilaksanakan di Pulau Sumatera, tepatnya di Lampung siapa yang setuju dan siapa yang tidak setuju, itu pertanyaan awal yang dilontarkan oleh Ustadz Charbudin, ada yang setuju dan tidak sedikit mereka tidak setuju, malah disampaikan ke Orang tua tentang hal ini dikesempatan lain, dan gurauan itu ternyata sebagai bagian dari menggugah semangat siswa kelas lima yang baru pertama kali mengikuti kegiatan ini.
Al hamdulillah, setelah perencanaan matang serta beberapa kali tim Hizbul Wathon survey di lapangan ( desa Panceng – Gresik ) perkemahan Hizbul Wathon SD M dubes dapat dilaksanakan dan Hizbul Wathon SD Muhammadiyah 17 ikut bergabung untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan di desa Panceng – Gresik beserta Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Panceng – Gresik selaku tuan rumah ikut bergabung pula dengan kegiatan yang digagas oleh tim Hizbul Wathon SD M dubes.
Jadilah hari jum’at tanggal Oktober 2009, dengan mengendarai dua Truk TNI AL kita berangkat dari sekolah di pagi hari dan siswa kelas lima yang dikhawatirkan ada yang tidak ikut ternyata ikut semua. Sesuai rencana kita ditempatkan pada rumah-rumah yang sudah disediakan oleh Ustadz Roin untuk ditinggali selama kegiatan disana, masuk rumah kita disambut dengan buah mangga oleh tuan rumah yang ramah-ramah, sampai siswa-siswi SD M dubes bosan makan mangga, hingga pada season panen buah mangga siswa-siswi SD M dubes banyak yang tidak ambil, alias tidak membawa pulang buah mangga yang sudah disediakan oleh panitia, sehingga jatahnya diambil oleh siswa-siswi SD Muhammadiyah 17.
Banyak kegiatan disana yang sudah dirancang oleh panitia (tim Hizbul Wathon SD M dubes), dimana kegiatan itu dirancang untuk kegiatan bersama tiga sekolah, mulai dari olah raga sampai rekreasi yang semuanya itu diikuti oleh tiga sekolah, walau ada sedikit masalah dilapangan akan tetapi tidak mengurangi kemeriahan inti dari acara itu, yakni silahturrahmi yang dikemas dengan kegiatan kepanduan.
Ba’da sholat Jum’at, yang dilaksanakan berjamaah dengan imam sekaligus khotib oleh Ustadz Jufri Mustafa, acara dilanjutkan dengan pembukaan yang diikuti oleh tiga sekolah ( SD M dubes, SD Muhammadiyah 17, dan MIM Panceng ) dengan dipandu oleh Kak Dedy (Pembina HW SD Muhammadiyah 17) dan Pembina upacara Ustadz Charbudin pembukaan dilaksanakan dengan riang dan gembira, walau petugas upacara asal comot dari masing-masing sekolah, dan sedikit heran dari kita semua dari Surabaya, bahwa siswa-siswi MIM Panceng – Gresik ternyata masih memakai identitas Pramuka walau itu sekolah Muhammadiyah yang seharusnya memakai identitas Hizbul Wathon seperti siswa-siswi SD M dubes mamakai identitas coklat muda dan biru tua seragamnya.
Dengan penempatan rumah yang berjauhan, membuat peserta kegiatan Hizbul Wathon bisa bersilahturrahmi dari rumah satu ke rumah yang lainnya, dan itu menjadikan desa Panceng menjadi desa Pandu HW ( bangga rek ! ), yang Al hamdulillah hal ini tidak mengurangi rutinitas keseharian warga desa.
Ada aja yang dilakukan oleh siswa-siswi SD M dubes, karena rumahnya paling jauh dan lampu penerangan rumah hanya ruang tamu hidup, sarang hitam yang dikomandani oleh Arrijal sering bermain dengan kambing yang ada disamping rumah, dan ada lagi ruang tamu rumah yang ditempati, oleh tuan rumahnya didirikan tenda didalam rumah, biar seperti tidur di tenda.
Sore sepak bola malam sepak bola, pagi olah raga malam olah raga itulah kegiatannya selama disana jika ada waktu luang pas tidak ada kegiatan, itu yang dilakukan oleh peserta pandu Hizbul Wathon selama di desa Panceng yang kebetulan halaman sekolah MIM Panceng luas, malah dilombakan untuk sepak bola antara siswa SD M dubes kelas V dan kelas VI serta siswa SD Muhammadiyah 17, jelas kelas VI SD M dubes juaranya dan berhak menerima Fanta merah serta roti sebagai hadiahnya.
Subuh kita semua melaksanakan Sholat di Masjid besar, yang jaraknya berfariasi dari rumah-rumah yang ditempati oleh peserta Pandu Hizbul Wathon, makanya datangnya tidak bersamaan, yang dekat datangnya lebih awal sedang yang jauh menyusul belakangan. Setelah Sholat Subuh dan membaca al qur’an (buku saku), kegiatan dilanjut dengan ceramah agama oleh Ustadz Jufri di pagi itu, dan kebetulan dekat Masjid ada pasar sehingga kita semua bisa belanja makanan ringan.
Di hari sabtu, kegiatan dilanjutkan dengan penjelajahan, yang pesertanya dari tiga sekolah yang diacak dari masing-masing sekolah untuk membentuk kelompok penjelajahan, baik putra maupun putrid. Tepat pukul sepuluh penjelajahan dimulai, dengan rute yang sudah ditentukan oleh panitia (jauhnya kurang lebih 3 km.) melewati areal persawahan yang belum masuk masa panen dan juga melewati kandang ayam sebagai tempat pos pertama, ada empat pos yang dilalui dan dijaga oleh pambina / guru dari tiga sekolah mengikuti kegiatan Pandu HW ini, ada tugas sandi, ada tugas tali temali (membuat tandu) dan terakhir halang rintang yang sudah dipersiapkan, serta mengambil minuman diatas pohon sebgai pelepas dahaga.
Setelah kumpul diarea sendang sebagai pos terakhir dari kegiatan penjelajahan, kegiatan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 3 km. diarea kebun mangga untuk memanen mangga yang sudah dibeli oleh peserta Pandu HW, terutama dari SD M dubes. Peserta kelihatan payah selama berjalan kaki yang melewati jalan kapur yang berdebu, sehingga banyak siswa-siswi SD M dubes malas untuk memanen mangga dan kembali ke rumah yang ditempati untuk menginap, malah ada yang tersesat kembali ke rumahnya.
Panitia berusaha melayani peserta Pandu HW dengan sebaik-baiknya, sampai Nizar waktu sakit diantar urut selama satu jam, demikian pula pelayanan penginapan jangan sampai peserta mengeluh atau takut untuk menginap di rumah yang sudah disediakan.
Ahad pagi semua sudah berkumpul di halaman MIM Panceng untuk melaksanakan kegiatan pembubaran Pandu Hizbul Wathon dan semuanya berkumpul baik Ustadz/Ustadzah dari tiga sekolah, maupun Kepala Sekolah dari ke tiga sekolah yang ikut kegiatan Pandu HW itu, sambutan dari ketiga kepala sekolah menginginkan bahwa kegiatan seperti ini dapat ditingkatkan lagi pola yang lain, dan setelah itu acara kenang-kenang dari siswa-siswi SD M dubes yang sudah disiapkan jauh-jauh hari diserahkan kepada siswa-siswi MIM Panceng, yang dahulu dengan penyerahan bola dari sekolah SD M dubes, dalam hal ini Ustadzah Nila Hayani selaku Kepala SD M dubes menyerahkan kepada kepala MIM Panceng Ustadz Abdul Malik.
Sebelum kembali ke Surabaya rombongan mampir ke tempat Wisata Segoro Indah Delegan ( WISID ), sebuah pantai pasir putih yang terletak di Gresik, bersama dari ketiga sekolah itu berkumpul kembali di WISID untuk bergembira dengan melepaskan ketegangan serta kepenatan selama tiga hari dua malam.

Selasa, 12 Januari 2010

Home Stay ala SDM dubes sby

Sudah menjadi program kerja Hizbul Wathon SD M dubes bahwa tiap tahun ajaran punya kegiatan untuk berkemah ( belajar kemandirian diluar sekolah ), jauh-jauh hari tim Hizbul Wathon SD M dubes merencanakan kegiatan perkemahan dilaksanakan dengan pola yang lain dari kegiatan tahun-tahun lalu, untuk itu tim Hizbul Wathon membuat pola kegiatan Home Stay, sebagaimana yang biasa kita lihat di acara televise yang ada.
Kegiatan ini sudah direncana sejak Ustadz / Ustadzah berkunjung kerumah Ustadz Roin, rencana ini disambut positif oleh Ustadz Roin selaku yang ketempatnya nantinya. Setelah melalui berbagai pertimbangan serta persiapan yang mapan, acara ini diinformasikan ke siswa kelas lima dan enam, dengan berbagai ragam pertanyaan yang muncul dibenak tiap siswa kelas lima dan enam.
Kemah yang akan datang dilaksanakan di Pulau Sumatera, tepatnya di Lampung siapa yang setuju dan siapa yang tidak setuju, itu pertanyaan awal yang dilontarkan oleh Ustadz Charbudin, ada yang setuju dan tidak sedikit mereka tidak setuju, malah disampaikan ke Orang tua tentang hal ini dikesempatan lain, dan gurauan itu ternyata sebagai bagian dari menggugah semangat siswa kelas lima yang baru pertama kali mengikuti kegiatan ini.
Al hamdulillah, setelah perencanaan matang serta beberapa kali tim Hizbul Wathon survey di lapangan ( desa Panceng – Gresik ) perkemahan Hizbul Wathon SD M dubes dapat dilaksanakan dan Hizbul Wathon SD Muhammadiyah 17 ikut bergabung untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan di desa Panceng – Gresik beserta Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Panceng – Gresik selaku tuan rumah ikut bergabung pula dengan kegiatan yang digagas oleh tim Hizbul Wathon SD M dubes.
Jadilah hari jum’at tanggal Oktober 2009, dengan mengendarai dua Truk TNI AL kita berangkat dari sekolah di pagi hari dan siswa kelas lima yang dikhawatirkan ada yang tidak ikut ternyata ikut semua. Sesuai rencana kita ditempatkan pada rumah-rumah yang sudah disediakan oleh Ustadz Roin untuk ditinggali selama kegiatan disana, masuk rumah kita disambut dengan buah mangga oleh tuan rumah yang ramah-ramah, sampai siswa-siswi SD M dubes bosan makan mangga, hingga pada season panen buah mangga siswa-siswi SD M dubes banyak yang tidak ambil, alias tidak membawa pulang buah mangga yang sudah disediakan oleh panitia, sehingga jatahnya diambil oleh siswa-siswi SD Muhammadiyah 17.
Banyak kegiatan disana yang sudah dirancang oleh panitia (tim Hizbul Wathon SD M dubes), dimana kegiatan itu dirancang untuk kegiatan bersama tiga sekolah, mulai dari olah raga sampai rekreasi yang semuanya itu diikuti oleh tiga sekolah, walau ada sedikit masalah dilapangan akan tetapi tidak mengurangi kemeriahan inti dari acara itu, yakni silahturrahmi yang dikemas dengan kegiatan kepanduan.
Ba’da sholat Jum’at, yang dilaksanakan berjamaah dengan imam sekaligus khotib oleh Ustadz Jufri Mustafa, acara dilanjutkan dengan pembukaan yang diikuti oleh tiga sekolah ( SD M dubes, SD Muhammadiyah 17, dan MIM Panceng ) dengan dipandu oleh Kak Dedy (Pembina HW SD Muhammadiyah 17) dan Pembina upacara Ustadz Charbudin pembukaan dilaksanakan dengan riang dan gembira, walau petugas upacara asal comot dari masing-masing sekolah, dan sedikit heran dari kita semua dari Surabaya, bahwa siswa-siswi MIM Panceng – Gresik ternyata masih memakai identitas Pramuka walau itu sekolah Muhammadiyah yang seharusnya memakai identitas Hizbul Wathon seperti siswa-siswi SD M dubes mamakai identitas coklat muda dan biru tua seragamnya.
Dengan penempatan rumah yang berjauhan, membuat peserta kegiatan Hizbul Wathon bisa bersilahturrahmi dari rumah satu ke rumah yang lainnya, dan itu menjadikan desa Panceng menjadi desa Pandu HW ( bangga rek ! ), yang Al hamdulillah hal ini tidak mengurangi rutinitas keseharian warga desa.
Ada aja yang dilakukan oleh siswa-siswi SD M dubes, karena rumahnya paling jauh dan lampu penerangan rumah hanya ruang tamu hidup, sarang hitam yang dikomandani oleh Arrijal sering bermain dengan kambing yang ada disamping rumah, dan ada lagi ruang tamu rumah yang ditempati, oleh tuan rumahnya didirikan tenda didalam rumah, biar seperti tidur di tenda.
Sore sepak bola malam sepak bola, pagi olah raga malam olah raga itulah kegiatannya selama disana jika ada waktu luang pas tidak ada kegiatan, itu yang dilakukan oleh peserta pandu Hizbul Wathon selama di desa Panceng yang kebetulan halaman sekolah MIM Panceng luas, malah dilombakan untuk sepak bola antara siswa SD M dubes kelas V dan kelas VI serta siswa SD Muhammadiyah 17, jelas kelas VI SD M dubes juaranya dan berhak menerima Fanta merah serta roti sebagai hadiahnya.
Subuh kita semua melaksanakan Sholat di Masjid besar, yang jaraknya berfariasi dari rumah-rumah yang ditempati oleh peserta Pandu Hizbul Wathon, makanya datangnya tidak bersamaan, yang dekat datangnya lebih awal sedang yang jauh menyusul belakangan. Setelah Sholat Subuh dan membaca al qur’an (buku saku), kegiatan dilanjut dengan ceramah agama oleh Ustadz Jufri di pagi itu, dan kebetulan dekat Masjid ada pasar sehingga kita semua bisa belanja makanan ringan.
Di hari sabtu, kegiatan dilanjutkan dengan penjelajahan, yang pesertanya dari tiga sekolah yang diacak dari masing-masing sekolah untuk membentuk kelompok penjelajahan, baik putra maupun putrid. Tepat pukul sepuluh penjelajahan dimulai, dengan rute yang sudah ditentukan oleh panitia (jauhnya kurang lebih 3 km.) melewati areal persawahan yang belum masuk masa panen dan juga melewati kandang ayam sebagai tempat pos pertama, ada empat pos yang dilalui dan dijaga oleh pambina / guru dari tiga sekolah mengikuti kegiatan Pandu HW ini, ada tugas sandi, ada tugas tali temali (membuat tandu) dan terakhir halang rintang yang sudah dipersiapkan, serta mengambil minuman diatas pohon sebgai pelepas dahaga.
Setelah kumpul diarea sendang sebagai pos terakhir dari kegiatan penjelajahan, kegiatan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 3 km. diarea kebun mangga untuk memanen mangga yang sudah dibeli oleh peserta Pandu HW, terutama dari SD M dubes. Peserta kelihatan payah selama berjalan kaki yang melewati jalan kapur yang berdebu, sehingga banyak siswa-siswi SD M dubes malas untuk memanen mangga dan kembali ke rumah yang ditempati untuk menginap, malah ada yang tersesat kembali ke rumahnya.
Panitia berusaha melayani peserta Pandu HW dengan sebaik-baiknya, sampai Nizar waktu sakit diantar urut selama satu jam, demikian pula pelayanan penginapan jangan sampai peserta mengeluh atau takut untuk menginap di rumah yang sudah disediakan.
Ahad pagi semua sudah berkumpul di halaman MIM Panceng untuk melaksanakan kegiatan pembubaran Pandu Hizbul Wathon dan semuanya berkumpul baik Ustadz/Ustadzah dari tiga sekolah, maupun Kepala Sekolah dari ke tiga sekolah yang ikut kegiatan Pandu HW itu, sambutan dari ketiga kepala sekolah menginginkan bahwa kegiatan seperti ini dapat ditingkatkan lagi pola yang lain, dan setelah itu acara kenang-kenang dari siswa-siswi SD M dubes yang sudah disiapkan jauh-jauh hari diserahkan kepada siswa-siswi MIM Panceng, yang dahulu dengan penyerahan bola dari sekolah SD M dubes, dalam hal ini Ustadzah Nila Hayani selaku Kepala SD M dubes menyerahkan kepada kepala MIM Panceng Ustadz Abdul Malik.
Sebelum kembali ke Surabaya rombongan mampir ke tempat Wisata Segoro Indah Delegan ( WISID ), sebuah pantai pasir putih yang terletak di Gresik, bersama dari ketiga sekolah itu berkumpul kembali di WISID untuk bergembira dengan melepaskan ketegangan serta kepenatan selama tiga hari dua malam. (chr)

Prestasi anak-anak SDM dubes

Gerak jalan
Keikutsertaan group gerak jalan SDM dubes telah membuahkan hasil. Dalam lomba gerak jalan Hizbul Wathon SD Muhammadiyah se Kota Surabaya, dengan persiapan yang cukup kurang lebih satu bulan regu putra yang di pandu oleh Ust. Charbudin dan Putri oleh Ust. Maskan dipersiapkan dengan memilih 23 siswa putra dan 23 siswi putrid dari kelas empat dan lima, yang kemudian mengerucut ( proses seleksi ) menjadi 20 siswa putra dan 20 siswi putri, tanggal 21 Nopember 2009 pagi berangkat ke Jl. Tempu Rejo ( tepatnya di Masjid Baiturrahman ) untuk memulai gerak jalan dan finish di Gedung Dakwah Muhammadiyah di Jl. Sutorejo – Surabaya, dan Al hamdulillah dengan komandan Satria Panduwinata dari kelas lima berhasil menggondol predikat juara pertama ( ini kali kedua HW SD M dubes bisa merebut juara pertama gerak jalan HW tingkat kota ). Sedang untuk Putri yang di komandani Avi juga dari kelas lima yang sudah memberikan jalan (sebab jalan didepan kelompok putra) kepada kelompok putra jadinya berbekal pengalaman kelompok putri, sejumlah kesalahan bisa dihindarkan oleh kelompok putra, itulah bentuk kerjasama dari sebuah kompetisi yang diikuti.

Tembang dolanan
Tembang dolanan adalah salah satu jenis seni yang diperlombakan oleh PEMKOT Surabaya. Dari berbagai jenis lomba yang diperlombakan, tambang dolanan merupakan satu yang paling istimewa, karena tidak banyak sekolah yang berani mengikutsertakan sekolahnya untuk lomba jenis tembang dolanan. Disamping, tembang dolanan butuh kesiapan yang matang juga tingkat kesulitan yang njlimet, mulai dari menyiapkan lagunya, aransmen musiknya, kekreatifan penyajianya, juga yang paling penting vocal solonya.
Meskipun begitu kelompok tembang dolanan SDM dubes yang tergabung dalam “teater alit” ikut meramaikan pekan seni Surabaya. Alhamdulillah! Kita mendapat juara I tingkat kecamatan. Kegiatan tahunan tersebut telah membawah kelompok tembang dolanan SDM dubes manyebt juara 3 kali berturut-turut, meskipun hanya tingkat kecamatan.
Dalam lomba pentas seni tersebut membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan untuk mempersiapkan semuanya. Kebetulan kita punya group seni sendiri, jadi tidak susah untuk mencari pesertanya. “Kupu Kuwi” adalah lagu yang dipilih untuk lomba terebut, dengan alat musik yang sederhana-galon, ecek-ecek, ketipung, dan jimbe-tapi di aransmen apik oleh tim musik yang di gawangi oleh “ambon-irfan”. Penyajian tarian yang sederhana tapi selaras dengan lagu yang dibawahkan juga menjadi tontonan yang khas. Lengkingan suara penyanyi solo yang ditembangkan oleh Rani_peserta seleksi Idola Cilik_membuat juri kesemsem, karena penyanyi solonya memang mempunyai ciri khas suara sendiri. Tembang “Kupu Kuwi” dinyanyikan bersama-sama sampai tiga kali dan penyanyi solo dua kali.
Sebagai penyandang tiga kali juara, kelompok kami memastikan untuk melanjutkan ke tingkat kota. Untuk tingkat kota kali ini, kelompok tembang dolanan SDM dubes lebih siap. Berbekal dari kepiawaian peserta dan pengalamanya, kami berharap kelompok tembang dolanan SDMdubes siap menjadi penyaji terbaik di tingkat kota.

Coklat YA mi

Encyclopedi

Oleh: Asti dan Sherly (V JUP)
Ya, menurut kepercayaan suku Maya yang hidup zaman kuno dulu, coklat adalah makanan para dewa. Berarti rakyat biasa tidak boleh menikmati dong? Untungnya sekarang coklat bisa dimakan oleh siapa saja, baik yang berupa coklat padat ataupun minuman coklat.
Coklat yang Populer
Siapa sih yang tidak kenal coklat? Rasa coklat menjadi salah satu rasa yang terkenal di seluruh dunia. Coklat yang kita kenal dalam bentuk batangan yang bisa kita makan juga sebagai minuman yang bisa kita nikmati dalam deadaan dingin/hangat . HHmmm…… Enaknya!!
Dari mana asal coklat?
Kita mengenal kata coklat selain untuk penamaan warna, juga untuk nama pohon jenis makanan dan minuman yang berasal dari coklat. Kata coklat berasal dari kata Aztec dan Maya di Mexico, Xocoah yang artinya minuman pahit. Orang-orang suku Aztec dan Maya percaya kalau Dewa Pertanian telah mengirimkan coklat untuk mereka dari surge.
Bagaimana rasa coklat?
Sebenarnya rasa coklat masih susah untuk dilukiskan dan dikatakan. Ada peneliti bernama Pak Joel Glenn Brenner yang membuat riset tentang coklat yang tertuang dalam ukunya yang berjudul Kaisar Coklat. Katanya rasa coklat terbentuk dari 1.200 macam zat. Diantara 1.200 macam zat itu, tidak ada yang dominan secara jelas. Pernahkah kamu merasakan coklat yang pahit. Kenapa pahit? Sebab mengandung Alkaloid.










Sejak kapan manusia kenal coklat?
Sekitar tahun 450-500 SM suku Maya di dataran Amerika Selatan sudah terbiasa minum coklat. Mereka menikmati dengan taburan lada merah, vanilla, dan rempah-rempah. Tujuanya minuman tersebut dapat mencegah lelah. Bangsa Maya runtuh pada tahun 900 SM dan digantikan oleh bangsa Toltec.
Minuman coklat!
Apakah kalian tahu coklat Cadbury? Dahulu di tahun 1689 ada dokter bernama Hans Sloane yang mengembangkan di Negara Jamaika. Minuman itu diminum oleh suku Apothekari. Kemudian minuman ini dijual oleh Cadbury bersaudara.

Makna 1 Muharram

Bulan Suro Dalam Persepsi Islam dan Masyarakat
Sekarang kita telah memasuki bulan Suro. Nama ini begitu populer di kalangan orang Jawa, meskipun tak menutup kemungkinan banyak penduduk Indonesia lainnya yang mengenalnya. Bulan yang dinamakan Suro ini, tak lain adalah bulan Muharram menurut kalender Islam. Terlebih dahulu marilah kita melihat, bagaimanakah penilaian Islam mengenai bulan Suro (bulan Muharram). Semoga Allah memudahkan urusan ini.

Islam Menilai Bulan Suro Termasuk Bulan Haram
Dalam agama ini, bulan Muharram atau bulan Suro, merupakan salah satu di antara empat bulan yang dinamakan bulan haram. Lihatlah firman Allah Ta’ala berikut.
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan suci. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah [9] : 36)
Lalu apa saja empat bulan suci tersebut? Hal ini dijelaskan dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
« …السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ »
“… satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan suci. Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3025)
Jadi empat bulan suci yang dimaksud adalah (1) Dzulqo’dah; (2) Dzulhijjah; (3) Muharram; (4) Rojab. Lalu kenapa bulan-bulan tersebut disebut bulan haram ? Berikut penjelasan ulama mengenai hal ini.
Al Qodhi Abu Ya’la rahimahullah mengatakan, “Dinamakan bulan haram karena dua makna.
Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian. Kedua, pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan tersebut. Demikian pula sangat diagungkan jika dilakukan pada bulan haram ini.” (Lihat Zadul Maysir, Ibnul Jauziy, tafsir surat At Taubah ayat 36)
Islam Menyebut Bulan Muharram sebagai Syahrullah (Bulan Allah)
Suri tauladan dan panutan kita, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 2812)
Sangat mulianya bulan Muharram ini. Bulan ini betul istimewa karena disebut syahrullah yaitu bulan Allah, dengan disandarkan pada lafazh jalalah Allah. Karena disandarkannya bulan ini pada lafazh jalalah Allah, inilah yang menunjukkan keagungan dan keistimewaannya. (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 1/475)
Perkataan yang sangat bagus dari As Zamakhsyari, kami nukil dari Faidhul Qodir (2/53), beliau rahimahullah mengatakan, “Bulan Muharram ini disebut syahrullah (bulan Allah), disandarkan pada lafazh jalalah ‘Allah’ untuk menunjukkan mulia dan agungnya bulan tersebut, sebagaimana pula kita menyebut ‘Baitullah‘ (rumah Allah) atau ‘Alullah‘ (keluarga Allah) ketika menyebut Quraisy. Penyandaran yang khusus di sini dan tidak kita temui pada bulan-bulan lainnya, ini menunjukkan adanya keutamaan pada bulan tersebut. Bulan Muharram inilah yang menggunakan nama Islami. Nama bulan ini sebelumnya adalah Shofar Al Awwal. Bulan lainnya masih menggunakan nama Jahiliyah, sedangkan bulan inilah yang memakai nama islami dan disebut Muharram. Bulan ini adalah seutama-utamanya bulan untuk berpuasa penuh setelah bulan Ramadhan. Adapun melakukan puasa tathowwu’ (puasa sunnah) pada sebagian bulan, maka itu masih lebih utama daripada melakukan puasa sunnah pada sebagian hari seperti pada hari Arofah dan 10 Dzulhijah. Inilah yang disebutkan oleh Ibnu Rojab. Bulan Muharram memiliki keistimewaan demikian karena bulan ini adalah bulan pertama dalam setahun dan pembuka tahun.”
Al Hafizh Abul Fadhl Al ‘Iroqiy mengatakan dalam Syarh Tirmidzi, “Apa hikmah bulan Muharram disebut dengan syahrullah (bulan Allah), padahal semua bulan adalah milik Allah?” Beliau rahimahullah menjawab, “Disebut demikian karena di bulan Muharram ini diharamkan pembunuhan. Juga bulan Muharram adalah bulan pertama dalam setahun. Bulan ini disandarkan pada Allah (sehingga disebut syahrullah atau bulan Allah, pen) adalah untuk menunjukkan istimewanya bulan ini. Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri tidak pernah menyandarkan bulan lain pada Allah Ta’ala kecuali bulan Allah – Muharram. (Dinukil dari Syarh Suyuthi li Sunan An Nasa’i, 3/206)
Dengan melihat penjelasan Az Zamakhsyari dan Abul Fadhl Al ‘Iroqiy di atas, jelaslah bahwa bulan Muharram adalah bulan yang sangat utama dan istimewa. Selanjutnya kita melihat berbagai anggapan masyarakat mengenai bulan Muharram (bulan Suro).
Anggapan Masyarakat Mengenai Bulan Suro
Bulan suro adalah bulan penuh musibah, penuh bencana, penuh kesialan, bulan keramat dan sangat sakral. Itulah berbagai tanggapan masyarakat mengenai bulan Suro atau bulan Muharram. Sehingga kita akan melihat berbagai ritual untuk menghindari kesialan, bencana, musibah dilakukan oleh mereka. Di antaranya adalah acara ruwatan, yang berarti pembersihan. Mereka yang diruwat diyakini akan terbebas dari sukerta atau kekotoran. Ada beberapa kriteria bagi mereka yang wajib diruwat, antara lain ontang-anting (putra/putri tunggal), kedono-kedini (sepasang putra-putri), sendang kapit pancuran (satu putra diapit dua putri). Mereka yang lahir seperti ini menjadi mangsa empuk Bhatara Kala, simbol kejahatan.
Karena kesialan bulan Suro ini pula, sampai-sampai sebagian orang tua menasehati anaknya seperti ini: “Nak, hati-hati di bulan ini. Jangan sering kebut-kebutan, nanti bisa celaka. Ini bulan suro lho.”
Karena bulan ini adalah bulan sial, sebagian orang tidak mau melakukan hajatan nikah, dsb. Jika melakukan hajatan pada bulan ini bisa mendapatkan berbagai musibah, acara pernikahannya tidak lancar, mengakibatkan keluarga tidak harmonis, dsb. Itulah berbagai anggapan masyarakat mengenai bulan Suro dan kesialan di dalamnya.
Ketahuilah saudaraku bahwa sikap-sikap di atas tidaklah keluar dari dua hal yaitu mencela waktu dan beranggapan sial dengan waktu tertentu. Karena ingatlah bahwa mengatakan satu waktu atau bulan tertentu adalah bulan penuh musibah dan penuh kesialan, itu sama saja dengan mencela waktu. Saatnya kita melihat penilaian agama Islam mengenai dua hal ini.
Mencela Waktu atau Bulan
Perlu kita ketahui bersama bahwa mencela waktu adalah kebiasaan orang-orang musyrik. Mereka menyatakan bahwa yang membinasakan dan mencelakakan mereka adalah waktu. Allah pun mencela perbuatan mereka ini. Allah Ta’ala berfirman,
وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ وَمَا لَهُمْ بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ
“Dan mereka berkata: ‘Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa (waktu)’, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.” (QS. Al Jatsiyah [45] : 24). Jadi, mencela waktu adalah sesuatu yang tidak disenangi oleh Allah. Itulah kebiasan orang musyrik dan hal ini berarti kebiasaan yang jelek.
Begitu juga dalam berbagai hadits disebutkan mengenai larangan mencela waktu. Dalam shohih Muslim, dibawakan Bab dengan judul ‘larangan mencela waktu (ad-dahr)’. Di antaranya terdapat hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يُؤْذِينِى ابْنُ آدَمَ يَسُبُّ الدَّهْرَ وَأَنَا الدَّهْرُ أُقَلِّبُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ
“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,’Aku disakiti oleh anak Adam. Dia mencela waktu, padahal Aku adalah (pengatur) waktu, Akulah yang membolak-balikkan malam dan siang.” (HR. Muslim no. 6000)
Dalam lafadz yang lain, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يُؤْذِينِى ابْنُ آدَمَ يَقُولُ يَا خَيْبَةَ الدَّهْرِ. فَلاَ يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ يَا خَيْبَةَ الدَّهْرِ. فَإِنِّى أَنَا الدَّهْرُ أُقَلِّبُ لَيْلَهُ وَنَهَارَهُ فَإِذَا شِئْتُ قَبَضْتُهُمَا
“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, ‘Aku disakiti oleh anak Adam. Dia mengatakan ‘Ya khoybah dahr’ [ungkapan mencela waktu, pen]. Janganlah seseorang di antara kalian mengatakan ‘Ya khoybah dahr’ (dalam rangka mencela waktu, pen). Karena Aku adalah (pengatur) waktu. Aku-lah yang membalikkan malam dan siang. Jika suka, Aku akan menggenggam keduanya.” (HR. Muslim no. 6001)
An Nawawi rahimahullah dalam Syarh Shohih Muslim (7/419) mengatakan bahwa orang Arab dahulu biasanya mencela masa (waktu) ketika tertimpa berbagai macam musibah seperti kematian, kepikunan, hilang (rusak)-nya harta dan lain sebagainya sehingga mereka mengucapkan ‘Ya khoybah dahr’ (ungkapan mencela waktu, pen) dan ucapan celaan lainnya yang ditujukan kepada waktu.
Setelah dikuatkan dengan berbagai dalil di atas, jelaslah bahwa mencela waktu adalah sesuatu yang telarang. Kenapa demikian? Karena Allah sendiri mengatakan bahwa Dia-lah yang mengatur siang dan malam. Apabila seseorang mencela waktu dengan menyatakan bahwa bulan ini adalah bulan sial atau bulan ini selalu membuat celaka, maka sama saja dia mencela Pengatur Waktu, yaitu Allah ‘Azza wa Jalla.
Perlu diketahui bahwa mencela waktu bisa membuat kita terjerumus dalam dosa bahkan bisa membuat kita terjerumus dalam syirik akbar (syirik yang mengekuarka pelakunya dari Islam). Perhatikanlah rincian Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah dalam Al Qoulul Mufid ‘ala Kitabit Tauhid berikut.
Mencela waktu itu terbagi menjadi tiga macam:
Pertama; jika dimaksudkan hanya sekedar berita dan bukanlah celaan, kasus semacam ini diperbolehkan. Misalnya ucapan, “Kita sangat kelelahan karena hari ini sangat panas” atau semacamnya. Hal ini diperbolehkan karena setiap amalan tergantung pada niatnya. Hal ini juga dapat dilihat pada perkataan Nabi Luth ‘alaihis salam,
هَـذَا يَوْمٌ عَصِيبٌ
“Ini adalah hari yang amat sulit.” (QS. Hud [11] : 77)
Kedua; jika menganggap bahwa waktulah pelaku yaitu yang membolak-balikkan perkara menjadi baik dan buruk, maka ini bisa termasuk syirik akbar. Karena hal ini berarti kita meyakini bahwa ada pencipta bersama Allah yaitu kita menyandarkan berbagai kejadian pada selain Allah. Barangsiapa meyakini ada pencipta selain Allah maka dia kafir. Sebagaimana seseorang meyakini bahwa ada sesembahan selain Allah, maka dia juga kafir.
Ketiga; jika mencela waktu karena waktu adalah tempat terjadinya perkara yang dibenci, maka ini adalah haram dan tidak sampai derajat syirik. Tindakan semacam ini termasuk tindakan bodoh (alias ‘dungu’) yang menunjukkan kurangnya akal dan agama. Hakikat mencela waktu, sama saja dengan mencela Allah karena Dia-lah yang mengatur waktu, di waktu tersebut Dia menghendaki adanya kebaikan maupun kejelekan. Maka waktu bukanlah pelaku. Tindakan mencela waktu semacam ini bukanlah bentuk kekafiran karena orang yang melakukannya tidaklah mencela Allah secara langsung. –Demikianlah rincian dari beliau rahimahullah yang sengaja kami ringkas-
Maka perhatikanlah saudaraku, mengatakan bahwa waktu tertentu atau bulan tertentu adalah bulan sial atau bulan celaka atau bulan penuh bala bencana, ini sama saja dengan mencela waktu dan ini adalah sesuatu yang terlarang. Mencela waktu bisa jadi haram, bahkan bisa termasuk perbuatan syirik. Hati-hatilah dengan melakukan perbuatan semacam ini. Oleh karena itu, jagalah selalu lisan ini dari banyak mencela. Jagalah hati yang selalu merasa gusar dan tidak tenang ketika bertemu dengan satu waktu atau bulan yang kita anggap membawa malapetaka. Ingatlah di sisi kita selalu ada malaikat yang akan mengawasi tindak-tanduk kita.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ (16) إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17)
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan para malaikat Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.” (QS. Qaaf [50] : 16-17)
Bid'ah-Bid'ah Di Hari Asyura
1.Shalat dan dzikir-dzikir khusus, shalat ini disebut dengan asyura.
2.Mandi, bercelak, memakai minyak rambut dan mewarnai kuku (menyemir rambut ).
3.Membuat makanan khusus atau istimewa, yang tidak seperti biasanya (seperti membuat bubur syura yang terdapat di daerah Sumatra barat).
4.Membakar kemenyan.
5.Bersusah-susah dalam kehausan dan menampakkan kesusahan.
6.Menentukan berinfaq dan memberi makan orang-orang miskin (yakni jika menyakini adanya keutamaan atau keistimewaan dilakukan pada hari asyura).
7.Membaca do'a awal dan akhir tahun pada bulan ini.
8.Mengkhususkan diri untuk berziarah ke kuburan orang-orang shalih dan para wali.
9.Mengusap kepala anak yatim, dan lainnya.
10.Menyakini musibah akan terjadi apabila ada orang yang melakukan pernikahan dibulan ini.

Kegiatan PHBI di SDM dubes sby

Semarak lomba HUT RI-64
Peringatan HUT RI ke 64, merupakan salah satu program dalam rangka memeriahkan kemerdekaan RI dan ini merupakan bagian dari Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN), untuk tahun 2009 dilaksanakan pada hari selasa, rabu, dan kamis yang bertepatan tanggal 11, 12, dan 13 Agustus 2009, berbagai lomba dilaksanakan, yang dibagi dalam kelompok kelas besar ( kelas tiga sampai enam ) dan kelas kecil ( kelas satu dan dua ). Ada beberapa lomba yang baru dan dilombakan pada kegiatan HUT tahun ini, seperti tendang bola ( menendang bola pada lobang yang sudah ditentukan ) dan ada lagi yang lainnya, yang sudah tentu bertujuan untuk memeeriahkan kegitan HUT RI ke 64 di SD M dubes. Sedang jalan sehat dilaksanakan pada hari sabtu, 15 Agustus 2009, walau tidak didampingi dengan Drum Band kemeriahan jalan sehat tidak berkurang karena dikemas dengan model lain, yakni memberikan makna kemerdekaan ini dengan tulisan-tulisan yang membangkitkan semangat kemerdekaan kepada orang yang melihat ( kayak demo ). (chr)
Indahnya ramadhan
Darul Arqom yang dilaksanakan di bulan Romadhon, untuk tahun 2009 ini Darul Arqom untuk kelas satu sampai kelas empat kegiatan dilaksanakan di dalam kelas sebagaimana tahun-tahun yang sudah, akan tetapi untuk kelas tiga dan empat, selama kelas lima dan enam menginap di sekolah, siswa kelas tiga dan empat kembali ke sekolah di sore hari ( Pukul 16.00 WIB ) untuk ikut berbuka puasa bersama dan sekaligus berjamaah Taraweh di Masjid Al Jihad, dan Al Hamdulillah ini sudah masuk tahun ke dua kegiatan serupa yang mengikut serta kelas tiga dan empat. Sedang untuk kelas lima dan enam kemasan dirubah selama kegiatan Darul Arqom dilaksanakan diluar kelas/sekolah, yakni berupa Road Show dari Masjid ke Masjid dengan tujuan untuk mengenalkan sejumlah Masjid di sekitar SD M dubes yang dikelola oleh Muhammadiyah, dan dilaksnakan dari pukul 07.30 – 13.00 dengan jadwal sebagai berikut :
Hari / Tanggal
Masjid
Alamat
Selasa, 8 September 2009
Rabu, 9 September 2009
Kamis, 10 September 2009
Jum’at, 11 September 2009
Al Ishlah
Al Azhar
Al Munawarroh
Al Jihad
Jl. Purwodadi Raya 83 Sby.
Jl. Dupak Bandarejo Sby.
Sumber Mulyo V / 42 Sby.
Dupak Jaya V / 21-25 Sby.
sedang untuk acara menginapnya dilaksanakan di sekolah pada tanggal 11-12 September 2009.
INDOOR HW ACTIVITIES
Hal lain yang patut dicatat bahwa Hizbul Wathon di SD M dubes sudah di bentuk tim dan itu merupakan pemngembangan dari tim yang sudah dibentuk diawal, yakni tim Out Bond SD M dubes dan untuk tahun ajaran ini ( 2009 – 2010 ) kinerjanya diperluas, dan di awal tahun sudah membuat program terutama untuk Hizbul Wathon, bahwa banyak kegiatan di tahun ajaran ini terutama untuk HW kelas lima dan enam.
Pertama di laksanakan adalah Kepanduan Hizbul Wathon dengan tema “ Kemah dan Dakwah untuk menjalain ukhuwah Islamiyah dan Wathoniyah “, yang dilaksnakan di desa Pantenan kecamatan Panceng – Gresik, tanggal 30 Oktober – 1 Nopember 2009 ( laporan selengkapnya dilain halaman ).
Di bulan desember 2009 ini Hizbul Wathon SD M dubes mengadakan beberapa kali kegiatan yang mengajak siswa-siswi SD M dubes lebih mandiri dan mampu menggalang kerjasama diantara sarang/kelompok yang sudah dibentuk, baik kelas kelompok kelas tiga dan empat atau kelompok kelas lima dan enam, diawal bulan desember dengan mengedapankan kerjasama HW kelas tiga dan empat mengadakan Bisnis Day, yang dimulai dari sarang putri, dan di Rabu berikutnya berganti sarang putra yang melaksanakannya, jika sarang putri lebih banyak berjualan aneka pernik-pernik asesoris anak putri dan juga berjualan alat tulis, maka untuk sarang putra yang dijual adalah jajanan yang biasa dijual di bazar-bazar, karena ini adalah kegiatan yang pertama untuk mereka, maka masalah keuntungan banyak diabaikan oleh mereka, yang penting Heppy kata mereka terutama siswa putra.
Siswa kelas lima dan enam dalam kegiatan Hizbul Wathon hari Rabu tanggal 23 Desember 2009 mengadakan kegiatan lomba memasak antar sarang, dimana keiatan ini sempat tertunda dua minggu dari jadwal semula, berbagai persiapan dari masing-masing sarang untuk bisa menjadi yang tebaik dalam lomba memasak ini, baik sarang putra maupun putri sudah berusaha maksimal, sarang putra banyak menghidangkan masakan nasi goreng, sedang sarang putri lebh berfariasi dalam menghidangkan masakan, ada cah kangkung dengan minuman teh, nasi dengan lauk telur, tahu dan minuman kholak serta jus alpukat, dan banyak lagi menu-menu yan disuguhkan. (chr)

Akhlak dan Do'a

AKHLAK DAN DO’A
Akhlak Berpakaian
Allah Swt telah menganugerahkan kepada manusia berbagai macam nikmat yang tidak terhingga nilai dan jumlahnya. Salah satu bentuk nikmat itu adalah mengajarkan kepada kita pengetahuan atau ilmu untuk berpakaian.
A.Mengenakan Pakaian
1.Mengambil pakaian dengan hati – hati, tidak perlu merusak tatanan pakaian yang lain
2.Memilih pakaian yang sesuai dengan kondisi, situasi, tempat dan adab kesopanan setempat
3.Bagi wanita, harus lebih memperhatikan tatanan berpakaian dalam Islam, seperti : tingkat kelonggaran, transparansi (tembus pandang) bahan, warna, menutup aurat dan lain – lain
4.Pakaian harus bersih, suci dan rapi tanpa harus berharga mahal dan mewah
5.Diusahakan agar pakaian yang dipakai itu telah diseterika dengan baik
6.Mengenakan pakaian dengan membaca do’a berpakaian, yaitu :
uîîe qîsäîi=Ep r =Eoi cæ :qîQüp uîîe qîsäîi=î~5p r=î~5oi ce ýAüûm ü ktfeã
Artinya : Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kebaikan (pakaian ini) dan dari kebaikan yang ada padanya, dan aku berlindung pada-Mu dari keburukan (pakaian ini) dan dari keburukan yang ada padanya.
7.Memilih pakaian yang memenuhi syarat – syarat kesehatan
8.Mengenakan pakaian dimulai dari bagian tubuh sebelah kanan
9.Tidak boleh berlebih – lebihan dan sombong dengan pakaian tersebut
10.Tidak boleh menyeret pakaian di tanah
11.Pakaian wanita tidak boleh menyerupai pakaian pria ataupun sebaliknya
B.Melepaskan Pakaian
1.Berdo’a sebelum melepaskan pakaian, yaitu :
qîs vü uîîeü v ú;îeã uîîfeã kBîæ
Artinya : Dengan nama Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia (Allah)
2.Melepaskan dari kiri dulu baru bagian yang kanan
3.Pakaian dilepas di dalam kamar (dalam ruangan tertutup)
4.Meletakan pakaian di tempat yang telah disediakan
1.Akhlak Berhijab (Jilbab)
Kata hijab mempunyai makna menutup, yaitu pakaian yang dapat menutup seluruh tubuh perempuan, kecuali muka dan telapak tangan.
A.Beberapa Keuntungan Berhijab /Berjilbab
1.Mendapatkan ketenangan jiwa, karena lebih aman atau terjaga dari gangguan
2.Mendapat pahala, karena telah melaksanakan perintah Agama / Allah
3.Memperkukuh akar – akar keluarga
4.Menumbuhkan kekuatan masyarakat

B.Beberapa Kriteria yang dapat dijadikan Standar Hijab / Jilbab :
1.Bahan busana tidak boleh tipis atau transparan
2.Bagian tubuh yang boleh kelihatan hanya wajah dan telapak tangan (sampai pergelangan)
3.Modelnya tidak boleh ketat
4.Tidak menyerupai pakaian laki – laki
5.Bahannya tidak terlalu mewah dan berlebihan atau mencolok mata

Outing Class SDM dubes


FIRST CLASS OUTBOND IN KEN PARK


Pada hari Kamis, 19 November 2009, kami para siswa siswi kelas 1 beserta Ustad dan Ustadzah melakukan kegiatan pembelajaran keluar atau yang lebih dikenal dengan sebutan Outbond. Tujuan dari outbond kami kali ini adalah Ken Park Surabaya.

Sebelum berangkat ke Ken Park, kami melakukan pengecekan barang bawaan, mungkin ada yang kurang atau malah terlalu banyak karena kami harus membawa barang perlengkapan kami sendiri lho. Kami juga harus menggunakan pakaian renang yang ditutupi pakaian olah raga agar nantinya tidak repot. Kemudian Ustadzah membagi kami dalam 5 kelompok dan memberikan tanda pengenal pada kami yang sekaligus dapat dipakai sebagai tanda kelompok kami masing-masing. Nama kelompok kami diambil dari nama-nama warna dalam bahasa Inggris lho. Jadi bisa sekaligus belajar bahasa asing dech

Pukul 07.30 setelah pengecekan selesai, kami berangkat bersama-sama naik bemo. Butuh 3 bemo untuk cukup menampung kami semua supaya tidak berjejalan. Kami senang bisa naik bemo bersama-sama beserta Ustad dan Ustadzah juga. Dalam perjalanan, kami saling bercerita tentang tempat-tempat yang kami lalui yang kami kenal. Tapi, sewaktu di depan tempat tujuan, ada salah satu bemo yang kami naiki mengalami ban bocor dan mogok. Untung tidak terlalu lama, sehingga kami dapat meneruskan perjalanan.

Pukul 08.30 kami sampai di Ken Park. Kami langsung menuju ke Area Bebas Polusi yang lebih dikenal dengan sebutan Kya-Kya, karena bentuk gerbangnya yang mirip dengan Kya-Kya Surabaya yang terkenal itu tuh… Tempatnya membuat kami nyaman karena memang di sana tidak ada polusi dari asap kendaraan. Kami juga bisa menikmati sejuknya semilir angin laut. Di area itu, inginnya kami langsung naik perahu dan menikmati percikan air laut, tapi ternyata pantainya sedang surut. Jadi tidak ada satu perahupun yang mangkal. Padahal kalau airnya sedang pasang, banyak nelayan yang menawarkan jasa naik perahu lho. Yach, sayang sekali ya…

Tapi Ustad dan Ustadzah tidak ingin melihat kami bersedih. Lalu kami diajak ke sebuah balai di area itu. Di sana kami diajak untuk melakukan permainan. Pada awalnya kami dibagi berdasarkan kelompok yang dibuat. Masing-masing kelompok ada pendampingnya. Ustadzah Erna untuk Kelompok Blue, Ustadzah Rohana untuk Kelompok Green, Ustadzah Ariel untuk Kelompok Black, Ustad Andi untuk Kelompok Yellow, dan Ustad Roin untuk Kelompok Red. Sedangkan Ustad Bayu bertugas sebagai pembawa acara. Semua permainan akan dilakukan dalam bentuk kelompok.

Pada permainan pertama, masing-masing kelompok harus membuat yel-yel agar lebih bersemangat. Kemudian masing-masing kelompok membawakan yel-yel tersebut di depan kelompok yang lain. Setiap kelompok harus membawakan dengan kompak. Suasana jadi seru dan ceria.

Permainan kedua setelah yel-yel adalah menyusun nama-nama hari. Kami diberi selembar kertas besar kosong dan beberapa kertas kecil yang berisi nama-nama hari. Tugas kami adalah menyusun kertas nama hari tersebut di kertas besar secara urut dengan menggunakan lem. Siapa yang terlebih dahulu menyelesaikan permainan dan urutan harinya benar, dialah pemenangnya. Asyik…

Selanjutnya adalah permainan menyusun potongan ayat Al Quran dari Surat An-Nasr. Kami diberi kertas besar dan kecil lagi seperti tadi dan kami harus menyusunnya dengan cepat dan benar juga. Wah, seru sekali…

Setelah 3 permainan tadi, kami agak santai sejenak sambil mewarnai gambar. Setiap kelompok diberi 1 contoh gambar yang sudah diwarnai. Lalu masing-masing dari kami diberi 1 gambar yang harus kami warnai sesuai contoh gambar tersebut. Asyik lho bisa mewarnai di lantai sambil menikmati angin laut… Lalu, sesudah waktunya selesai, kami diperbolehkan untuk memakan sedikit bekal kami dan bermain di arena permainan di sana. Horee… Sedih karena tidak naik perahu pun jadi benar-benar hilang.

Pukul 10.30 kami kembali ke bemo untuk meneruskan perjalanan menuju ke Area Water Park. Sesampainya di area itu, kami turun dari bemo dan berbaris sesuai kelompok. Kami harus berbaris dengan rapi agar dapat masuk tanpa berjejalan serta mempermudah petugas Water Park dalam penghitungan. Wah, membayangkan segarnya bermain air di kolam renang membuat kami tidak sabar lagi…

Masuk di area itu, kami dibawa oleh Ustad dan Ustadzah menuju ke tempat permainan yang berada di dekat kolam renang. Ternyata Ustad dan Ustadzah sudah menyiapkan permainan flying fox untuk kami. Asyiik…

Sambil menunggu petugas flying fox menyiapkan peralatan, kami meneruskan permainan seperti yang kami lakukan di area Kya-Kya tadi. Kali ini kami diajak untuk bermain menyusun nama-nama bulan. Permainan ini tetap dalam bentuk permainan kelompok dan dengan menggunakan media kertas dan lem. Sebelum dimulai, kami menghafalkan nama-nama bulan terlebih dahulu agar nantinya dapat mengerjakan dengan benar dan cepat. Nah, saat permainan dimulai dan kertas telah dibagikan, kami berebut untuk segera menempelkan kertas nama bulan yang kami pegang. Kami saling berlomba untuk menjadi pemenang karena kelompok yang menang dalam permainan ini dapat bermain flying fox terlebih dahulu. Yes…!!

Aduuh, ternyata menunggu permainan flying fox itu sangat lama, karena harus memasang peralatan keamanan di badan kami lalu meluncur satu per satu. Kami sampai lelah dan tak sabar untuk segera berenang. Sebagian dari kami ada yang bermain-main di arena permainan di dekat kolam, ada pula yang duduk-duduk saja. Tetapi bila pada gilirannya kami mencoba permainan flying fox, rasa deg-degan muncul. Bayangkan saja, permainan ini mengharuskan setiap pesertanya untuk meluncur dari salah satu pos dengan ketinggian tertentu ke pos lain dengan ketinggian tertentu pula tetapi lebih rendah dari pos pertama, dengan menggunakan kabel dan tali layaknya Tarzan. Wuiih…, menegangkan sekali!! Tapi ini adalah permainan yang paling menyenangkan bagi kami. Sampai-sampai ada yang ingin meluncur lagi lho, padahal masing-masing cuma mendapat satu kali kesempatan. Sayangnya ada beberapa dari kami yang tidak berani untuk meluncur. Katanya, takuut…

Puas meluncur dengan flying fox, tibalah saatnya kami untuk bermain air. Byurrr… Senang rasanya bisa masuk ke kolam renang. Ternyata Ustad dan Ustadzah juga ikut masuk ke kolam renang lho. Mereka mendampingi kami agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Tiba-tiba ada bola-bola plastik kecil yang meluncur kearah kami. Ada apa ya…? Ternyata Ustadzah Ariel melemparkan bola-bola itu untuk bermain kami. Jadi tambah menyenangkan nich

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 13.30. Waktunya bagi kami keluar dari kolam renang, membersihkan diri, berganti pakaian bersih dan membereskan barang-barang kami. Setelah itu kami makan siang dari bekal yang kami bawa sendiri.

Puas kami bermain-main di Ken Park, waktunya kami untuk pulang. Sebelum pulang, kami melaksanakan sholat Dzuhur bersama-sama di Musholla Water Park.

Keluar dari area Water Park, ternyata bemo-bemo kami sudah siap untuk mengantarkan kami kembali ke sekolah. Dalam perjalanan pulang ini, rasa lelah terasa. Beberapa dari kami sampai tertidur tak beraturan.

Pukul 15.30 kami sampai di sekolah. Walaupun terlambat 30 menit dari jadwal kepulangan semula, tapi kami tak mengeluh karena kami puas bermain dan berenang di Ken Park. Malah kami jadi ingin sering ke sana lagi. Semoga saja…